Meriyati Roeslani Hoegeng | |
---|---|
Lahir |
23 Juni 1925
Yogyakarta , Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Merry Roeslani |
Suami/istri | Hoegeng Iman Santoso |
Meriyati Roeslani Hoegeng (juga dikenal sebagai Merry Roeslani ; lahir 23 Juni 1925) adalah istri dari Hoegeng Iman Santoso Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5.
Riwayat hidup
Tidak banyak yang diketahui mengenai riwayat hidup Meriyati sebelum menikah dengan Hoegeng, namun ia diketahui lahir pada tanggal 23 Juni 1925. Ia merupakan keturunan Indo yang lahir dari pasangan Soekmano dan Jeanne Reyneke van Stuwe. [ 1 ]
Ketika ia pertama kali bertemu dengan Hoegeng, mereka berdua bekerja sebagai pemeran sandiwara radio bertajuk Saija dan Adinda , yang disiarkan di Radio Angkatan Laut, Darat, dan Oedara (ALDO) Yogyakarta dan RRI Yogyakarta . Pada waktu itu, Hoegeng merupakan perwira Angkatan Laut Republik Indonesia dengan pangkat Mayor. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1946 di Yogyakarta. Tak lama setelahnya, Hoegeng pun meletakkan jabatannya di angkatan laut dan kembali menjadi perwira kepolisian. [ 2 ]
Semenjak ia menikah dengan Hoegeng, ia dikenal selalu mengikuti suaminya. Mulai dari ketika mereka harus mengungsi semenjak Agresi Militer Belanda I hingga ketika Hoegeng ditempatkan di Medan sebagai Kepala Bagian Reserse Kriminal pada tahun 1956. [ 3 ] Ketika Hoegeng ditempatkan di Jakarta dan belum mendapat jabatan, Meriyati mulai membuka usaha toko bunga di Pasar Cikini untuk mendukung finansial keluarganya. Namun, ketika Hoegeng mendapatkan jabatan sebagai Kepala Jawatan Imigrasi, Meriyati pun menutup usahanya atas permintaan suaminya. Penutupan itu dikarenakan mereka takut kalau toko bunga lain menjadi merugi karena relasi di Jawatan Imigrasi akan selalu membeli bunga di toko bunganya hanya karena pemiliknya adalah istri kepala jawatan. [ 4 ]
Ketika Hoegeng dipensiunkan dini dari kepolisian, Meriyati dan Hoegeng pun menghabiskan masa tua dengan menekuni hobi seperti melukis dan menyanyi. Keduanya mulai membuka usaha melukis untuk memenuhi kebutuhan berdua dan 3 anak-anaknya. Mereka juga sempat menjadi pengisi acara baik di radio dan televisi. Mereka dikenal mengisi acara " The Hawaiian Seniors " di Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan sering kali berduet menyanyikan lagu bernuansa Hawaii, sebelum pada akhirnya Hoegeng dicekal karena terlibat dalam Petisi 50 . [ 2 ]
Hoegeng dan Meriyati menghabiskan masa tua di Depok hingga Hoegeng meninggal pada tahun 2004. Meriyati sendiri tidak pernah melibatkan diri dalam kepengurusan organisasi istri kepolisian selama hidupnya. [ 2 ]
Referensi
- ^ Santoso, Hoegeng Iman; Hadimadja, Ramadhan Karta (1993). Hoegeng, Polisi Idaman dan Kenyataan: Sebuah Autobiografi . Pustaka Sinar Harapan. ISBN 9789794162224 . ; ;
- ^ a b c Santoso, Aris; Sirait, Hasudungan; Hasibuan, Imran (2009). Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa . Penerbit Bentang. ISBN 978-979-1227-65-0 . ; ;
- ^ Harahap, M. Hilal Eka Saputra (2 Desember 2024). "Profil Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Polisi yang jujur dan sederhana" . ANTARA . Diakses tanggal 27 Juni 2025 .
- ^ "Demi Hoegeng, Toko Bunga pun Ditutup" . JPNN . 18 November 2013 . Diakses tanggal 27 Juni 2025 .