|
|||||||
Didirikan | 1 Agustus 1947 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Berhenti beroperasi | 28 Desember 1949 (2 tahun, 4 bulan, dan 27 hari) | ||||||
Armada | 10+ | ||||||
Tujuan | Domestik, Singapura , Malaya Britania , dan Filipina | ||||||
Perusahaan induk | KLM | ||||||
Kantor pusat | Jawa , Hindia Belanda |

Koninklijke Luchtvaart Maatschappij Interinsulair Bedrijf Batavia (biasa disingkat menjadi KLM Interinsulair Bedrijf atau KLM-IIB ) dulu adalah sebuah maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Hindia Belanda (kini Indonesia ). Maskapai ini merupakan pendahulu dari Garuda Indonesia .
Sejarah
Maskapai ini didirikan di Bandara Kemayoran pada tanggal 1 Agustus 1947 sebagai anak usaha dari KLM untuk melanjutkan aktivitas bisnis dari Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM). [ 1 ] Semua pesawat terbang milik KNILM pun diserahkan ke maskapai ini. Maskapai ini juga mendapat 20 unit pesawat terbang Dakota yang sebelumnya dioperasikan oleh Koninklijk Nederlands-Indisch Leger ( KNIL). [ 2 ]
Berkantor pusat di Jawa, [ 2 ] rute yang dilayani oleh maskapai ini meliputi rute domestik (di dalam Indonesia) dan rute internasional (seperti Singapura ; Penang, Malaya Britania ; dan Manila, Filipina ), [ 3 ] dengan menggunakan sejumlah pesawat terbang Dakota dan sembilan unit pesawat terbang amfibi Consolidated PBY Catalina . [ 2 ]

Nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia
Pada tanggal 28 Desember 1949, maskapai ini resmi di nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia , sesuai hasil kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda pada Konferensi Meja Bundar . Pasca dinasionalisasi, aktivitas bisnis dari maskapai ini dilanjutkan oleh Garuda Indonesia yang menjadi flag carrier dari Indonesia hingga saat ini. [ 2 ]
Armada
- DC-3 Dakota , 20 unit
- Consolidated PBY Catalina , 9 unit
Insiden


- Pada tanggal 10 Februari 1948, KLM-IIB Penerbangan 947, sebuah Dakota (PK-REA), kehilangan kendali dan jatuh di dekat Padalarang saat berupaya kembali ke Bandung setelah mengalami kerusakan mesin, menyebabkan 19 orang yang ada di dalam penerbangan tersebut meninggal. [ 4 ] [ 5 ]
- Pada tanggal 8 Maret 1948, sebuah Consolidated PBY Catalina (PK-CTC) milik maskapai ini rusak saat lepas landas di Poso , Sulawesi dan akhirnya tenggelam, karena "kesalahpahaman mengenai prosedur yang harus diikuti oleh Kapten [C.L. van Kooij] dan Kopilot [M.G. Nicolai] saat lepas landas." Tidak ada yang terluka akibat insiden ini, tetapi pesawat terbang tersebut tidak dapat diperbaiki lagi dan "semua bagasi tenggelam ke dasar laut ." [ 6 ]
Referensi
- ^ kikirakaki (2018-01-11). "Sejarah Bandar Udara PERTAMA di Indonesia, Bandara Internasional Kemayoran" [History of the FIRST Indonesian Airport, Kemayoran International Airport]. Kaskus . Diakses tanggal 2020-10-27 .
- ^ a b c d Casius, Gerard; Postma, Thijs (1986). 40 jaar luchtvaart in Indië (dalam bahasa Belanda). Alkmaar. ISBN 978-9060139448 .
- ^ Raditya, Iswara N. (2019-01-15). "Sejarah Garuda Indonesia yang Disebut Bangkrut oleh Prabowo" [The History of Garuda Indonesia, Whom Prabowo Called it Bankrupted]. tirto.id . Diakses tanggal 2020-11-02 .
- ^ Deskripsi kecelakaan untuk PK-REA di . Dikunjungi tanggal 20 February 2019.
- ^ "Crash of a Douglas C-47B-30-DK in Padalarang: 19 killed" . Bureau of Aircraft Accidents Archives . Diakses tanggal 20 February 2019 .
- ^ Dekker, Herman. "Ongevallen/incidenten 1948" [1948 accidents/incidents]. HDekker (dalam bahasa Belanda) . Diakses tanggal 2020-10-27 .