Santa Jadwiga dari Silesia
|
|
---|---|
![]()
Santa Jadwiga dari Silesia dengan Adipati
dan Adipati Agnés,
,
Lubin
, 1353 (now in the
Museum Getty
,
California
[
1
]
)
|
|
Janda | |
Lahir |
1174
Andechs , Bayern , Kekaisaran Romawi Suci |
Meninggal |
15 Oktober 1243 (umur 68–69)
, Silesia , |
Dihormati di | Gereja Katolik Roma |
Kanonisasi | 26 Maret 1267 oleh Paus Klemens IV |
Tempat ziarah | dan di Berlin |
Pesta | 16 Oktober (17 Oktober sampai 1969; pindah ke 20 Oktober di Kanada) |
Pelindung | , Brandenburg , Berlin , Kraków , Polandia , Silesia , [ 2 ] ibu kotanya Wrocław , , , Yatim piatu |
Santa Jadwiga dari Silesia ( bahasa Polandia : Święta Jadwiga Śląska ), juga Santa Jadwiga dari Andechs ( bahasa Jerman : Heilige Hedwig von Andechs , bahasa Latin : Hedvigis ; 1174 – 15 Oktober 1243) merupakan seorang Adipati Silesia dari tahun 1201 dan dari tahun 1231 dan juga dari tahun 1232 sampai 1238. Ia adalah seorang anggota komital Bayern , yang berasal dari . Ia dilaporkan di dalam atlas sejarah dua volume Herman Kinder dan penulis lainnya yang hebat di dalam perang dan dibela oleh Kesatria Teutonik. Ia dikanonisasikan oleh Gereja Katolik Roma pada tahun 1267.
Kehidupan
Jadwiga adalah putri Comte Berthold IV dari Merania dan istri keduanya, Agnes dari Rochlitz , [ 3 ] yang lahir di di dalam Kadipaten Bayern . Kakak perempuannya, Agnes dari Merania menikah dengan Raja Philippe II dari Prancis (dibatalkan tahun 1200) dan saudarinya, Gertrud (dibunuh pada tahun 1213) Raja András II dari Hungaria , sementara yang bungsu Matilda, (Mechtild) menjadi kepala suster di Biara Benediktin , Kitzingen , Franken , dimana Jadwiga juga menerima pendidikannya. Saudara Jadwiga adalah Uskup , Comte Andechs-Merania. Saudara lainnya adalah , Uskup Agung Kalocsa dan Patriark Aquileia. Melalui saudarinya Gertrud, ia adalah bibi Santa Erzsébet dari Hungaria .
Permaisuri
Pada usia dua belas tahun, Jadwiga menikah dengan Henryk Brodaty , putra dan pewaris Piast Adipati Bolesław yang Tinggi dari Silesia . Begitu Henryk menggantikan ayahandanya pada tahun 1201, ia harus berjuang dengan kerabat Piastnya , mula-mula dengan pamandanya Adipati yang segera menangkap Dataran tinggi Silesia, . Pada tahun 1206 Henryk dan sepupunya Adipati dari Wielkopolska setuju untuk menukar Tanah Lubusz Silesia terhadap wilayah Kalisz , yang mendapat protes keras oleh keponakan Władysław III, Władysław Odonic . Ketika Henryk pergi ke pada tahun 1227 untuk bertemu dengan sepupu-sepupu Piastnya, ia nyaris kehilangan nyawanya, sementara Adipati Agung Leszek Biały dibunuh oleh orang-orang Adipati Pomerelia , , yang dihasut oleh Władysław Odonic.

Tahun berikutnya sekutu Henryk, menggantikan Leszek I sebagai ; namun karena ia masih ditentang oleh keponakannya di Wielkopolska, ia ditunjuk Henryk sebagai gubernurnya di Kraków , di mana Adipati Silesia sekali lagi terjerat di dalam perselisihan atas . Pada tahun 1229 ia ditangkap dan ditawan di Kastil Płock oleh saingannya Adipati Konrad I dari Masovia . Jadwiga pergi ke Płock untuk memohon agar Henryk dapat dibebaskan.
Tindakannya mempromosikan pemerintahan suaminya: Setelah kematian Adipati Agung pada tahun 1231, Henryk juga menjadi Adipati Wielkopolska dan tahun berikutnya bertindak sebagai Adipati Agung Kraków. Dengan demikian ia adalah keturunan Piast Silesia pertama Władysław II Wygnaniec yang mendapat kekuasaan atas Silesia dan Provinsi Senioral sesuai dengan tahun 1138.
Menjanda
Pada tahun 1238, setelah kematiannya, Henryk dimakamkan di biara kesusteran Sistersien , ( Kloster Trebnitz ), yang ia bangun pada tahun 1202 atas permintaan Jadwiga. Jadwiga menerima kematian suami tercintanya dengan pasrah. Ia berkata: [ 4 ]
Apakah anda akan menentang kehendak Tuhan? Hidup kita adalah milik-Nya.
