![]() |
|||
Julukan |
|
||
---|---|---|---|
Asosiasi | PSSI | ||
Konfederasi | AFC (Asia) | ||
Sub-konfederasi | AFF (Asia Tenggara) | ||
Pelatih | Patrick Kluivert | ||
Kapten | Jay Idzes | ||
Penampilan terbanyak | Abdul Kadir (111) [ 1 ] [ 2 ] | ||
Pencetak gol terbanyak | Abdul Kadir (70) [ 2 ] | ||
Stadion kandang | Stadion Utama Gelora Bung Karno | ||
Kode FIFA | IDN | ||
Peringkat FIFA | |||
Terkini |
118
![]() |
||
Tertinggi | 76 (September 1998) | ||
Terendah | 191 (Juli 2016) | ||
Peringkat Elo | |||
Terkini |
145
![]() |
||
|
|||
Pertandingan internasional pertama | |||
Pra-kemerdekaan
![]() ![]() ( Manila , Filipina ; 13 Mei 1934) [ 5 ] Pasca kemerdekaan ![]() ![]() ( New Delhi , India ; 5 Maret 1951) |
|||
Kemenangan terbesar | |||
![]() ![]() ( Jakarta , Indonesia ; 23 Desember 2002) |
|||
Kekalahan terbesar | |||
![]() ![]() ( Riffa , Bahrain ; 29 Februari 2012) |
|||
Piala Dunia | |||
Penampilan | 1 ( Pertama kali pada 1938 ) | ||
Hasil terbaik | Babak 16 besar ( 1938 ; saat bernama Hindia Belanda) | ||
Piala Asia | |||
Penampilan | 5 ( Pertama kali pada 1996 ) | ||
Hasil terbaik | Babak 16 besar ( 2023 ) | ||
Kejuaraan AFF | |||
Penampilan | 13 ( Pertama kali pada 1996 ) | ||
Hasil terbaik | Juara kedua ( 2000 , 2002 , 2004 , 2010 , 2016 dan 2020 ) | ||
Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili Indonesia di ajang sepak bola internasional senior pria. Mereka adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi pada Piala Dunia FIFA tahun 1938 saat masih bernama Hindia Belanda . [ 6 ] [ 7 ] Pada babak pertama, Tim nasional Hindia Belanda mencatat kekalahan 6-0 dari Hungaria , dan menjadi satu-satunya penampilan di Piala Dunia FIFA . Dengan hanya satu pertandingan yang dimainkan dan tanpa mencetak gol, Indonesia memegang rekor Piala Dunia sebagai tim dengan jumlah pertandingan paling sedikit (1) dan salah satu tim dengan jumlah gol paling sedikit yang dicetak (0). [ 7 ]
Satu-satunya penampilan tim di Olimpiade setelah merdeka adalah pada tahun 1956 . [ 8 ] Indonesia telah lima kali lolos ke Piala Asia AFC , dan penampilan terbaiknya adalah lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya pada edisi 2023 . Indonesia meraih medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo . [ 8 ] Tim ini juga telah mencapai pertandingan final dalam Kejuaraan AFF sebanyak enam kali, namun belum pernah menjadi juara. Mereka berbagi persaingan regional dengan negara-negara ASEAN , terutama pada persaingan sepak bola Indonesia melawan Malaysia , karena adanya ketegangan politik dan budaya antarkeduanya.
