Pada Rabu (19/2/2025) dini hari WIB, empat tim memastikan tempat mereka di babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 setelah menyelesaikan leg kedua play-off. Siapa saja mereka? Club Brugge, Benfica, Feyenoord, dan Bayern Munchen berhasil melewati rintangan. Apa yang membuat laga-laga ini menarik? Bukan hanya kemenangan-kemenangan dramatis, tetapi juga sejumlah rekor dan momen bersejarah yang tercipta. Kapan peristiwa ini terjadi? Pertandingan-pertandingan leg kedua tersebut berlangsung pada Rabu dini hari. Di mana pertandingan berlangsung? Pertandingan digelar di berbagai stadion di Eropa, termasuk di Allianz Arena (Bayern Munchen vs Celtic) dan San Siro (AC Milan vs Feyenoord). Bagaimana tim-tim tersebut meraih kemenangan? Club Brugge mengalahkan Atalanta dengan agregat 5-2, Bayern Munchen dan Feyenoord masing-masing menang dengan agregat 3-2 dan 2-1 atas Celtic dan AC Milan, sementara Benfica lolos dengan agregat 4-3 atas AS Monaco. Mengapa laga-laga ini begitu berkesan? Karena sejumlah rekor terpecahkan. Vangelis Pavlidis dari Benfica mencetak sejarah sebagai pemain pertama Benfica era UCL yang mencetak tujuh gol dalam satu edisi Liga Champions. Nicolas Kuhn dari Celtic menjadi pemain Jerman pertama yang mencetak gol ke gawang Bayern Munchen di fase knockout Liga Champions sejak Lukas Podolski melakukannya pada tahun 2014. Chemsdine Talbi dari Club Brugge, pada usia 19 tahun 285 hari, menjadi pemain Belgia termuda yang mencetak dua gol dalam satu pertandingan Liga Champions, sekaligus masuk dalam daftar empat pemain termuda yang melakukannya. Sementara itu, gol penyeimbang Alphonso Davies untuk Bayern Munchen pada menit ke-93+4 menjadi gol penyeimbang paling lambat yang pernah dicetak Bayern di Liga Champions. Santiago Gimenez menorehkan prestasi unik dengan mencetak gol untuk dan melawan tim yang sama dalam satu edisi kompetisi elite Eropa. Terakhir, kemenangan Club Brugge atas Atalanta menandai sejarah bagi Belgia, sebagai tim Belgia pertama yang menyingkirkan lawan asal Italia di fase knockout Liga Champions sejak Anderlecht mengalahkan Juventus pada musim 1981/1982. Keberhasilan Feyenoord juga menandai kali kedua AC Milan tersingkir oleh klub Belanda di Liga Champions setelah kekalahan mereka dari Ajax pada final 1995.
Pada Rabu (19/2/2025) dini hari WIB, empat tim memastikan tempat mereka di babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 setelah menyelesaikan leg kedua play-off. Siapa saja mereka? Club Brugge, Benfica, Feyenoord, dan Bayern Munchen berhasil melewati rintangan. Apa yang membuat laga-laga ini menarik? Bukan hanya kemenangan-kemenangan dramatis, tetapi juga sejumlah rekor dan momen bersejarah yang tercipta. Kapan peristiwa ini terjadi? Pertandingan-pertandingan leg kedua tersebut berlangsung pada Rabu dini hari. Di mana pertandingan berlangsung? Pertandingan digelar di berbagai stadion di Eropa, termasuk di Allianz Arena (Bayern Munchen vs Celtic) dan San Siro (AC Milan vs Feyenoord). Bagaimana tim-tim tersebut meraih kemenangan? Club Brugge mengalahkan Atalanta dengan agregat 5-2, Bayern Munchen dan Feyenoord masing-masing menang dengan agregat 3-2 dan 2-1 atas Celtic dan AC Milan, sementara Benfica lolos dengan agregat 4-3 atas AS Monaco. Mengapa laga-laga ini begitu berkesan? Karena sejumlah rekor terpecahkan. Vangelis Pavlidis dari Benfica mencetak sejarah sebagai pemain pertama Benfica era UCL yang mencetak tujuh gol dalam satu edisi Liga Champions. Nicolas Kuhn dari Celtic menjadi pemain Jerman pertama yang mencetak gol ke gawang Bayern Munchen di fase knockout Liga Champions sejak Lukas Podolski melakukannya pada tahun 2014. Chemsdine Talbi dari Club Brugge, pada usia 19 tahun 285 hari, menjadi pemain Belgia termuda yang mencetak dua gol dalam satu pertandingan Liga Champions, sekaligus masuk dalam daftar empat pemain termuda yang melakukannya. Sementara itu, gol penyeimbang Alphonso Davies untuk Bayern Munchen pada menit ke-93+4 menjadi gol penyeimbang paling lambat yang pernah dicetak Bayern di Liga Champions. Santiago Gimenez menorehkan prestasi unik dengan mencetak gol untuk dan melawan tim yang sama dalam satu edisi kompetisi elite Eropa. Terakhir, kemenangan Club Brugge atas Atalanta menandai sejarah bagi Belgia, sebagai tim Belgia pertama yang menyingkirkan lawan asal Italia di fase knockout Liga Champions sejak Anderlecht mengalahkan Juventus pada musim 1981/1982. Keberhasilan Feyenoord juga menandai kali kedua AC Milan tersingkir oleh klub Belanda di Liga Champions setelah kekalahan mereka dari Ajax pada final 1995.