Penonton Padati Stadion Brawijaya Meski Bukan Laga Big Match BRI Liga 1
Kediri, Jawa Timur – Fenomena menarik terjadi di BRI Liga 1 musim ini. Pertandingan kandang Persik Kediri melawan Persis Solo, yang sama sekali bukan laga “big match”, justru menarik perhatian ribuan penonton di Stadion Brawijaya, Jumat (14/2/2025). Jumlah penonton yang mencapai sekitar 6.000 orang ini cukup mengejutkan, mengingat Persis saat itu berada di zona degradasi. Hal serupa juga terjadi sebelumnya saat Persik menjamu PSS Sleman, yang juga berjuang di papan bawah klasemen.
Rahasianya? Menurut Ketua Panpel Persik, Tri Widodo, kehadiran ribuan suporter Persis (sekitar 2.500 tiket terjual) dan PSS Sleman (1.772 tiket) menjadi faktor utama. Ternyata, suporter ketiga tim tersebut memiliki hubungan yang sangat baik, sehingga suporter tamu rela datang ke Kediri untuk mendukung tim kesayangannya dan merayakan persahabatan antar klub. Antusiasme Persikmania pun ikut terdongkrak, membuat stadion Brawijaya meriah meski pertandingan tidak digelar di akhir pekan.
Uniknya, ini terjadi meskipun panpel telah mengeluarkan imbauan larangan suporter tamu sesuai regulasi PT LIB, dan risikonya pun berupa denda sekitar Rp25 juta yang harus ditanggung panpel. Namun, Widodo tetap bersyukur karena kerjasama yang baik antar suporter tersebut mampu menciptakan suasana kondusif dan penuh persaudaraan. Bahkan, suporter Persik dan Persis terlihat duduk berdampingan di tribun.
Ke depan, Widodo memperkirakan laga Persik melawan Persija dan Persebaya juga akan ramai dikunjungi suporter, mengingat hubungan baik yang terjalin dengan Jakmania dan Bonek. Meskipun tidak mengundang secara resmi, panpel tetap bersiap dengan pengamanan ekstra untuk memastikan keamanan dan kelancaran pertandingan. Fenomena ini menjadi contoh positif bagi sepak bola Indonesia, di mana rivalitas antar klub tidak selalu identik dengan permusuhan, tetapi bisa menjadi perekat persatuan.