Sejarah
Tim Asia pertama di Piala Dunia FIFA (1934–1950-an)
Pertandingan yang melibatkan tim-tim dari Hindia Belanda diselenggarakan oleh Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang kemudian digantikan oleh Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) pada tahun 1935. Keduanya merupakan federasi sepak bola Hindia Belanda. Pertandingan yang diselenggarakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI sebagai pertandingan resmi tim nasional Indonesia. [ 8 ]
Pertandingan tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah ketika melawan tim nasional Singapura pada tanggal 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dimainkan di Batavia dan berakhir dengan kemenangan Hindia Belanda dengan skor akhir 1-0. Kemudian diikuti dengan pertandingan melawan tim Australia XI pada Agustus 1928 (kemenangan 2-1) dan tim dari Shanghai dua tahun kemudian (hasil imbang 4-4). [ 8 ]
Pada tahun 1934, tim nasional sepak bola Hindia Belanda berlaga di yang dimainkan di Manila, Filipina . Setelah mengalahkan Jepang 7-1 pada pertandingan pertama, [ 9 ] dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan (2-0 dari Tiongkok dan 3-2 dari tuan rumah) yang mengakibatkan Timnas Hindia Belanda hanya menempati posisi kedua di turnamen tersebut. Meskipun tidak diakui oleh PSSI , pertandingan-pertandingan tersebut diakui oleh peringkat Elo Sepak Bola Dunia sebagai pertandingan pertama yang melibatkan tim nasional Indonesia. [ 10 ]
Setelah menjadi anggota FIFA pada Mei 1936, N.I.V.U. mendaftarkan Hindia Belanda untuk Piala Dunia 1938. Jepang, yang saat itu terlibat dalam perang agresi di China, mengundurkan diri dari babak kualifikasi . FIFA kemudian memerintahkan pertandingan tambahan antara Hindia Belanda dan Amerika Serikat seminggu sebelum turnamen di Prancis, yang dijadwalkan pada Hari Raya Kenaikan Tuhan 1938 di Rotterdam. Namun, Amerika Serikat mundur karena masalah keuangan. Federasi Sepakbola Amerika Serikat berharap membiayai perjalanan ke Prancis dari keuntungan pertandingan ulang tahun perak federasi mereka melawan Inggris , akan tetapi pertandingan itu batal karena Inggris menolak bermain pada hari Minggu, sehingga federasi Amerika tidak dapat membayar biaya perjalanan ke Eropa. [ 11 ]
Dengan demikian, Hindia Belanda (kini Indonesia) menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA 1938 di Prancis . Kekalahan 6-0 dari Hongaria , di babak penyisihan grup di Reims , tetap menjadi satu-satunya penampilan tim ini di Piala Dunia.
Kemerdekaan (1950-an–1984)
Setelah Perang Dunia II , yang diikuti dengan Revolusi Indonesia , puncak sejarah sepak bola Indonesia terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne. Indonesia bermain imbang Uni Soviet , kemudian kalah 0–4 dalam pertandingan ulangan [ 8 ] Penampilan ini menjadi satu-satunya penampilan Indonesia di ajang Olimpiade.
Pada Piala Dunia 1958 membukukan penampilan pada babak kualifikasi sebagai tim nasional merdeka. Indonesia mengalahkan Tiongkok pada babak pertama, kemudian menolak bertanding melawan, Israel , pada babak berikutnya dengan alasan politik. [ 8 ]
Di Pesta Olahraga Asia 1958 , Indonesia meraih medali perunggu cabang sepak bola mengalahkan India dengan skor 4–1 pada laga perebutan tempat ketiga. Indonesia juga bermain imbang 2–2 dengan Jerman Timur dalam laga uji coba. [ 8 ]
Tim nasional Indonesia berhasil menjuarai Turnamen Merdeka sebanyak tiga kali ( 1961 , 1962 dan 1969 ). Indonesia juga menjadi juara Piala Raja 1968. [ 8 ]
Indonesia kembali berlaga pada babak . Namun, tim nasional Indonesia tereliminasi di dengan hanya meraih satu kemenangan dari enam pertandingan melawan Selandia Baru . Pada babak , Indonesia hanya mampu memenangkan satu dari empat pertandingan melawan tuan rumah Singapura. Empat tahun kemudian pada , Indonesia mencatatkan dua kemenangan atas Tionghoa Taipei dan Australia . [ 8 ]
Kebangkitan sepak bola Indonesia (1985–1995)
Pada babak , Indonesia lolos dari babak pertama dengan meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan, sebelum akhirnya berada di puncak grup. Korea Selatan menjadi pemenang atas Indonesia di putaran kedua. [ 8 ]
