Ambisi Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 semakin nyata. PSSI terus memperkuat skuad Garuda dengan program naturalisasi pemain keturunan, terutama dari Belanda. Keberhasilan menembus semifinal Piala Asia U-23 2024 dan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi bukti nyata dampak positif dari strategi ini.
Untuk mengamankan posisi di babak selanjutnya menuju Piala Dunia, Timnas Indonesia, yang kini berada di peringkat tiga Grup C, harus meraih kemenangan dalam dua pertandingan krusial melawan Australia (20 Maret) dan Bahrain (25 Maret). Enam poin tambahan akan membuka peluang besar untuk menjadi runner-up grup. Tantangan ini mendorong PSSI untuk terus menambah amunisi.
Baru-baru ini, tiga pemain keturunan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI): Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx. Romeny, penyerang Oxford United, diprediksi akan menjadi andalan di lini depan dengan formasi 4-3-3 arahan pelatih Patrick Kluivert. Tiga pemain lagi, Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James, diharapkan segera bergabung dan siap tempur saat melawan Australia.
Program naturalisasi di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak era 1950-an, namun mencapai puncaknya dalam tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Meskipun menuai pro dan kontra, kehadiran pemain naturalisasi diakui telah meningkatkan performa Timnas Indonesia secara signifikan.
Sejak era Shin Tae-yong hingga saat ini di bawah asuhan Patrick Kluivert, daftar pemain naturalisasi yang telah memperkuat Timnas Indonesia cukup panjang. Nama-nama seperti Maarten Paes, Mees Hilgers, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Justin Hubner, Sandy Walsh, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Eliano Reijnders, Thom Haye, Ivar Jenner, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Jens Raven, dan yang terbaru Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx, telah memperkuat lini skuad Garuda. Kehadiran Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James diharapkan segera menambah kekuatan di berbagai posisi. Targetnya jelas: Piala Dunia 2026.
Ambisi Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 semakin nyata. PSSI terus memperkuat skuad Garuda dengan program naturalisasi pemain keturunan, terutama dari Belanda. Keberhasilan menembus semifinal Piala Asia U-23 2024 dan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi bukti nyata dampak positif dari strategi ini.
Untuk mengamankan posisi di babak selanjutnya menuju Piala Dunia, Timnas Indonesia, yang kini berada di peringkat tiga Grup C, harus meraih kemenangan dalam dua pertandingan krusial melawan Australia (20 Maret) dan Bahrain (25 Maret). Enam poin tambahan akan membuka peluang besar untuk menjadi runner-up grup. Tantangan ini mendorong PSSI untuk terus menambah amunisi.
Baru-baru ini, tiga pemain keturunan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI): Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx. Romeny, penyerang Oxford United, diprediksi akan menjadi andalan di lini depan dengan formasi 4-3-3 arahan pelatih Patrick Kluivert. Tiga pemain lagi, Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James, diharapkan segera bergabung dan siap tempur saat melawan Australia.
Program naturalisasi di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak era 1950-an, namun mencapai puncaknya dalam tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Meskipun menuai pro dan kontra, kehadiran pemain naturalisasi diakui telah meningkatkan performa Timnas Indonesia secara signifikan.
Sejak era Shin Tae-yong hingga saat ini di bawah asuhan Patrick Kluivert, daftar pemain naturalisasi yang telah memperkuat Timnas Indonesia cukup panjang. Nama-nama seperti Maarten Paes, Mees Hilgers, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Justin Hubner, Sandy Walsh, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Eliano Reijnders, Thom Haye, Ivar Jenner, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Jens Raven, dan yang terbaru Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx, telah memperkuat lini skuad Garuda. Kehadiran Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James diharapkan segera menambah kekuatan di berbagai posisi. Targetnya jelas: Piala Dunia 2026.