Jakarta, 18 Februari 2025 – Pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 telah rampung digelar, menyajikan sejumlah momen dramatis dan menarik. Lima kartu merah dikeluarkan wasit sepanjang pekan ini, dengan laga Persik Kediri melawan Persis Solo menjadi yang paling panas. Ramiro Fergonzi dari Persik bahkan mendapat kartu merah hanya empat detik setelah kick-off karena menyikut pemain lawan. Dua pemain Persis, Sho Yamamoto dan Ramadhan Sananta, juga diusir saat berada di bench, bersama dengan Ricky Kambuaya (Dewa United) dan Diego Michiels (Borneo FC). Pertandingan ini menunjukkan (apa) intensitas tinggi persaingan di liga.
Sementara itu, laga besar antara Persija dan Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, berakhir imbang 2-2. Persija sempat unggul dua gol lewat Gustavo Almeida dan Firza Andika, tetapi Persib menunjukkan mentalitas juara dengan membalikkan keadaan melalui gol Nick Kuipers dan David da Silva. Hasil ini menjaga Persib di puncak klasemen dengan 50 poin, sementara Persija tertahan di posisi keempat dengan 40 poin. (siapa) Persib dan Persija yang menjadi sorotan dalam laga ini.
(kapan) Pada Minggu, 16 Februari 2025, zona degradasi juga menyajikan persaingan sengit. Enam tim – Barito Putera, PSIS, Semen Padang, Madura United, PSS Sleman, dan Persis Solo – berjuang keras untuk menghindari zona merah. Madura United dan Semen Padang berhasil meraih kemenangan, sementara Barito Putera dan PSS menelan kekalahan. Persis bermain imbang. Kondisi ini menunjukkan (dimana) betapa ketat persaingan di papan bawah.
(mengapa) Kemenangan Persebaya Surabaya atas PSBS Biak dengan skor 1-0 menjadi titik balik setelah rentetan hasil buruk. Gol semata wayang Bruno Moreira mengakhiri paceklik kemenangan Bajul Ijo selama tujuh pertandingan. Kemenangan ini mengangkat moral dan posisi mereka di klasemen sementara.
(bagaimana) Secara keseluruhan, pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 penuh dengan kejutan, kartu merah, dan pertandingan-pertandingan menegangkan yang menunjukkan betapa kompetitifnya liga ini. Persebaya bangkit, Persib tetap kokoh di puncak, dan persaingan di zona degradasi semakin memanas.
Jakarta, 18 Februari 2025 – Pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 telah rampung digelar, menyajikan sejumlah momen dramatis dan menarik. Lima kartu merah dikeluarkan wasit sepanjang pekan ini, dengan laga Persik Kediri melawan Persis Solo menjadi yang paling panas. Ramiro Fergonzi dari Persik bahkan mendapat kartu merah hanya empat detik setelah kick-off karena menyikut pemain lawan. Dua pemain Persis, Sho Yamamoto dan Ramadhan Sananta, juga diusir saat berada di bench, bersama dengan Ricky Kambuaya (Dewa United) dan Diego Michiels (Borneo FC). Pertandingan ini menunjukkan (apa) intensitas tinggi persaingan di liga.
Sementara itu, laga besar antara Persija dan Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, berakhir imbang 2-2. Persija sempat unggul dua gol lewat Gustavo Almeida dan Firza Andika, tetapi Persib menunjukkan mentalitas juara dengan membalikkan keadaan melalui gol Nick Kuipers dan David da Silva. Hasil ini menjaga Persib di puncak klasemen dengan 50 poin, sementara Persija tertahan di posisi keempat dengan 40 poin. (siapa) Persib dan Persija yang menjadi sorotan dalam laga ini.
(kapan) Pada Minggu, 16 Februari 2025, zona degradasi juga menyajikan persaingan sengit. Enam tim – Barito Putera, PSIS, Semen Padang, Madura United, PSS Sleman, dan Persis Solo – berjuang keras untuk menghindari zona merah. Madura United dan Semen Padang berhasil meraih kemenangan, sementara Barito Putera dan PSS menelan kekalahan. Persis bermain imbang. Kondisi ini menunjukkan (dimana) betapa ketat persaingan di papan bawah.
(mengapa) Kemenangan Persebaya Surabaya atas PSBS Biak dengan skor 1-0 menjadi titik balik setelah rentetan hasil buruk. Gol semata wayang Bruno Moreira mengakhiri paceklik kemenangan Bajul Ijo selama tujuh pertandingan. Kemenangan ini mengangkat moral dan posisi mereka di klasemen sementara.
(bagaimana) Secara keseluruhan, pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 penuh dengan kejutan, kartu merah, dan pertandingan-pertandingan menegangkan yang menunjukkan betapa kompetitifnya liga ini. Persebaya bangkit, Persib tetap kokoh di puncak, dan persaingan di zona degradasi semakin memanas.