Artikel ini membutuhkan
rujukan tambahan
agar kualitasnya
dapat
dipastikan
.
(
Februari 2023
)
|
Pernikahan adat Batak Simalungun adalah salah satu upacara adat yang dilaksanakan dalam suku Batak Simalungun .
Tata cara
Prosesi dalam pernikahan adat Batak Simalungun terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan pernikahan, tahap upacara pernikahan dan tahap pasca pernikahan. Tahapan persiapan pernikahan terdiri dari kegiatan Mangarisika , Marhori-hori Dinding , Marhusip , Pudun Sauta , Martumpol , dan Martonggo Raja . Kemudian dilakukan tahapan upacara pernikahan yang meliputi proses perkawinan di gereja dan gedung. Prosesinya sendiri meliputi Hata-hata Mambere Podah , Tudu-tudu ni sipanganon , penyerahan dengke, makan bersama dan membagi Jambar . Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi pasca pernikahan yang meliputi Pesta Unjuk , Mangihut di ampang, Ditaruhon jual , Daulat ni si panganon , Paulak Unea , Manjahea , dan Maningkir Tangga. [ 1 ]
Persiapan Pernikahan
Mangarisika
Mangarisika adalah tahap awal dalam persiapan pernikahan. Biasanya disebut dengan masa peminangan. Pihak calon mempelai laki-laki dengan keluarga mendatangi calon mempelai perempuan ke rumahnya. Biasanya mereka membawa cincin emas dan kain khas suku Batak Simalungun . [ butuh rujukan ]
Marhori-hori dinding
Tahap ini adalah tahap pembicaraan antara keluarga mempelai laki-laki dengan perempuan mengenai tanggal pernikahan, sinamot , dan tempat pelaksanaan. Namun, pembicaraan ini masih tertutup dan belum disampaikan ke pihak keluarga besar. [ butuh rujukan ]
Marhusip
Marhusip adalah tahap pemberitahuan kepada keluarga mengenai hasil marhori-hori dinding. [ butuh rujukan ]