Old Trafford menyaksikan drama menegangkan di putaran kelima Piala FA. Manchester United, yang diprediksi akan menang mudah, justru tersingkir secara mengejutkan oleh Fulham. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu harus ditentukan lewat adu penalti yang dimenangkan Fulham dengan skor 4-3.
Calvin Bassey menjadi pahlawan Fulham di babak pertama, mencetak gol pada menit injury time memanfaatkan situasi tendangan sudut. Manchester United mencoba membalas lewat beberapa peluang emas yang diciptakan Rasmus Hojlund dan Christian Eriksen, namun kiper Fulham, Bernd Leno, tampil gemilang.
Bruno Fernandes akhirnya menyelamatkan Setan Merah dari kekalahan di waktu normal dengan gol spektakulernya pada menit ke-71. Namun, upaya kedua tim untuk mencetak gol tambahan hingga akhir babak kedua dan perpanjangan waktu sia-sia. Skor tetap imbang 1-1, memaksa adu penalti untuk menentukan pemenang.
Tensi pertandingan mencapai puncaknya di babak adu penalti. Kegagalan Victor Lindelof dan Joshua Zirkzee untuk mencetak gol menjadi titik balik yang menentukan. Fulham, dengan ketenangan luar biasa, mampu memanfaatkan setiap kesempatan dan akhirnya meraih kemenangan. Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Manchester United, menambah daftar hasil buruk mereka musim ini dan menimbulkan pertanyaan besar akan performa tim.
Analisis pertandingan menunjukkan kegagalan Manchester United dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor utama kekalahan. Meskipun mendominasi penguasaan bola, Setan Merah gagal menunjukkan efisiensi di depan gawang. Sebaliknya, Fulham tampil efektif dan memanfaatkan peluang dengan baik, membuktikan bahwa mentalitas yang kuat dan ketajaman finishing bisa menjadi penentu kemenangan.
Kemenangan Fulham atas Manchester United menjadi bukti bahwa kejutan selalu bisa terjadi dalam sepak bola. Kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi serius bagi Manchester United untuk memperbaiki performa mereka di sisa musim ini.
Old Trafford menyaksikan drama menegangkan di putaran kelima Piala FA. Manchester United, yang diprediksi akan menang mudah, justru tersingkir secara mengejutkan oleh Fulham. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu harus ditentukan lewat adu penalti yang dimenangkan Fulham dengan skor 4-3.
Calvin Bassey menjadi pahlawan Fulham di babak pertama, mencetak gol pada menit injury time memanfaatkan situasi tendangan sudut. Manchester United mencoba membalas lewat beberapa peluang emas yang diciptakan Rasmus Hojlund dan Christian Eriksen, namun kiper Fulham, Bernd Leno, tampil gemilang.
Bruno Fernandes akhirnya menyelamatkan Setan Merah dari kekalahan di waktu normal dengan gol spektakulernya pada menit ke-71. Namun, upaya kedua tim untuk mencetak gol tambahan hingga akhir babak kedua dan perpanjangan waktu sia-sia. Skor tetap imbang 1-1, memaksa adu penalti untuk menentukan pemenang.
Tensi pertandingan mencapai puncaknya di babak adu penalti. Kegagalan Victor Lindelof dan Joshua Zirkzee untuk mencetak gol menjadi titik balik yang menentukan. Fulham, dengan ketenangan luar biasa, mampu memanfaatkan setiap kesempatan dan akhirnya meraih kemenangan. Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Manchester United, menambah daftar hasil buruk mereka musim ini dan menimbulkan pertanyaan besar akan performa tim.
Analisis pertandingan menunjukkan kegagalan Manchester United dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor utama kekalahan. Meskipun mendominasi penguasaan bola, Setan Merah gagal menunjukkan efisiensi di depan gawang. Sebaliknya, Fulham tampil efektif dan memanfaatkan peluang dengan baik, membuktikan bahwa mentalitas yang kuat dan ketajaman finishing bisa menjadi penentu kemenangan.
Kemenangan Fulham atas Manchester United menjadi bukti bahwa kejutan selalu bisa terjadi dalam sepak bola. Kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi serius bagi Manchester United untuk memperbaiki performa mereka di sisa musim ini.