Timnas Indonesia U-20 mengakhiri kiprahnya di Piala Asia U-20 2025 dengan catatan pahit. Tak sekalipun merasakan manisnya kemenangan, Garuda Muda harus pulang kampung setelah bermain imbang 0-0 melawan Yaman di laga terakhir Grup C, Rabu (20/2/2025). Meskipun gagal melaju ke babak selanjutnya dan kehilangan tiket ke Piala Dunia U-20 di Chili, ada satu hal positif yang bisa dipetik dari penampilan tim asuhan Indra Sjafri: solidnya pertahanan.
Pertandingan melawan Yaman di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, China, memang berakhir tanpa gol. Namun, penampilan apik Fitrah Maulana di bawah mistar gawang patut diapresiasi. Kiper muda Persib Bandung ini beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang, menjaga gawang Indonesia tetap bersih. Benteng pertahanan yang dikomandoi Sulthan Zaky, Fava Sheva, Kadel Arel, dan Mufli Hidayat juga menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dua laga sebelumnya melawan Iran dan Uzbekistan. Meskipun beberapa kali pemain Yaman mampu menembus pertahanan, ancaman nyata ke gawang Indonesia berhasil diminimalisir.
Di lini tengah, trio Toni Firmansyah, Welber Jardim, dan Dony Tri Pamungkas tampil lebih agresif dan bervariasi dalam menekan lawan. Ketiganya bahkan beberapa kali mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauh. Sementara di lini depan, trisula Arlyansyah Abdulmanan, Jens Raven, dan Marselinus Ama Ola, meski mendapat pengawalan ketat, tetap berusaha menciptakan peluang, meskipun tak ada satu pun yang berbuah gol. Pergantian pemain di babak kedua, yang memasukkan Rizdjar Nurviat, Aulia Rahman, dan Evandra Florasta, sayangnya tak mampu mengubah skor.
Setelah pertandingan, Indra Sjafri menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegagalan timnya lolos ke Piala Dunia U-20. Ia mengakui kegagalan dalam mencapai tiga target utama yang diembannya sejak Desember 2023: Juara AFF, lolos Piala Asia, dan lolos Piala Dunia. Hanya target pertama yang berhasil diraih.
Meskipun hasil akhir mengecewakan, penampilan impresif lini belakang Timnas Indonesia U-20 setidaknya memberikan secercah harapan untuk masa depan sepak bola Indonesia. Kegagalan ini tentu menjadi pelajaran berharga untuk evaluasi dan peningkatan di masa mendatang.
Timnas Indonesia U-20 mengakhiri kiprahnya di Piala Asia U-20 2025 dengan catatan pahit. Tak sekalipun merasakan manisnya kemenangan, Garuda Muda harus pulang kampung setelah bermain imbang 0-0 melawan Yaman di laga terakhir Grup C, Rabu (20/2/2025). Meskipun gagal melaju ke babak selanjutnya dan kehilangan tiket ke Piala Dunia U-20 di Chili, ada satu hal positif yang bisa dipetik dari penampilan tim asuhan Indra Sjafri: solidnya pertahanan.
Pertandingan melawan Yaman di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, China, memang berakhir tanpa gol. Namun, penampilan apik Fitrah Maulana di bawah mistar gawang patut diapresiasi. Kiper muda Persib Bandung ini beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang, menjaga gawang Indonesia tetap bersih. Benteng pertahanan yang dikomandoi Sulthan Zaky, Fava Sheva, Kadel Arel, dan Mufli Hidayat juga menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dua laga sebelumnya melawan Iran dan Uzbekistan. Meskipun beberapa kali pemain Yaman mampu menembus pertahanan, ancaman nyata ke gawang Indonesia berhasil diminimalisir.
Di lini tengah, trio Toni Firmansyah, Welber Jardim, dan Dony Tri Pamungkas tampil lebih agresif dan bervariasi dalam menekan lawan. Ketiganya bahkan beberapa kali mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauh. Sementara di lini depan, trisula Arlyansyah Abdulmanan, Jens Raven, dan Marselinus Ama Ola, meski mendapat pengawalan ketat, tetap berusaha menciptakan peluang, meskipun tak ada satu pun yang berbuah gol. Pergantian pemain di babak kedua, yang memasukkan Rizdjar Nurviat, Aulia Rahman, dan Evandra Florasta, sayangnya tak mampu mengubah skor.
Setelah pertandingan, Indra Sjafri menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegagalan timnya lolos ke Piala Dunia U-20. Ia mengakui kegagalan dalam mencapai tiga target utama yang diembannya sejak Desember 2023: Juara AFF, lolos Piala Asia, dan lolos Piala Dunia. Hanya target pertama yang berhasil diraih.
Meskipun hasil akhir mengecewakan, penampilan impresif lini belakang Timnas Indonesia U-20 setidaknya memberikan secercah harapan untuk masa depan sepak bola Indonesia. Kegagalan ini tentu menjadi pelajaran berharga untuk evaluasi dan peningkatan di masa mendatang.