Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Kericuhan Suporter Persija-Persib: Jakmania Minta Maaf, Desak Hentikan Ujaran Kebencian

45
×

Kericuhan Suporter Persija-Persib: Jakmania Minta Maaf, Desak Hentikan Ujaran Kebencian

Share this article
Example 468x60

Ketua The Jakmania, Diky Soemarno, menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan yang terjadi antara suporter Persija dan Persib dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Pertandingan yang berakhir imbang 2-2, diwarnai insiden di dalam dan luar stadion, meskipun laga menerapkan kebijakan tanpa penonton tamu. Kericuhan tersebut, yang terjadi kapan (Minggu, 16 Februari 2025), dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kebocoran tiket yang memungkinkan suporter Persib (Bobotoh) masuk stadion, dan adanya provokasi di media sosial. Siapa yang bertanggung jawab? Diky Soemarno mengakui adanya beberapa Bobotoh yang memprovokasi Jakmania di dalam stadion, sementara di mana (Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi) kejadian tersebut berdampak pada perkelahian antar suporter, bahkan meluas ke luar stadion, melibatkan Jakmania dari luar Bekasi. Diky menyesali mengapa hal ini terjadi, mengungkapkan bahwa banyak Jakmania yang terluka bukan hanya karena ulah Bobotoh, tetapi juga sesama Jakmania sendiri. Bagaimana mengatasinya? Diky menekankan perlunya penghentian ujaran kebencian dan provokasi di media sosial sebagai langkah utama. Ia bahkan mendesak adanya aturan tegas, bahkan undang-undang, untuk menghukum penistaan klub sepak bola, mengingat tingkat kecintaan suporter yang sangat tinggi dan sering kali memicu aksi kekerasan. Sebagai langkah rekonsiliasi, Diky telah bertemu dengan ketua Viking (suporter Persib) untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.

Ketua The Jakmania, Diky Soemarno, menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan yang terjadi antara suporter Persija dan Persib dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Pertandingan yang berakhir imbang 2-2, diwarnai insiden di dalam dan luar stadion, meskipun laga menerapkan kebijakan tanpa penonton tamu. Kericuhan tersebut, yang terjadi kapan (Minggu, 16 Februari 2025), dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kebocoran tiket yang memungkinkan suporter Persib (Bobotoh) masuk stadion, dan adanya provokasi di media sosial. Siapa yang bertanggung jawab? Diky Soemarno mengakui adanya beberapa Bobotoh yang memprovokasi Jakmania di dalam stadion, sementara di mana (Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi) kejadian tersebut berdampak pada perkelahian antar suporter, bahkan meluas ke luar stadion, melibatkan Jakmania dari luar Bekasi. Diky menyesali mengapa hal ini terjadi, mengungkapkan bahwa banyak Jakmania yang terluka bukan hanya karena ulah Bobotoh, tetapi juga sesama Jakmania sendiri. Bagaimana mengatasinya? Diky menekankan perlunya penghentian ujaran kebencian dan provokasi di media sosial sebagai langkah utama. Ia bahkan mendesak adanya aturan tegas, bahkan undang-undang, untuk menghukum penistaan klub sepak bola, mengingat tingkat kecintaan suporter yang sangat tinggi dan sering kali memicu aksi kekerasan. Sebagai langkah rekonsiliasi, Diky telah bertemu dengan ketua Viking (suporter Persib) untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.

Example 300x600

Sumber : https://www.bola.com/indonesia/read/5926062/buntut-kericuhan-penonton-persija-vs-persib-jakmania-minta-setop-ujaran-kebencian-menghina-klub?HouseAds&campaign=Liga_1_STS2

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Pringsewu ,Retorikalampung.com – Puluhan warga dan emak-emak di RT 06 dan RT 07 Lingkungan IV, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu geruduk rumah indekos yang diduga menjadi tempat melepas syahwat. Aksi damai para warga dengan memasang banner berisi tulisan “menolak adanya prostitusi berkedok kos-kosan” ini, lantaran mereka merasa “geram” dengan aktifitas keluar dan masuk…