Indonesia kemudian mencapai semifinal Asian Games 1986 setelah mengalahkan Uni Emirat Arab di perempat final. Namun, timnas Indonesia pada akhirnya gagal meraih medali setelah kalah dari tuan rumah Korea Selatan di semifinal, dan dikalahkan Kuwait dalam perebutan medali perunggu. [ 12 ]
Tonggak sejarah pada masa ini adalah keberhasilan Indonesia meraih medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara ( Sea Games ) pada tahun 1987 setelah mengalahkan Malaysia 1-0 di final dan dan pada tahun 1991 saat mengalahkan Thailand dalam adu penalti untuk meraih gelar juara. [ 8 ]
Pada , timnas Indonesia tidak lolos dari babak pertama dengan catatan hanya meraih satu kemenangan atas Hong Kong, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. [ 8 ] Pada , Indonesia juga hanya meraih satu kemenangan atas Vietnam . [ 8 ]
1995–2012: Kompetisi ASEAN dan Penampilan beruntun di Piala Asia
Piala Asia AFC 1996
Indonesia mencatatkan penampilan pertamanya di Piala Asia AFC saat melawan Uni Emirat Arab pada gelaran Piala Asia AFC 1996 . Sepanjang turnamen, Indonesia hanya meraih satu poin, hasil dari laga imbang 2–2 melawan Kuwait pada babak pertama. [ 13 ]
Piala Tiger 1998
Piala Tiger 1998 mencatat pertandingan fase grup yang kontroversial antara Thailand dan Indonesia. Kedua tim telah memastikan tempat di semifinal, namun menyadari bahwa kemenangan akan mempertemukan mereka dengan tuan rumah Vietnam di babak berikutnya. Dalam pertandingan tersebut, pemain Indonesia Mursyid Effendi secara sengaja mencetak gol bunuh diri, menendang bola ke gawang sendiri saat seorang penyerang Thailand tengah berlari mengejar bola, dalam upaya untuk menghindari kemenangan. [ 14 ] FIFA menjatuhkan denda sebesar US$40.000 kepada kedua tim karena dianggap "melanggar semangat permainan", sementara Mursyid Effendi dikenai sanksi larangan bermain di level internasional seumur hidup. Setelah insiden tersebut, Indonesia melaju ke semifinal namun dikalahkan oleh Singapura . [ 15 ]
Piala Asia AFC 2000
Penampilan kedua Indonesia di Piala Asia AFC berlangsung di Lebanon pada Piala Asia AFC 2000 . Sama seperti edisi sebelumnya, Indonesia hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan, yang diperoleh melalui hasil imbang tanpa gol melawan Kuwait. Dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan, sehingga Indonesia kembali gagal lolos dari fase grup.
Piala Asia AFC 2004
Pada edisi Piala Asia AFC 2004 , Indonesia tergabung di Grup A bersama tuan rumah Tiongkok , Qatar , dan Bahrain . Indonesia mencatat sejarah dengan meraih kemenangan pertamanya di ajang Piala Asia, saat mengalahkan Qatar 2–1 pada pertandingan pembuka. Namun, kekalahan 0–5 dari Tiongkok dan 1–3 dari Bahrain membuat Indonesia hanya mengumpulkan tiga poin dan kembali gagal melaju ke babak gugur.
Piala Asia AFC 2007
Pada gelaran Piala Asia AFC 2007 , Indonesia bertindak sebagai salah satu tuan rumah bersama Malaysia , Thailand , dan Vietnam , menandai pertama kalinya turnamen ini diselenggarakan oleh empat negara secara bersamaan. Indonesia tergabung di Grup D bersama Bahrain , Arab Saudi , dan Korea Selatan .

Dalam laga pembuka yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia meraih kemenangan 2–1 atas Bahrain lewat gol-gol dari Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas . Namun, harapan untuk lolos ke babak gugur pupus setelah mengalami kekalahan 1–2 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Korea Selatan, sehingga Indonesia kembali tersingkir di fase grup untuk keempat kalinya.
Kejuaraan AFF
Indonesia telah mencapai final Kejuaraan AFF sebanyak enam kali, yakni pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Namun belum pernah berhasil meraih gelar juara dalam turnamen tersebut. Gelar regional yang pernah diraih Indonesia datang dari ajang SEA Games , di mana mereka meraih medali emas pada tahun 1987 dan 1991. [ 16 ] [ 17 ]
Setelah era Peter Withe , ketidakmampuan memenuhi target di tingkat ASEAN kerap disebut sebagai alasan di balik siklus cepat pergantian pelatih tim nasional Indonesia. Dalam rentang dua tahun, posisi pelatih kepala berganti dari Ivan Kolev ke pelatih lokal Benny Dollo , yang kemudian diberhentikan pada tahun 2010.
