Tipologi Tripolar adalah salah satu pendekatan pada Teologi Agama-agama yang dipopulerkan oleh Alan Race . [ 1 ] Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam diskursus teologi agama-agama. [ 2 ] Tipologi tripolar digunakan untuk memetakan beragam pendekatan para teolog dan non-teolog Kristen mengenai relasi kekristenan dengan agama-agama lain. [ 3 ] Pemetaan ini didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama lain di luar Kristen. [ 3 ] Ketiga tipologi tersebut adalah eksklusivisme , inklusivisme dan pluralisme . [ 4 ]
Eksklusivisme
Eksklusivisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa kebenaran dan keselamatan hanya ada di dalam agama Kristen, sedangkan tradisi agama lain di luar Kristen tidak mendatangkan keselamatan. [ 4 ] [ 5 ] Agama-agama lain di luar kekeristenan dianggap tidak dapat menyelamatkan, karena itu orang beragama lain harus dikristenkan. [ 6 ] Eksklusivisme merupakan karakteristik dari kebanyakan kelompok Kristen yang konservatif , terutama kalangan Injili . [ 1 ] Salah satu tokoh yang mewakili pandangan ini adalah Karl Barth . [ 6 ]
Inklusivisme
Inklusivisme adalah sikap atau pandangan yang melihat bahwa agama-agama lain di luar kekristenan juga dikarunia rahmat dari Allah dan bisa diselamatkan, tetapi pemenuhan keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus . [ 4 ] Kristus hadir dan berkeja juga di kalangan mereka yang mungkin tidak mengenal Kristus secara pribadi. [ 5 ] Dalam pandangan ini, orang-orang dari agama lain, melalui anugerah atau Kristus, diikutsertakan dalam rencana keselamatan Allah . [ 5 ] Inklusivisme terbagi dalam dua model, yakni model In Spite of dan model By Means of . [ 4 ]
Model In Spite of , walaupun melihat institusi agama lain sebagai hambatan untuk menerima keselamatan, tidak menolak bahwa ada kemungkinan bahwa orang-orang yang beragama lain dapat diselamatkan oleh anugerah atau rahmat dari Allah. [ 4 ] Sementara itu model By Means of bersikap lebih positif terhadap agama lain. [ 4 ] Model ini melihat bahwa Allah juga memberikan rahmat melalui Kristus di dalam agama-agama lain, dalam kepercayaan dan ritual -ritual agama lain tersebut. [ 6 ] Karena rahmat dan kehadiran Kristus di dalam diri dan mealalui agama-agama lain, maka orang-orang beragama lain itu juga terorientasi ke dalam gereja Kristen, dan disebut sebagai " Kristen Anonim ". [ 6 ] Pandangan ini dikemukakan oleh Karl Rahner . [ 6 ]
Pluralisme
Pluralisme , adalah padangan bahwa Allah, yang disebut sebagai "Yang Nyata" ( The Real ) dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan. [ 5 ] Semua agama menuju pada satu "Yang Nyata" ( The Real ) yaitu Allah. [ 6 ] Yesus Kristus dilihat sebagai salah satu dari jalan keselamatan di antara jalan-jalan keselamatan lain, bukan satu-satunya jalan keselamatan. [ 4 ] John Hick adalah salah satu tokoh yang menggunakan pandangan ini. [ 6 ] Menurut Hick, "Yang Nyata" sebenarnya adalah satu, tetapi dimaknai dalam berbagai simbol dan tradisi keagamaan yang berbeda-beda. [ 6 ] Pandangan ini dinilai mengesampingkan keunikan dalam agama-agama karena semua agama disamakan. [ 6 ]
Referensi
- ^ a b (Inggris) Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". Dalam The Blackwell Companion to Modern Theology . Gareth Jones (Ed.). Malden, MA: Blackwell Publishing.
- ^ (Inggris) Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions . Burlington: Ashgate.
- ^ a b (Inggris) Alan Race. 1983. Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions . Maryknoll, NY: Orbis Books.
- ^ a b c d e f g (Inggris) Charles B. Jones. 2005. The View from Mars Hill: Christianity in the Landscape of World Religions . Cambridge, MA: Cowley Publications.
- ^ a b c d (Indonesia) Dewan Gereja-gereja se-Dunia. cet. ke-6 2005. Iman Sesamaku dan Imanku: Untuk Memperkaya Penghayatan Theologi Kita melalui Dialog antar Agama . Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Paul F. Kintter. 2008. Pengantar Teologi Agama-agama . Yogyakarta: Kanisius.