Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Perjuangan Hasani Abdulgani: Naturalisasi Pemain Timnas dan Badai Kritik

39
×

Perjuangan Hasani Abdulgani: Naturalisasi Pemain Timnas dan Badai Kritik

Share this article
Example 468x60

Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani, berbagi kisah perjuangannya dalam mengurus program naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Proses yang dijalani bukan tanpa hambatan. Ia bahkan harus menghadapi hujatan dan kehilangan sejumlah teman yang menentang program tersebut.

Hasani ditugaskan langsung oleh Ketua Umum PSSI kala itu untuk membantu proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia yang berada di Eropa. Keputusan ini ternyata menuai kontroversi. Banyak pihak, termasuk rekan-rekannya sesama wartawan senior, menentang keras program naturalisasi, menganggapnya sebagai tindakan yang menutup peluang bagi pemain lokal. Hasani mengungkapkan bahwa ia bahkan dihujat dan dihapus dari daftar kontak beberapa orang yang kontra terhadap gagasannya. Ia dituduh “membunuh” kesempatan pemain Indonesia untuk membela Timnas.

Example 300x600

Namun, Hasani memiliki prinsip yang berbeda. Baginya, naturalisasi adalah jembatan bagi pemain keturunan Indonesia yang ingin mengabdi kepada negara leluhurnya. Ia berpegang teguh pada keyakinan ini, menjelaskan bahwa Jordi Amat, Sandy Walsh, Kevin Diks, dan Mees Hilgers, adalah contoh pemain yang memiliki darah Indonesia dan berhasrat membela tanah air. Menurutnya, menolak kesempatan mereka sama saja seperti menolak anak sendiri untuk pulang ke rumah.

Meskipun diterpa kritik dan perdebatan sengit, Hasani tetap mendapat dukungan signifikan dari masyarakat. Hal ini terbukti dari peningkatan jumlah pengikutnya di Instagram yang melonjak drastis, dari 3.000 menjadi 80.000 follower. Dukungan ini memberinya kekuatan untuk terus maju, yakin bahwa langkahnya sesuai dengan aturan FIFA dan tidak merugikan siapapun. Ia pun menegaskan bahwa ia tidak melakukan kesalahan. Baginya, perbedaan pendapat soal naturalisasi berakar pada perbedaan prinsip.

Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani, berbagi kisah perjuangannya dalam mengurus program naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Proses yang dijalani bukan tanpa hambatan. Ia bahkan harus menghadapi hujatan dan kehilangan sejumlah teman yang menentang program tersebut.

Hasani ditugaskan langsung oleh Ketua Umum PSSI kala itu untuk membantu proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia yang berada di Eropa. Keputusan ini ternyata menuai kontroversi. Banyak pihak, termasuk rekan-rekannya sesama wartawan senior, menentang keras program naturalisasi, menganggapnya sebagai tindakan yang menutup peluang bagi pemain lokal. Hasani mengungkapkan bahwa ia bahkan dihujat dan dihapus dari daftar kontak beberapa orang yang kontra terhadap gagasannya. Ia dituduh “membunuh” kesempatan pemain Indonesia untuk membela Timnas.

Namun, Hasani memiliki prinsip yang berbeda. Baginya, naturalisasi adalah jembatan bagi pemain keturunan Indonesia yang ingin mengabdi kepada negara leluhurnya. Ia berpegang teguh pada keyakinan ini, menjelaskan bahwa Jordi Amat, Sandy Walsh, Kevin Diks, dan Mees Hilgers, adalah contoh pemain yang memiliki darah Indonesia dan berhasrat membela tanah air. Menurutnya, menolak kesempatan mereka sama saja seperti menolak anak sendiri untuk pulang ke rumah.

Meskipun diterpa kritik dan perdebatan sengit, Hasani tetap mendapat dukungan signifikan dari masyarakat. Hal ini terbukti dari peningkatan jumlah pengikutnya di Instagram yang melonjak drastis, dari 3.000 menjadi 80.000 follower. Dukungan ini memberinya kekuatan untuk terus maju, yakin bahwa langkahnya sesuai dengan aturan FIFA dan tidak merugikan siapapun. Ia pun menegaskan bahwa ia tidak melakukan kesalahan. Baginya, perbedaan pendapat soal naturalisasi berakar pada perbedaan prinsip.

Sumber : https://www.bola.com/indonesia/read/5934235/cerita-hasani-abdulgani-saat-urus-program-naturalisasi-timnas-indonesia-banyak-dimusuhi-teman-sendiri

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Pringsewu ,Retorikalampung.com – Puluhan warga dan emak-emak di RT 06 dan RT 07 Lingkungan IV, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu geruduk rumah indekos yang diduga menjadi tempat melepas syahwat. Aksi damai para warga dengan memasang banner berisi tulisan “menolak adanya prostitusi berkedok kos-kosan” ini, lantaran mereka merasa “geram” dengan aktifitas keluar dan masuk…