Jabatan tersebut kemudian diisi oleh Alfred Riedl , yang gagal mempersembahkan trofi meskipun membawa Indonesia ke final Kejuaraan AFF 2010 . Ia lalu digantikan oleh Wim Rijsbergen pada Juli 2011. [ 18 ] [ 19 ]
2012–2016: Penangguhan
Pada Maret 2012, PSSI mendapat teguran atas kondisi sepak bola nasional yang terpecah akibat keberadaan dua liga yang berjalan secara paralel: Liga Super Indonesia (ISL) , yang saat itu berstatus liga pemberontak dan tidak diakui oleh PSSI maupun FIFA , serta Liga Prima Indonesia (IPL) yang diselenggarakan secara resmi di bawah PSSI.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mendorong PSSI untuk bekerja sama dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) guna menyelesaikan krisis dualisme liga dan kepengurusan. Ketua KONI, Tono Suratman, bahkan menyatakan bahwa pihaknya siap mengambil alih pengelolaan PSSI jika situasi tidak segera diselesaikan. [ 20 ]
FIFA tidak secara eksplisit menyatakan apakah Indonesia akan menghadapi skorsing, namun mereka menetapkan batas waktu hingga 20 Maret 2012 bagi PSSI untuk menyelesaikan konflik internal dan dualisme liga. Menjelang tenggat tersebut, PSSI berupaya mencari solusi melalui kongres tahunan, yang diharapkan dapat menjadi forum penyelesaian akhir dari krisis sepak bola nasional. [ 21 ] PSSI diberi waktu hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan masalah yang dipertaruhkan, terutama penguasaan liga yang memisahkan diri; jika gagal, kasus tersebut akan dirujuk ke untuk proses penangguhan. [ 22 ] FIFA kemudian menetapkan tenggat waktu baru hingga 1 Desember 2012 untuk menyelesaikan konflik internal dalam tubuh sepak bola Indonesia. Namun, menjelang batas waktu tersebut, tiga dari empat perwakilan PSSI mengundurkan diri dari panitia bersama, dengan alasan frustrasi dalam menjalin kerja sama dengan perwakilan KPSI . Meski demikian, FIFA menyatakan bahwa keputusan mengenai sanksi terhadap Indonesia baru akan diambil setelah tim nasional menyelesaikan partisipasinya di Kejuaraan AFF 2012 . [ 23 ]
Pada tahun 2013, Presiden PSSI , Djohar Arifin Husin , menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan La Nyalla Mattalitti dari pihak KPSI–PSSI. Kesepakatan ini diprakarsai oleh FIFA dan AFC melalui satuan tugas AFC guna mengakhiri dualisme kepengurusan sepak bola nasional. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, pengelolaan Liga Super Indonesia diserahkan kepada Panitia Bersama, namun tetap dijalankan oleh "PT Liga Indonesia" untuk sementara, hingga terbentuknya kompetisi profesional baru yang diatur oleh komite hasil rekonsiliasi. [ 24 ]
Artinya, para pemain Indonesia dari ISL bisa bermain dan bergabung dengan timnas. PSSI memanggil pemain dari kedua liga sepak bola, ISL dan IPL untuk membentengi timnas menuju kualifikasi Piala Asia 2015. Pada 7 Januari 2013, PSSI mengumumkan daftar 51 pemain dari kedua belah pihak liga. Namun, klub-klub ISL diduga enggan melepas para pemainnya karena meragukan legitimasi kepemimpinan Djohar. [ 25 ]
Pada 18 Maret 2013, PSSI menggelar kongres di Kuala Lumpur , Malaysia. Dalam kongres tersebut, PSSI dan KPSI menyepakati penyelesaian atas perbedaan di antara mereka melalui empat poin utama, yaitu: 1) reunifikasi dua liga (ISL dan IPL); 2) revisi Statuta PSSI; 3) pengembalian empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya dipecat, yakni La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, dan Toni Apriliani; dan 4) kesepakatan semua pihak atas Nota Kesepahaman (MoU) tertanggal 7 Juni 2012 mengenai daftar delegasi Kongres PSSI berdasarkan daftar peserta Kongres Solo Juli 2011.
