Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Timnas Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Kandang Australia

44
×

Timnas Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Kandang Australia

Share this article
Example 468x60

Timnas Indonesia akan menghadapi laga krusial melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 20 Maret 2025 di Sydney. Pertandingan ini menjadi penentu langkah Garuda menuju putaran final Piala Dunia, mengingat Australia saat ini berada di posisi kedua klasemen Grup C dengan raihan 7 poin dari 6 laga – unggul tipis dari Indonesia yang berada di posisi ketiga hingga keenam. Target Indonesia jelas: meraih poin untuk menjaga peluang lolos. Namun, tantangannya bukan perkara mudah.

Walaupun Australia dikabarkan kehilangan sekitar tujuh pemain pilarnya karena cedera – termasuk nama-nama seperti Thomas Deng, Nestory Irankuda, Kusini Yengi, Alessandro Circati, Harry Souttar, Jordan Bos, dan Connor Metcalfe – kekuatan Socceroos tetap tak bisa dianggap remeh. Siapa saja yang akan menjadi momok bagi lini pertahanan Indonesia?

Example 300x600

Para pemain andalan Australia yang tetap harus diwaspadai Timnas Indonesia meliputi:

  • Mathew Ryan (Kiper): Kapten Tim Socceroos dengan 96 caps ini merupakan tembok pertahanan yang tangguh. Pengalamannya di Eropa bersama klub Prancis, Lens, menjadikannya kiper yang sulit ditembus. Ryan yang sudah berlaga di tiga Piala Dunia (2014, 2018, dan 2022) pasti akan menjadi tantangan besar bagi lini serang Garuda.

  • Aziz Behich (Bek Kiri): Bek berusia 34 tahun dari Melbourne City ini bukan hanya tangguh dalam bertahan, tetapi juga aktif membantu serangan lewat umpan silang akurat. Dengan 77 caps dan dua gol untuk Timnas Australia, Behich merupakan ancaman serius di sisi kiri pertahanan Indonesia.

  • Jackson Irvine (Gelandang): Irvine adalah gelandang jangkar yang kuat secara fisik dan memiliki visi bermain yang tajam. Ia menghubungkan lini pertahanan dan serangan Australia dengan baik. Dengan 11 gol dalam 76 pertandingan bersama Socceroos, ia bisa menjadi kunci permainan Australia.

  • Mitch Duke (Striker): Striker berusia 34 tahun yang kini bermain di Jepang bersama Machida Zelvia ini merupakan top skor Timnas Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 gol. Naluri mencetak golnya yang tajam membuat lini belakang Indonesia harus ekstra waspada.

Perjalanan Timnas Indonesia ke Sydney sendiri penuh tantangan. Selain menghadapi lawan yang kuat, tim Garuda juga harus mempersiapkan diri dengan matang menghadapi perjalanan jauh dan adaptasi kondisi di Australia. Jadwal latihan dan persiapan pun harus terencana dengan baik agar pemain dalam kondisi prima saat bertanding. Dengan berbagai faktor tersebut, pertandingan melawan Australia di Sydney akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Timnas Indonesia dalam perjuangannya menuju Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia akan menghadapi laga krusial melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 20 Maret 2025 di Sydney. Pertandingan ini menjadi penentu langkah Garuda menuju putaran final Piala Dunia, mengingat Australia saat ini berada di posisi kedua klasemen Grup C dengan raihan 7 poin dari 6 laga – unggul tipis dari Indonesia yang berada di posisi ketiga hingga keenam. Target Indonesia jelas: meraih poin untuk menjaga peluang lolos. Namun, tantangannya bukan perkara mudah.

Walaupun Australia dikabarkan kehilangan sekitar tujuh pemain pilarnya karena cedera – termasuk nama-nama seperti Thomas Deng, Nestory Irankuda, Kusini Yengi, Alessandro Circati, Harry Souttar, Jordan Bos, dan Connor Metcalfe – kekuatan Socceroos tetap tak bisa dianggap remeh. Siapa saja yang akan menjadi momok bagi lini pertahanan Indonesia?

Para pemain andalan Australia yang tetap harus diwaspadai Timnas Indonesia meliputi:

  • Mathew Ryan (Kiper): Kapten Tim Socceroos dengan 96 caps ini merupakan tembok pertahanan yang tangguh. Pengalamannya di Eropa bersama klub Prancis, Lens, menjadikannya kiper yang sulit ditembus. Ryan yang sudah berlaga di tiga Piala Dunia (2014, 2018, dan 2022) pasti akan menjadi tantangan besar bagi lini serang Garuda.

  • Aziz Behich (Bek Kiri): Bek berusia 34 tahun dari Melbourne City ini bukan hanya tangguh dalam bertahan, tetapi juga aktif membantu serangan lewat umpan silang akurat. Dengan 77 caps dan dua gol untuk Timnas Australia, Behich merupakan ancaman serius di sisi kiri pertahanan Indonesia.

  • Jackson Irvine (Gelandang): Irvine adalah gelandang jangkar yang kuat secara fisik dan memiliki visi bermain yang tajam. Ia menghubungkan lini pertahanan dan serangan Australia dengan baik. Dengan 11 gol dalam 76 pertandingan bersama Socceroos, ia bisa menjadi kunci permainan Australia.

  • Mitch Duke (Striker): Striker berusia 34 tahun yang kini bermain di Jepang bersama Machida Zelvia ini merupakan top skor Timnas Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 gol. Naluri mencetak golnya yang tajam membuat lini belakang Indonesia harus ekstra waspada.

Perjalanan Timnas Indonesia ke Sydney sendiri penuh tantangan. Selain menghadapi lawan yang kuat, tim Garuda juga harus mempersiapkan diri dengan matang menghadapi perjalanan jauh dan adaptasi kondisi di Australia. Jadwal latihan dan persiapan pun harus terencana dengan baik agar pemain dalam kondisi prima saat bertanding. Dengan berbagai faktor tersebut, pertandingan melawan Australia di Sydney akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Timnas Indonesia dalam perjuangannya menuju Piala Dunia 2026.

Sumber : https://www.bola.com/indonesia/read/5927839/4-pemain-socceroos-yang-bisa-menjadi-momok-bagi-timnas-indonesia-bahaya-di-setiap-lini

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Pringsewu ,Retorikalampung.com – Puluhan warga dan emak-emak di RT 06 dan RT 07 Lingkungan IV, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu geruduk rumah indekos yang diduga menjadi tempat melepas syahwat. Aksi damai para warga dengan memasang banner berisi tulisan “menolak adanya prostitusi berkedok kos-kosan” ini, lantaran mereka merasa “geram” dengan aktifitas keluar dan masuk…