Janda itu pindah ke biara, yang dipimpin oleh putrinya Gertrud, dengan mengenakan , tetapi ia tidak mengambil sumpah-sumpah. Ia mengundang berbagai tokoh religius German dari Kekaisaran Romawi Suci ke dalam tanah-tanah Silesia, juga pemukim Jerman yang mendirikan banyak kota dan desa selama masa Ostsiedlung , sambil menanami bagian tandus Silesia untuk pertanian.
Jadwiga dan Henryk memiliki beberapa putri, meski hanya seorang putra yang masih hidup, Henryk II Pobożny , yang menggantikan ayahandanya sebagai Adipati Silesia dan Adipati Agung Polandia. Namun janda itu harus menyaksikan pembunuhan putranya, dengan sia-sia menunggu dukungan dari Kaisar Friedrich II , selama Invasi Mongol ke Polandia di Pertempuran Legnica ( Wahlstatt ) pada tahun 1241. Harapan untuk mempersatukan kembali Polandia hilang dan bahkan Silesia terfragmentasi menjadi beberapa kadipaten di bawah putra-putra Henryk II. Jadwiga dan menantunya, janda Henryk II, Anna dari Bohemia , mendirikan sebuah Biara Benediktin di lokasi pertempuran di , menetap dengan para rahib yang berasal dari di Bohemia .

Jadwiga dan Henryk menjalani kehidupan yang sangat saleh, dan Jadwiga imannya. Ia mendukung suaminya menyumbang di biara Agustinian , ( Naumburg ) dan komando Kesatria Kenisah di ( Klein Oels ). Jadwiga selalu membantu yang miskin, janda-janda, dan yatim piatu, mendirikan beberapa rumah sakit untuk orang sakit dan penderita kusta, dan menyumbangkan seluruh kekayaannya kepada Gereja . Ia tidak mengijinkan siapapun untuk membiarkannya merasa tidak nyaman, dan ia pernah menghabiskan sepuluh minggu mengajarkan Doa Bapa Kami kepada seorang wanita miskin. Menurut legenda, ia berjalan tanpa alas kaki bahkan di musim dingin, dan ketika ia didesak oleh untuk mengenakan sepatu, ia menjinjingnya di tangannya. [ 4 ] Pada tanggal 15 Oktober 1243, Jadwiga meninggal dan dimakamkan di Biara Trzebnica bersama dengan suaminya, sementara relikuinya dilestarikan di dan di Berlin .
Pemujaan
Jadwiga dikanonisasikan pada tahun 1267 oleh Paus Klemens IV , seorang pendukung ordo Sistersien, atas saran cucunya Pangeran-Uskup Agung . Ia merupakan Santo pelindung Silesia , Andechs , dan Keuskupan Agung Wrocław dan . Kalender orang kudusnya dirayakan pada tanggal 16 Oktober. Sebuah legenda abad ke-17 mengatakan bahwa Jadwiga saat sedang berziarah ke Roma , berhenti di , Austria , di mana ia membuat sumber air penyembuhan yang sampai hari ini masih menyandang namanya.
Pada tahun 1773 Raja Prusia , Friedrich II dari Prusia , menaklukkan dan mencaplok sebagian besar Silesia di dalam Perang Silesia Pertama , mendirikan di Berlin untuk imigran Katolik di Dataran tinggi Silesia , yang sekarang menjadi ibu gereja Keuskupan Agung Berlin .
dinamakan seperti Jadwiga dari Andechs.
Keturunan
Jadwiga dan Henryk I memiliki tujuh orang anak:
- Agnes (skt. 1190 – seb. 11 Mei 1214).
- Bolesław (skt. 1191 – 10 September 1206/08).
- Henryk II Pobożny (skt. 1196 – terbunuh di Pertempuran Legnica , 9 April 1241).
- (skt. 1198 – Czerwony Kosciol, 4 September 1213).
- Sophie (skt. 1200 – seb. 22/23 Maret 1214).
- Gertrud (skt. 1200 – Trebnitz, 6/30 Desember 1268), kepala suster di Trebnitz.
- seorg putra [Władysław?] (seb. 25 Desember 1208–1214/17).
Lihat pula
Referensi
- ^ "Saint Hedwig of Silesia with Duke Ludwig I of Liegnitz and Brieg and Duchess Agnes", The J. Paul Getty Museum
- ^ Knoblich, Augustin. Lebensgeschichte der heiligen Hedwig, Herzogin und Landespatronin von Schlesien . 1174-1243 . Schletter, Breslau 1860 ( Digitalisat )
- ^ Kirsch, Johann Peter. "St. Hedwig." The Catholic Encyclopedia Vol. 7. New York: Robert Appleton Company, 1910, accessdate=2007-02-18
- ^ a b Fr. Paolo O. Pirlo, SHMI (1997). "St. Hedwig". My First Book of Saints . Sons of Holy Mary Immaculate - Quality Catholic Publications. hlm. 243– 244. ISBN 971-91595-4-5 .
Pranala luar
-
Media tentang Hedwig of Andechs ( category ) di Wikimedia Commons
Jadwiga dari Silesia
Lahir:
1174
Meninggal:
15 Oktober 1243
|
||
Gelar penyandang kekuasaan | ||
---|---|---|
Didahului oleh:
Agafia Svyatoslavna |
1232–1238 |
Diteruskan oleh:
Anna dari Bohemia |