Sebagai tindak lanjut dari penyatuan kompetisi, PSSI memanggil 58 pemain dari kedua liga (Indonesia Super League dan Indonesia Premier League) untuk mengikuti pemusatan latihan tim nasional. Rahmad Darmawan ditunjuk kembali sebagai pelatih sementara tim senior, dengan Jacksen F. Tiago sebagai asisten pelatih. Keduanya kemudian memangkas jumlah pemain menjadi 28 orang, sebelum akhirnya menetapkan 23 pemain untuk menghadapi Arab Saudi . Tiga pemain naturalisasi, yakni Victor Igbonefo , Greg Nwokolo , dan Sergio van Dijk , turut masuk dalam skuad final tersebut. [ 26 ] Pada 23 Maret 2013, Indonesia menelan kekalahan 1–2 dari Arab Saudi di kandang sendiri dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015. Boaz Solossa membuka keunggulan bagi Indonesia melalui gol pada menit keenam, yang sekaligus menjadi gol pertama Indonesia di babak kualifikasi. Namun, Arab Saudi membalas lewat gol penyama dari Yahya Al-Shehri pada menit ke-14, sebelum mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-56. [ 27 ]
Pada 30 Mei 2015 PSSI ditangguhkan oleh FIFA akibat campur tangan pemerintah dalam pengelolaan liga domestik. Penangguhan tersebut berlaku segera, yang berarti Indonesia tidak dapat mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 maupun Kualifikasi Piala Asia 2019 , yang akan dimulai kurang dari dua minggu kemudian. Meski demikian, FIFA masih mengizinkan Indonesia menyelesaikan partisipasinya di SEA Games 2015 , karena turnamen tersebut telah dimulai. Sanksi dijatuhkan menyusul perselisihan antara pemerintah dan federasi sepak bola nasional yang menyebabkan pembatalan kompetisi domestik. [ 28 ] Penangguhan tersebut akhirnya dicabut pada saat Kongres FIFA ke-66 di Meksiko pada tahun 2016. [ 29 ] Saat itu, langkah cepat diambil agar Indonesia dapat berpartisipasi dalam Kejuaraan AFF 2016 , yang akan segera digelar. Indonesia akhirnya berhasil mencapai partai final, namun kembali gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan oleh Thailand . [ 30 ]
2017–2019: Pemulihan
Beberapa minggu setelah finis sebagai juara kedua pada Kejuaraan AFF 2016 , PSSI menggelar kongres pada 8 Januari 2017 dan mengumumkan penunjukan Luis Milla sebagai pelatih tim nasional senior sekaligus tim U-22 Indonesia . Namun, menjelang Kejuaraan AFF 2018 , Milla meninggalkan jabatannya tanpa pernyataan resmi, yang memicu kekecewaan di kalangan pendukung tim nasional. [ 31 ] Bima Sakti menjabat sebagai pelatih kepala pada Kejuaraan AFF 2018 , namun gagal membawa Indonesia lolos dari fase grup. Setelah turnamen, ia tidak lagi melanjutkan tugasnya sebagai pelatih tim nasional. [ 32 ]
Untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 , PSSI menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih kepala, dengan harapan pengalaman suksesnya bersama Filipina dapat membawa dampak positif bagi tim nasional. Indonesia tergabung dalam grup yang diisi oleh tiga rival Asia Tenggara—Malaysia, Thailand, dan Vietnam—serta Uni Emirat Arab . [ 33 ] Indonesia menelan kekalahan dalam empat pertandingan awal kualifikasi, termasuk kekalahan kandang 2–3 dari Malaysia dan kekalahan kandang 1–3 dari Vietnam; yang merupakan kekalahan pertama Indonesia dari Vietnam di kandang dalam ajang kompetitif.
Pada 6 November 2019, PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Simon McMenemy menyusul hasil buruk yang dialami Indonesia. [ 34 ] Indonesia kemudian menjalani laga tandang melawan Malaysia dan kalah dengan skor 0–2, hasil yang membuat mereka secara matematis tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia. [ 35 ]
2020–2024: Era Shin Tae-yong

Pada 28 Desember 2019, menyusul kegagalan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022, PSSI memperkenalkan pelatih asal Korea Selatan , Shin Tae-yong , sebagai juru taktik baru tim nasional. Penunjukan ini dilakukan dengan harapan dapat membangkitkan kembali performa Indonesia, khususnya menjelang Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 , dengan mempertimbangkan keberhasilan kompatriotnya, Park Hang-seo , yang membawa kemajuan pesat bagi timnas Vietnam . [ 36 ]
Di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, susunan pemain tim nasional Indonesia mengalami perombakan besar. Mayoritas skuad diisi oleh pemain muda, dengan banyak di antaranya merupakan anggota tim nasional U-23. Pada Kejuaraan AFF 2020 , Indonesia berhasil mencapai partai final dan kembali finis sebagai juara kedua, dengan rata-rata usia pemain hanya 23 tahun.
