Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Mourinho Pilih Ranieri sebagai Manajer Terbaik Premier League, Bukan Ferguson atau Guardiola

53
×

Mourinho Pilih Ranieri sebagai Manajer Terbaik Premier League, Bukan Ferguson atau Guardiola

Share this article
Example 468x60

Perdebatan tentang manajer terbaik di era Premier League selalu menarik. Dua nama raksasa, Sir Alex Ferguson dan Pep Guardiola, kerap menjadi sorotan. Ferguson, arsitek kesuksesan Manchester United dengan 13 gelar juara liga, dan Guardiola, yang telah mempersembahkan enam trofi Premier League untuk Manchester City, memiliki rekam jejak yang luar biasa.

Namun, dalam sebuah podcast bersama mantan pemain Chelsea, John Obi Mikel, Jose Mourinho justru memberikan jawaban mengejutkan saat diminta membandingkan kedua legenda tersebut. Alih-alih memilih Ferguson atau Guardiola, Mourinho menunjuk Claudio Ranieri sebagai manajer paling legendaris di Premier League.

Example 300x600

Bagi Mourinho, prestasi Ranieri membawa Leicester City juara Premier League musim 2015/2016 jauh lebih monumental. “Mustahil untuk membandingkan,” tegas Mourinho. Ia menjelaskan bahwa kemenangan Ranieri bersama tim ‘underdog’ Leicester City adalah sebuah keajaiban yang tak tertandingi. Memenangkan lima atau enam gelar bersama klub besar seperti MU atau Man City memang hebat, tetapi keberhasilan Ranieri dengan Leicester City adalah “trofi paling luar biasa.”

Mourinho sendiri, yang telah meraih tiga gelar Premier League bersama Chelsea, mengakui betapa sulitnya membandingkan dua generasi manajer berbeda. Ia menganggap baik Ferguson maupun Guardiola adalah pelatih legendaris, namun prestasi Ranieri dengan Leicester City menempati posisi tersendiri dalam sejarah Premier League. Keberhasilan ini, menurut Mourinho, menunjukkan bahwa “tidak ada kata tidak mungkin” dalam sepak bola. Ini lah yang membuat pencapaian Ranieri menjadi begitu spesial dan berkesan baginya.

Perdebatan tentang manajer terbaik di era Premier League selalu menarik. Dua nama raksasa, Sir Alex Ferguson dan Pep Guardiola, kerap menjadi sorotan. Ferguson, arsitek kesuksesan Manchester United dengan 13 gelar juara liga, dan Guardiola, yang telah mempersembahkan enam trofi Premier League untuk Manchester City, memiliki rekam jejak yang luar biasa.

Namun, dalam sebuah podcast bersama mantan pemain Chelsea, John Obi Mikel, Jose Mourinho justru memberikan jawaban mengejutkan saat diminta membandingkan kedua legenda tersebut. Alih-alih memilih Ferguson atau Guardiola, Mourinho menunjuk Claudio Ranieri sebagai manajer paling legendaris di Premier League.

Bagi Mourinho, prestasi Ranieri membawa Leicester City juara Premier League musim 2015/2016 jauh lebih monumental. “Mustahil untuk membandingkan,” tegas Mourinho. Ia menjelaskan bahwa kemenangan Ranieri bersama tim ‘underdog’ Leicester City adalah sebuah keajaiban yang tak tertandingi. Memenangkan lima atau enam gelar bersama klub besar seperti MU atau Man City memang hebat, tetapi keberhasilan Ranieri dengan Leicester City adalah “trofi paling luar biasa.”

Mourinho sendiri, yang telah meraih tiga gelar Premier League bersama Chelsea, mengakui betapa sulitnya membandingkan dua generasi manajer berbeda. Ia menganggap baik Ferguson maupun Guardiola adalah pelatih legendaris, namun prestasi Ranieri dengan Leicester City menempati posisi tersendiri dalam sejarah Premier League. Keberhasilan ini, menurut Mourinho, menunjukkan bahwa “tidak ada kata tidak mungkin” dalam sepak bola. Ini lah yang membuat pencapaian Ranieri menjadi begitu spesial dan berkesan baginya.

Sumber : https://www.bola.com/inggris/read/5928846/disuruh-bandingkan-siapa-lebih-hebat-di-antara-sir-alex-ferguson-atau-pep-guardiola-jose-mourinho-justru-pilih-claudio-ranieri

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Pringsewu ,Retorikalampung.com – Puluhan warga dan emak-emak di RT 06 dan RT 07 Lingkungan IV, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu geruduk rumah indekos yang diduga menjadi tempat melepas syahwat. Aksi damai para warga dengan memasang banner berisi tulisan “menolak adanya prostitusi berkedok kos-kosan” ini, lantaran mereka merasa “geram” dengan aktifitas keluar dan masuk…