Manchester United kembali menelan pil pahit setelah takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (16/2/2025) WIB. Kekalahan ini menandai kekalahan ketiga Setan Merah dari Spurs musim ini dan semakin memperdalam krisis yang tengah mereka hadapi. Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas performa timnya, terutama karena para pemain gagal menjalankan instruksi taktis yang telah diberikan. Salah satu contoh nyata adalah kegagalan Diogo Dalot untuk menekan Son Heung-min, yang berujung pada gol pembuka Tottenham yang dicetak oleh James Maddison. Kegagalan ini bukan hanya masalah pertahanan, tetapi juga mencerminkan masalah disiplin dan konsentrasi yang lebih besar dalam skuad MU. Lini serang pun tak lebih baik; Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, dua striker MU yang bernilai total 108,5 juta poundsterling, gagal mencetak gol dan terlihat tumpul di lini depan. Ketidakmampuan Amorim untuk melakukan pergantian pemain hingga menit ke-90 juga menambah daftar panjang masalah yang dihadapi Manchester United, yang kini terpuruk di peringkat ke-15 klasemen Liga Inggris, bahkan berada di bawah Everton untuk pertama kalinya sejak 2014. Para pendukung MU pun semakin frustrasi dan menyuarakan kekecewaan mereka dengan membentangkan spanduk yang menyerukan kebangkitan tim kesayangannya. Jika tidak ada perubahan signifikan, musim ini berpotensi menjadi salah satu musim terburuk dalam sejarah Premier League bagi Manchester United.
Manchester United kembali menelan pil pahit setelah takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (16/2/2025) WIB. Kekalahan ini menandai kekalahan ketiga Setan Merah dari Spurs musim ini dan semakin memperdalam krisis yang tengah mereka hadapi. Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas performa timnya, terutama karena para pemain gagal menjalankan instruksi taktis yang telah diberikan. Salah satu contoh nyata adalah kegagalan Diogo Dalot untuk menekan Son Heung-min, yang berujung pada gol pembuka Tottenham yang dicetak oleh James Maddison. Kegagalan ini bukan hanya masalah pertahanan, tetapi juga mencerminkan masalah disiplin dan konsentrasi yang lebih besar dalam skuad MU. Lini serang pun tak lebih baik; Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, dua striker MU yang bernilai total 108,5 juta poundsterling, gagal mencetak gol dan terlihat tumpul di lini depan. Ketidakmampuan Amorim untuk melakukan pergantian pemain hingga menit ke-90 juga menambah daftar panjang masalah yang dihadapi Manchester United, yang kini terpuruk di peringkat ke-15 klasemen Liga Inggris, bahkan berada di bawah Everton untuk pertama kalinya sejak 2014. Para pendukung MU pun semakin frustrasi dan menyuarakan kekecewaan mereka dengan membentangkan spanduk yang menyerukan kebangkitan tim kesayangannya. Jika tidak ada perubahan signifikan, musim ini berpotensi menjadi salah satu musim terburuk dalam sejarah Premier League bagi Manchester United.