Kualifikasi Piala Asia 2023

Performa impresif berlanjut pada babak ketiga Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 . Indonesia mencatat kemenangan bersejarah atas tuan rumah Kuwait dengan skor 2–1. Kemenangan ini merupakan yang pertama bagi Indonesia atas Kuwait dalam 42 tahun, sekaligus menjadi kejutan besar di babak kualifikasi. Selain itu, kemenangan ini menjadi kemenangan resmi pertama tim Asia Tenggara atas tuan rumah dari kawasan Asia Barat sejak Thailand menaklukkan Yaman 3–0 di Sana'a pada 2004 dalam . Secara historis, ini juga merupakan kali pertama tim Asia Tenggara meraih kemenangan tandang atas tim dari kawasan Teluk Persia.
Pada pertandingan terakhir babak kualifikasi melawan Nepal , Indonesia meraih kemenangan telak 7–0 di Stadion Internasional Jabir Al-Ahmad . Hasil ini memastikan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia AFC 2023 untuk pertama kalinya sejak 2007, sekaligus mengakhiri penantian selama 16 tahun.
Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026
Sebagai bagian dari persiapan menuju Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 , Indonesia menjamu juara Piala Dunia FIFA 2022 , Argentina , pada 19 Juni 2023. Dalam pertandingan uji coba yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno , skuad Garuda sempat memberikan perlawanan solid sebelum kebobolan melalui gol jarak jauh Leandro Paredes menjelang akhir babak pertama. Argentina menambah keunggulan di babak kedua lewat sundulan Cristian Romero , dan pertandingan berakhir dengan skor 2–0 untuk kemenangan tim tamu.
Indonesia memulai perjalanan pada babak pertama Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 dengan menghadapi Brunei Darussalam . Dalam dua pertandingan, Indonesia tampil dominan dan meraih kemenangan meyakinkan dengan agregat 12–0, yang memastikan langkah mereka ke babak kedua. [ 37 ]
Di babak kedua, Indonesia tergabung dalam Grup F bersama Irak , serta dua negara Asia Tenggara lainnya, yakni Vietnam dan Filipina . Indonesia mengawali babak ini dengan hasil yang kurang menguntungkan, setelah menelan kekalahan telak 1–5 dari Irak di Basra , kemudian hanya mampu bermain imbang melawan Filipina di Manila pada pertandingan kedua.
Piala Asia AFC 2023
Indonesia mengawali tahun 2024 dengan memainkan dua pertandingan persahabatan melawan Libya di Mardan Sports Complex di Turki , sebelum bertolak ke Qatar untuk menjalani laga uji coba terakhir melawan Iran sebagai persiapan akhir menuju Piala Asia AFC 2023 . Indonesia mengalami kekalahan dalam ketiga pertandingan tersebut.
Pada pertandingan pertama fase grup Piala Asia AFC 2023 , Indonesia kembali menghadapi Irak , lawan yang juga mereka hadapi dua bulan sebelumnya di kualifikasi Piala Dunia. Indonesia kalah dengan skor 1–3, dengan gol dicetak oleh Marselino Ferdinan setelah menerima umpan dari Yakob Sayuri .
Pada laga kedua, Indonesia berjumpa dengan rival Asia Tenggara, Vietnam . Kapten tim, Asnawi Mangkualam , mencetak satu-satunya gol melalui titik penalti, yang sekaligus mengakhiri puasa kemenangan atas Vietnam selama tujuh tahun dan memberikan tiga poin pertama bagi skuad Garuda.
Pada pertandingan terakhir grup, Indonesia menghadapi tim peringkat tertinggi AFC, Jepang , dan kembali menelan kekalahan dengan skor 1–3. Sandy Walsh mencetak gol debutnya di menit-menit akhir pertandingan, memanfaatkan lemparan ke dalam jarak jauh dari Pratama Arhan , untuk memperkecil ketertinggalan.
