Arema FC sukses membantai PSS Sleman dengan skor 6-2 di pekan ke-23 BRI Liga 1. Kemenangan telak Singo Edan di Stadion Soepriadi, Blitar (17/2/2025) ini namun diiringi pertanyaan besar dari para Aremania: Mengapa Wiliam Marcilio, playmaker andalan tim, tak masuk skuad dan bahkan ditinggal di Malang?
Ketidakhadiran Marcilio, pemain berusia 28 tahun asal Brasil yang dikenal dengan skill ciamiknya, langsung menjadi sorotan. Banyak yang menduga pemain pujaannya itu cedera. Namun, Marcilio sendiri membantahnya. “Saya dalam kondisi 100 persen, sehat dan ingin bermain. Tapi, bukan saya yang memutuskan,” ujarnya, menjelaskan bahwa keputusan berada di lapangan atau tidak ada di tangan pelatih. Ia menegaskan kesiapannya membela Arema kapan pun dibutuhkan.
Kehadiran Marcilio di lapangan memang selalu dinantikan Aremania. Sepanjang musim ini, ia tercatat sebagai pencetak assist terbanyak Arema dengan tujuh umpan yang berujung gol, ditambah lima gol dicetaknya sendiri. Namun, sejak dilatih Ze Gomes, waktu bermainnya semakin sedikit. Ia terakhir kali menjadi starter saat melawan Persib Bandung di pekan ke-20. Setelahnya, ia hanya dua kali masuk sebagai pemain pengganti, dan puncaknya adalah absen total saat melawan PSS Sleman.
Situasi ini menimbulkan spekulasi soal hubungan Marcilio dengan pelatih. Namun, sang pemain enggan berkomentar lebih lanjut. “Soal itu, tanyakan saja kepada pelatih,” tandasnya.
Pelatih Ze Gomes sendiri memberikan penjelasannya. Ia memilih untuk memainkan dua striker asing, Charles Lokolingoy dan Dalberto Luan, karena Arema membutuhkan banyak gol di setiap pertandingan. “Memang ada pilihan sulit, tapi kami butuh banyak gol,” tegas Gomes. Dengan kata lain, strategi Gomes untuk mencetak gol sebanyak mungkin mengorbankan kesempatan bermain Marcilio.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang komposisi tim Arema FC di bawah asuhan Ze Gomes. Apakah strategi tersebut efektif dalam jangka panjang? Dan apakah pilihan ini berdampak negatif terhadap semangat juang dan moral tim? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Sementara itu, misteri absennya Marcilio tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan Aremania.
Arema FC sukses membantai PSS Sleman dengan skor 6-2 di pekan ke-23 BRI Liga 1. Kemenangan telak Singo Edan di Stadion Soepriadi, Blitar (17/2/2025) ini namun diiringi pertanyaan besar dari para Aremania: Mengapa Wiliam Marcilio, playmaker andalan tim, tak masuk skuad dan bahkan ditinggal di Malang?
Ketidakhadiran Marcilio, pemain berusia 28 tahun asal Brasil yang dikenal dengan skill ciamiknya, langsung menjadi sorotan. Banyak yang menduga pemain pujaannya itu cedera. Namun, Marcilio sendiri membantahnya. “Saya dalam kondisi 100 persen, sehat dan ingin bermain. Tapi, bukan saya yang memutuskan,” ujarnya, menjelaskan bahwa keputusan berada di lapangan atau tidak ada di tangan pelatih. Ia menegaskan kesiapannya membela Arema kapan pun dibutuhkan.
Kehadiran Marcilio di lapangan memang selalu dinantikan Aremania. Sepanjang musim ini, ia tercatat sebagai pencetak assist terbanyak Arema dengan tujuh umpan yang berujung gol, ditambah lima gol dicetaknya sendiri. Namun, sejak dilatih Ze Gomes, waktu bermainnya semakin sedikit. Ia terakhir kali menjadi starter saat melawan Persib Bandung di pekan ke-20. Setelahnya, ia hanya dua kali masuk sebagai pemain pengganti, dan puncaknya adalah absen total saat melawan PSS Sleman.
Situasi ini menimbulkan spekulasi soal hubungan Marcilio dengan pelatih. Namun, sang pemain enggan berkomentar lebih lanjut. “Soal itu, tanyakan saja kepada pelatih,” tandasnya.
Pelatih Ze Gomes sendiri memberikan penjelasannya. Ia memilih untuk memainkan dua striker asing, Charles Lokolingoy dan Dalberto Luan, karena Arema membutuhkan banyak gol di setiap pertandingan. “Memang ada pilihan sulit, tapi kami butuh banyak gol,” tegas Gomes. Dengan kata lain, strategi Gomes untuk mencetak gol sebanyak mungkin mengorbankan kesempatan bermain Marcilio.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang komposisi tim Arema FC di bawah asuhan Ze Gomes. Apakah strategi tersebut efektif dalam jangka panjang? Dan apakah pilihan ini berdampak negatif terhadap semangat juang dan moral tim? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Sementara itu, misteri absennya Marcilio tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan Aremania.