Imbas kerusuhan suporter saat laga melawan Persib Bandung di pekan ke-23 BRI Liga 1, Persija Jakarta dijatuhi sanksi berat oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu harus menjalani empat laga kandang tanpa kehadiran penonton, serta membayar denda sebesar Rp220 juta.
Kejadian yang berujung pada sanksi ini terjadi setelah pertandingan Persija vs Persib yang berakhir imbang 2-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Aksi anarki suporter, termasuk penyalaan flare dan pelemparan benda, menjadi penyebab utama hukuman tersebut.
Empat laga kandang Persija yang akan digelar tanpa dukungan The Jakmania adalah melawan PSIS Semarang (4 Maret 2025), Arema FC (9 Maret 2025), Persebaya Surabaya (12 April 2025), dan Semen Padang (27 April 2025). Ini tentu menjadi pukulan telak bagi Persija yang tengah bersaing ketat di papan atas klasemen BRI Liga 1. Saat ini, mereka berada di peringkat keempat dengan koleksi 40 poin dari 23 pertandingan, hanya terpaut sedikit poin dari pemuncak klasemen.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengaku belum mengecek secara detail isi putusan Komdis PSSI. Ia menyatakan baru mendengar informasi mengenai sanksi finansial dan larangan penonton, namun belum mengetahui secara pasti detailnya, termasuk apakah ada upaya banding atau tidak.
Meskipun menghadapi sanksi berat ini, Persija masih memiliki laga penting di pekan ke-24 melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Persija untuk tetap menjaga konsistensi performa mereka di tengah situasi yang kurang menguntungkan. Mereka perlu menunjukkan mental juara dan fokus untuk meraih poin demi tetap berada di jalur persaingan memperebutkan gelar juara.
Imbas kerusuhan suporter saat laga melawan Persib Bandung di pekan ke-23 BRI Liga 1, Persija Jakarta dijatuhi sanksi berat oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu harus menjalani empat laga kandang tanpa kehadiran penonton, serta membayar denda sebesar Rp220 juta.
Kejadian yang berujung pada sanksi ini terjadi setelah pertandingan Persija vs Persib yang berakhir imbang 2-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Aksi anarki suporter, termasuk penyalaan flare dan pelemparan benda, menjadi penyebab utama hukuman tersebut.
Empat laga kandang Persija yang akan digelar tanpa dukungan The Jakmania adalah melawan PSIS Semarang (4 Maret 2025), Arema FC (9 Maret 2025), Persebaya Surabaya (12 April 2025), dan Semen Padang (27 April 2025). Ini tentu menjadi pukulan telak bagi Persija yang tengah bersaing ketat di papan atas klasemen BRI Liga 1. Saat ini, mereka berada di peringkat keempat dengan koleksi 40 poin dari 23 pertandingan, hanya terpaut sedikit poin dari pemuncak klasemen.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengaku belum mengecek secara detail isi putusan Komdis PSSI. Ia menyatakan baru mendengar informasi mengenai sanksi finansial dan larangan penonton, namun belum mengetahui secara pasti detailnya, termasuk apakah ada upaya banding atau tidak.
Meskipun menghadapi sanksi berat ini, Persija masih memiliki laga penting di pekan ke-24 melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Persija untuk tetap menjaga konsistensi performa mereka di tengah situasi yang kurang menguntungkan. Mereka perlu menunjukkan mental juara dan fokus untuk meraih poin demi tetap berada di jalur persaingan memperebutkan gelar juara.