Meskipun menelan dua kekalahan di babak penyisihan grup, Indonesia tetap lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik. Kepastian tersebut diperoleh setelah pertandingan terakhir di Grup F antara Kirgizstan dan Oman berakhir imbang. [ 38 ] [ 39 ] Untuk pertama kalinya, Indonesia lolos ke babak gugur Piala Asia AFC sejak penampilan pertama mereka di Piala Asia 1996 . [ 39 ] Untuk pertama kalinya sejak penampilan perdananya pada 1996 , Indonesia berhasil lolos ke babak gugur Piala Asia. Di babak 16 besar, Indonesia menghadapi Australia . Meskipun tampil cukup positif, Indonesia kalah 0–4 akibat sejumlah kesalahan di lini pertahanan.
Melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026

Pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 , Indonesia meraih dua kemenangan atas Vietnam pada 21 dan 26 Maret, masing-masing dengan skor 1–0 di Jakarta dan 3–0 di Hanoi . Kemenangan di Hanoi menjadi kemenangan tandang pertama Indonesia atas Vietnam sejak 2004. Hasil tersebut membawa Indonesia naik ke peringkat kedua klasemen grup dengan raihan 7 poin, serta melampaui Malaysia dan Filipina dalam pemeringkatan FIFA. Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, Indonesia berada di atas Malaysia dalam peringkat FIFA. [ 40 ] [ 41 ]
Pada 25 April 2024, Presiden PSSI Erick Thohir mengumumkan bahwa kontrak Shin resmi diperpanjang hingga 2027. [ 42 ]

Pada Juni 2024, Indonesia melanjutkan dua laga terakhir kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di kandang sendiri. Indonesia kalah 0–2 dari Irak , namun berhasil mengakhiri babak kedua dengan kemenangan 2–0 atas Filipina . Hasil tersebut menempatkan Indonesia sebagai peringkat kedua Grup F, yang memastikan kelolosan mereka ke Piala Asia AFC 2027 sekaligus untuk pertama kalinya dalam sejarah melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia . [ 43 ] Di babak ketiga, Indonesia tergabung ke dalam Grup C yang beranggotakan tim-tim kuat seperti Jepang , , Arab Saudi , Tiongkok , dan Bahrain . [ 44 ] Indonesia memulai babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 pada September 2024, dengan hasil imbang 1–1 melawan Arab Saudi di Jeddah , dan imbang 0–0 melawan Australia di Jakarta . [ 45 ] [ 46 ] Pada Oktober 2024, Indonesia bermain imbang 2–2 melawan Bahrain di Riffa , namun kemudian menelan kekalahan 1–2 dari Tiongkok di Qingdao . [ 47 ] [ 48 ] Pada bulan November 2024, Indonesia menderita kekalahan telak 0–4 dari Jepang di kandang sendiri. [ 49 ] Namun pada pertandingan selanjutnya, Indonesia mengejutkan seluruh dunia dengan kemenangan atas Arab Saudi dengan skor 2–0 melalui dua gol Marselino Ferdinan , sekaligus memecahkan rekor negara Asia Tenggara yang belum pernah mengalahkan Arab Saudi. [ 50 ]
Kejuaraan Perbara 2024
Pada ajang Kejuaraan Perbara 2024 , Indonesia tidak menurunkan skuad utama seperti pada Kualifikasi Piala Dunia, melainkan mayoritas pemain yang dipanggil untuk pemusatan latihan berasal dari skuad U-16 dan U-20, dengan tambahan beberapa pemain senior yang sebelumnya tampil di Piala Asia AFC 2023 dan kualifikasi Piala Dunia. [ 51 ] Indonesia tergabung di Grup B yang berisikan Vietnam , Filipina , Myanmar , dan Laos . [ 52 ] Indonesia menurunkan skuad dengan rata-rata usia 20,4 tahun dan tersingkir di babak grup setelah hanya meraih satu kemenangan dari tiga pertandingan.
Pemutusan kontrak Shin Tae-yong
Pada 6 Januari 2025, PSSI mengumumkan pemutusan kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala tim nasional senior dan U-23 Indonesia. [ 53 ] Muncul spekulasi bahwa keputusan pengakhiran kontrak dipengaruhi oleh masalah komunikasi dan taktik, serta kekalahan dari Tiongkok yang secara matematis dapat dikalahkan, dan kegagalan di Kejuaraan Perbara 2024 yang disebut-sebut menjadi faktor penentu.
