Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menunjukkan komitmennya dalam dua agenda penting: mendukung penuh program Sekolah Unggul Garuda dan mengendalikan inflasi daerah. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif Pemprov dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan sosialisasi Sekolah Unggul Garuda yang dilakukan secara virtual.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Stella Christie, menjelaskan bahwa Sekolah Unggul Garuda merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di bidang sains dan teknologi. Program ini dirasa sangat penting karena akses pendidikan berkualitas di bidang tersebut masih terbatas. Sekolah Unggul Garuda, yang akan berfokus pada jenjang SMA, diharapkan dapat menjadi jalur cepat bagi siswa untuk masuk ke perguruan tinggi terbaik, baik di dalam maupun luar negeri. Program ini akan berada di bawah naungan Kemdiktisaintek dan dirancang sebagai bagian integral dari konsep pra-universitas.
Sementara itu, terkait pengendalian inflasi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan data inflasi bulan Maret 2025. Inflasi bulanan mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya dan Maret 2024, begitu pula inflasi tahunan. Komoditas pangan, khususnya bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras, menjadi penyumbang utama inflasi. BPS mencatat tren inflasi pada komoditas-komoditas ini selama empat tahun terakhir, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Data juga menunjukkan sebagian besar provinsi mengalami inflasi pada Maret 2025.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, menekankan pentingnya peran Pemerintah Daerah dalam mengatasi inflasi, terutama pada komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Ia mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi komoditas tersebut, minimal untuk memenuhi kebutuhan daerah masing-masing. Pemprov Lampung, melalui perwakilannya, tampaknya siap mengambil peran aktif dalam menghadapi tantangan ini.