Mimpi Neymar Kembali ke Barcelona: Antara Nostalgia dan Realita
Neymar Jr., bintang sepak bola Brasil yang kini berseragam Santos, tengah berjuang keras untuk menghidupkan kembali mimpinya: kembali ke Barcelona dan bermain di Piala Dunia 2026. Namun, perjalanan pulang sang megabintang nampaknya jauh lebih sulit dari yang dibayangkan.
Setelah petualangannya di Al Hilal berakhir, Neymar kembali ke pelukan klub masa kecilnya. Debutnya di Campeonato Paulista A1, meski mencatatkan statistik mengesankan (enam tembakan tepat sasaran, 22 operan, dan lima pelanggaran), tak mampu membawa Santos meraih kemenangan. Lebih menyakitkan lagi, penampilannya mengungkap kenyataan pahit: usia (33 tahun) dan cedera ACL yang dialaminya telah menggerus performa eksplosifnya. Ia sendiri mengakui masih membutuhkan waktu untuk mencapai 100% kebugaran.
Sepak bola modern tak mengenal ampun. Sementara Neymar berjuang pulih, generasi muda seperti Vinicius Junior, Rodrygo, dan Kylian Mbappe telah mengambil alih posisinya di level klub maupun timnas. Persaingan memperebutkan tempat di klub-klub elite Eropa, khususnya Barcelona, menjadi jauh lebih ketat.
Barcelona, tempat Neymar pernah bersinar bersama trio MSN (Messi, Suarez, Neymar), kini telah berubah. Klub yang sedang berjuang di peringkat ketiga La Liga itu mengalami krisis keuangan dan tak mampu lagi membiayai gaji selangit Neymar, sekalipun sang pemain bersedia menerima pemotongan gaji. Barcelona juga lebih fokus membangun skuad jangka panjang dengan pemain muda berbakat seperti Lamine Yamal, Raphinha, dan Ferran Torres. Bahkan, pemain top seperti Virgil van Dijk dan Joshua Kimmich pun diabaikan karena faktor usia. Pertanyaan pun muncul: apakah Barcelona benar-benar masih membutuhkan Neymar?
Mimpi Neymar untuk kembali membela Timnas Brasil di Piala Dunia 2026 juga menghadapi tantangan berat. Selecao Brasil di bawah pelatih baru tengah melakukan regenerasi skuad dengan mengandalkan talenta muda seperti Vinicius, Rodrygo, Endrick, Martinelli, dan Antony. Tanpa performa gemilang di Santos atau klub Eropa top, peluang Neymar tampil di Piala Dunia terakhirnya semakin menipis.
Opsi yang ada di depan Neymar sangat terbatas. Klub-klub elite Eropa seperti PSG, Manchester City, Bayern Munich, dan Real Madrid tak tertarik. Klub-klub lain mungkin tertarik, tetapi tak mampu memenuhi tuntutan gaji Neymar. Oleh karena itu, pilihan terbaiknya adalah tetap di Santos untuk mengembalikan performa terbaiknya atau bergabung dengan klub Eropa papan tengah – pilihan yang mungkin tak cukup untuk mempertahankan statusnya sebagai bintang sepak bola dunia. Jika mimpi Eropa pupus, Neymar mungkin harus kembali ke Arab Saudi atau bertahan di Brasil. Kisah Neymar, sang pangeran yang pulang kampung, kini berujung pada persimpangan jalan yang penuh tantangan.