Kedatangan Emil Audero Mulyadi ke Timnas Indonesia bakal memicu persaingan ketat di bawah mistar gawang. Rencana naturalisasi mantan kiper Juventus ini membuat posisi beberapa kiper lokal semakin rawan. Sebelumnya, kedatangan Maarten Paes saja sudah membuat beberapa kiper berjuang keras untuk mendapatkan tempat utama. Kini, dengan hadirnya Audero yang memiliki pengalaman segudang di liga-liga top Eropa, persaingan semakin tidak terelakkan.
Ernando Ari, yang sebelumnya menjadi andalan di bawah mistar gawang Timnas Indonesia, kini harus siap menghadapi tantangan besar. Meskipun sempat menjadi pahlawan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, posisinya kini tak lagi aman. Kehadiran Paes dan kini Audero, yang diprediksi akan menjadi pilihan utama pelatih, membuat peluang Ernando Ari untuk bermain semakin kecil.
Nasib serupa juga mungkin akan dialami Nadeo Argawinata. Kiper Borneo FC ini, meskipun pernah menjadi pilihan utama Shin Tae-yong, kini posisinya tergeser oleh Ernando Ari. Dengan hadirnya Audero, kesempatan Nadeo untuk kembali bermain di timnas senior nampaknya semakin tipis.
Cahya Supriadi, kiper muda berbakat dari FC Bekasi City, juga menghadapi tantangan yang sama. Meskipun dianggap sebagai kiper masa depan Timnas Indonesia, persaingan yang semakin ketat membuatnya sulit untuk bersinar.
Muhammad Riyandi, kiper Persis Solo yang memiliki potensi besar, juga masuk dalam daftar kiper lokal yang terancam. Meskipun masuk dalam daftar pemain pelapis, belum ada kesempatan baginya untuk unjuk gigi di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Peluangnya semakin tertutup dengan kehadiran Audero.
Situasi ini menunjukkan betapa kompetitifnya persaingan di timnas Indonesia. Para kiper lokal harus bekerja ekstra keras untuk membuktikan kemampuan mereka dan merebut kembali tempat di skuad utama. Kehadiran pemain naturalisasi dengan kualitas tinggi seperti Audero memang meningkatkan kualitas tim, tetapi di sisi lain juga menghadirkan tantangan besar bagi para pemain lokal. Hanya yang terbaik dan terkuat yang akan bertahan.
Kedatangan Emil Audero Mulyadi ke Timnas Indonesia bakal memicu persaingan ketat di bawah mistar gawang. Rencana naturalisasi mantan kiper Juventus ini membuat posisi beberapa kiper lokal semakin rawan. Sebelumnya, kedatangan Maarten Paes saja sudah membuat beberapa kiper berjuang keras untuk mendapatkan tempat utama. Kini, dengan hadirnya Audero yang memiliki pengalaman segudang di liga-liga top Eropa, persaingan semakin tidak terelakkan.
Ernando Ari, yang sebelumnya menjadi andalan di bawah mistar gawang Timnas Indonesia, kini harus siap menghadapi tantangan besar. Meskipun sempat menjadi pahlawan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, posisinya kini tak lagi aman. Kehadiran Paes dan kini Audero, yang diprediksi akan menjadi pilihan utama pelatih, membuat peluang Ernando Ari untuk bermain semakin kecil.
Nasib serupa juga mungkin akan dialami Nadeo Argawinata. Kiper Borneo FC ini, meskipun pernah menjadi pilihan utama Shin Tae-yong, kini posisinya tergeser oleh Ernando Ari. Dengan hadirnya Audero, kesempatan Nadeo untuk kembali bermain di timnas senior nampaknya semakin tipis.
Cahya Supriadi, kiper muda berbakat dari FC Bekasi City, juga menghadapi tantangan yang sama. Meskipun dianggap sebagai kiper masa depan Timnas Indonesia, persaingan yang semakin ketat membuatnya sulit untuk bersinar.
Muhammad Riyandi, kiper Persis Solo yang memiliki potensi besar, juga masuk dalam daftar kiper lokal yang terancam. Meskipun masuk dalam daftar pemain pelapis, belum ada kesempatan baginya untuk unjuk gigi di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Peluangnya semakin tertutup dengan kehadiran Audero.
Situasi ini menunjukkan betapa kompetitifnya persaingan di timnas Indonesia. Para kiper lokal harus bekerja ekstra keras untuk membuktikan kemampuan mereka dan merebut kembali tempat di skuad utama. Kehadiran pemain naturalisasi dengan kualitas tinggi seperti Audero memang meningkatkan kualitas tim, tetapi di sisi lain juga menghadirkan tantangan besar bagi para pemain lokal. Hanya yang terbaik dan terkuat yang akan bertahan.



















