Kerajaan Kara-Khoja
|
|||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
856–1335 | |||||||||||
![]() |
|||||||||||
Status | Kerajaan | ||||||||||
Ibu kota | Gaochang , | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | |||||||||||
Agama
|
Buddhisme , Manichaeisme , ("Nestorianisme") | ||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||
Idiqut | |||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Didirikan
|
856 | ||||||||||
• Dibubarkan
|
1335 | ||||||||||
|
|||||||||||
Sebelum abad ke-14 |
|||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kekhaganan Turk 552–744 | |||||||
Turk Barat | |||||||
Turk Timur | |||||||
Kekhaganan Avar 564–804 | |||||||
Kekhaganan Khazar 618–1048 | |||||||
Xueyantuo 628–646 | |||||||
Bulgaria Besar 632–668 | |||||||
Danube Bulgaria | |||||||
Volga Bulgaria | |||||||
659–750 | |||||||
Kekhaganan Turgesh 699–766 | |||||||
Kekhaganan Uighur 744–840 | |||||||
756–940 | |||||||
Kekhanan Kara-Khanid 840–1212 | |||||||
Kara-Khanid Barat | |||||||
Kara-Khanid Timur | |||||||
848–1036 | |||||||
Kerajaan Qocho 856–1335 | |||||||
Kekhanan Pecheneg
860–1091 |
Kekhanan Kimek
743–1035 |
||||||
Cumania
1067–1239 |
750–1055 |
||||||
Kekaisaran Ghaznawiyah 963–1186 | |||||||
Kekaisaran Seljuk 1037–1194 | |||||||
Kesultanan Seljuk Rum | |||||||
Kekaisaran Khwarezmia 1077–1231 | |||||||
Kekhanan Kerait Abad ke 11–13 | |||||||
Kesultanan Delhi 1206–1526 | |||||||
Dinasti Mamluk | |||||||
Dinasti Tughlaq | |||||||
Gerombolan Emas | [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] 1240an–1502 | |||||||
Kesultanan Mamluk (Kairo) 1250–1517 | |||||||
Dinasti Bahri | |||||||
Dinasti Turk lainnya
di Anatolia
|
|||||||
Sejarah Xinjiang |
---|
![]() |
Kerajaan Qocho , ( Hanzi : 畏兀兒 ; Pinyin : Wèiwùér ; harfiah: ' Uighur ', Mongolia ᠦᠶᠭᠦᠷ Uihur "id.") dinamakan juga negara Idiqut ("Kemakmuran Suci, Kemuliaan"), adalah sebuah negara Uighur yang terbentuk pada masa 856–866 dan berbasis di Qocho ( Gaochang saat ini, dinamakan juga Qara-Khoja , dekat Turpan saat ini); ; ; dan Kucha . [ 4 ] Qocho berfungsi sebagai ibu kota musim dingin dan Bashbalik sebagai ibu kota musim panas. Kerajaan ini dikenal dengan Uyghuristan atau Uyghurstan dalam periode kemudian. Kerajaan ini memainkan peranan dalam .
Orang Tionghoa , Turk, , dan Iran berasimilasi ke dalam Kerajaan Uyghur di Qocho. [ 5 ] Orang Tionghoa merupakan salah satu etnis penduduk Qocho. [ 6 ]
Kekuasaan Tiongkok Tang atas Qocho dan Turfan dan agama Buddha telah meninggalkan warisan abadi di Kerajaan Uighur Buddhis Qocho dengan nama yang diberikan Tang masih ada pada lebih dari 50 kuil Buddhis dan maklumat Kaisar Tang Taizong tersimpan di dalam "Menara Pustaka Kekaisaran" dan kitab Tionghoa seperti Jingyun, Yuian, Tangyun, dan Da Zang Jing (kitab Buddhis) tersimpan di dalam kuil Buddhis. Rahib Persia juga menjaga sebuah kuil Manichaean di kerajaan, buku geografi berbahasa Persia, Hudud al-'Alam menggunakan istilah "Pecinan" untuk menyebut Qocho, ibu kota Kerajaan Uighur. [ 7 ]
Uighur Buddhis Turfan dari Kerajaan Qocho terus menerbitkan kamus sajak Qieyun Tionghoa dan mengembangkan pengucapan mereka sendiri untuk aksara Tionghoa, sisa dari pengaruh Tang atas wilayah tersebut. [ 8 ]
Ahli bahasa Uighur modern Abdurishid Yakup menunjukkan bahwa Uighur Buddhis Turfan mempelajari bahasa Tionghoa dan menggunakan buku Tionghoa seperti Qianziwen (klasik seribu aksara) dan Qieyun (kamus sajak) dan tertulis bahwa "Di kota Qocho terdapat lebih dari lima puluh biara, dengan semua namanya diberikan oleh kaisar dari dinasti Tang, yang menyimpan banyak kitab Buddhis seperti Tripitaka, Tangyun, Yupuan, Jingyin, dan lain-lain." [ 9 ]
Di Asia Tengah, Uighur memandang naskah Tionghoa "sangat bergengsi" sehingga ketika mereka mengembangkan , yang berdasarkan naskah Suriah, mereka sengaja beralih ke posisi vertikal seperti penulisan Tionghoa dari aslinya posisi horizontal dalam versi Suriah. [ 10 ]
Kerajaan ini merupakan sebuah negara Buddhis, dengan sponsor negara baik Buddhisme Mahayana dan Manichaeisme , dan merupakan pusat kebudayaan Uighur. Orang-orang Uighur banyak mensponsori pembangunan kuil-gua di tempat yang sekarang bernama Gua Ribuan Buddha Bezeklik .
Referensi
- ^ Marshall Cavendish Corporation (2006). Peoples of Western Asia . hlm. 364.
- ^ Bosworth, Clifford Edmund (2007). Historic Cities of the Islamic World . hlm. 280.
- ^ Borrero, Mauricio (2009). Russia: A Reference Guide from the Renaissance to the Present . hlm. 162.
- ^ James A. Millward (2007). Eurasian Crossroads: A History of Xinjiang . Columbia University Press. hlm. 46–. ISBN 978-0-231-13924-3 .
- ^ James A. Millward (2007). Eurasian Crossroads: A History of Xinjiang . Columbia University Press. hlm. 47–. ISBN 978-0-231-13924-3 .
- ^ James A. Millward (2007). Eurasian Crossroads: A History of Xinjiang . Columbia University Press. hlm. 53–. ISBN 978-0-231-13924-3 .
- ^ James A. Millward (2007). Eurasian Crossroads: A History of Xinjiang . Columbia University Press. hlm. 49–. ISBN 978-0-231-13924-3 .
- ^ TAKATA, Tokio. "The Chinese Language in Turfan with a special focus on the Qieyun fragments" (PDF) . Institute for Research in Humanities, Kyoto University: 7– 9 . Diakses tanggal 15 September 2015 .
- ^ Abdurishid Yakup (2005). The Turfan Dialect of Uyghur . Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 180–. ISBN 978-3-447-05233-7 .
- ^ Liliya M. Gorelova (1 January 2002). Manchu Grammar . Brill. hlm. 49. ISBN 978-90-04-12307-6 .