2025–sekarang: Era Patrick Kluivert
Menyusul pemecatan Shin Tae-yong, pada 8 Januari 2025, PSSI resmi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, dengan dibantu oleh Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih. [ 54 ]
Pada tanggal 20 Maret 2025, staf baru melakukan debut mereka dengan susunan pemain awal yang seluruhnya lahir di Belanda di Sydney, selama kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia. [ 55 ] Pertandingan berakhir dengan kekalahan 5-1, dengan Ole Romeny mencetak satu-satunya gol. Lima hari kemudian, pada tanggal 25 Maret 2025, tim memainkan kualifikasi kedua melawan Bahrain di Indonesia. Pertandingan ini dimenangkan 1-0, sekali lagi berkat gol Ole Romeny. Pada tanggal 5 Juni 2025, Indonesia menang melawan Tiongkok 1-0 dengan gol ketiga berturut-turut oleh Ole Romeny.
Citra tim
Kostum

Selama era kolonial Belanda , tim ini berkompetisi dengan nama Hindia Belanda dalam pertandingan internasional. Mereka mengenakan jersey berwarna oranye, yang merupakan warna kebanggaan Belanda . Tidak ada dokumen resmi mengenai seragam tim, hanya beberapa foto hitam-putih dari pertandingan melawan Hongaria di Piala Dunia FIFA 1938 . Namun, beberapa sumber tidak resmi menyebutkan bahwa seragam mereka terdiri atas jersey oranye, celana pendek putih, dan kaus kaki biru muda. [ 56 ] Sejak Indonesia merdeka , seragam tim nasional Indonesia menggunakan warna merah dan putih sesuai warna bendera negara . Kombinasi warna hijau dan putih juga sempat digunakan sebagai seragam tandang, yaitu pada penampilan tim nasional di Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, Australia, hingga pertengahan dekade 1980-an. [ 57 ]
Seragam kandang pada tahun 2010-2012 pernah menimbulkan masalah saat bertanding melawan lawan yang mengenakan seragam berwarna putih, karena kaus kaki tim nasional Indonesia berwarna putih alih-alih merah seperti biasanya. Masalah ini diselesaikan dengan menggunakan kombinasi merah-hijau-hijau (untuk pertandingan tandang) dengan mengambil celana pendek dan kaus kaki hijau dari seragam tandang, atau tetap menggunakan seragam kandang merah (untuk pertandingan kandang). Setelah kekalahan kandang pada babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 melawan Bahrain pada 6 September 2011, celana pendek merah (dengan garis warna hijau) tidak pernah digunakan lagi. Sebagai pengganti, beberapa kali digunakan kombinasi merah-putih-merah sebagai seragam kandang alternatif, seperti pada pertandingan kandang berikutnya di babak kualifikasi melawan Qatar dan Iran pada tahun yang sama.
Pada 12 November 2012, seminggu menjelang dimulainya Piala Suzuki AFF 2012 , Federasi Sepak Bola Indonesia merilis desain seragam kandang dan tandang baru hasil rancangan Nike. Seragam kandang kembali menggunakan perpaduan warna merah-putih-merah seperti tahun 2008, sementara seragam tandang mengusung kombinasi putih-hijau-putih. Menurut Nino Priyambodo selaku manajer pemasaran Nike Indonesia, pilihan warna hijau dimaksudkan untuk mengenang sejarah timnas Indonesia pada dekade 1950-an yang pernah tampil dengan seragam hijau. Ia berharap hal tersebut dapat menginspirasi tim untuk tampil lebih baik ke depannya. [ 58 ] Federasi Sepak Bola Indonesia juga menyiapkan celana pendek alternatif berwarna merah sebagai opsi lain untuk seragam kandang. Sementara itu, untuk seragam tandang disediakan celana pendek alternatif berupa celana pendek putih dengan nomor merah yang diambil dari desain celana pendek seragam kandang.
Pada 31 Oktober 2014, Nike merilis desain seragam kandang dan tandang baru untuk tim nasional Indonesia menjelang Kejuaraan AFF 2014 . Jersey kandang didominasi warna merah dengan logo Nike berwarna putih dan garis-garis, serta aksen warna hijau pada bahu dan ujung lengan yang dibatasi garis putih. Seragam kandang mengusung perpaduan warna merah-putih-merah. Sementara itu, kostum tandang berwarna putih dengan kerah berwarna hijau, ujung lengan, dan logo Nike dalam format putih-hijau-putih. [ 59 ] Akibat sanksi FIFA pada 2015, jersey ini terpaksa digunakan lagi pada Kejuaraan AFF 2016 hingga 2018 dengan mengganti font punggung selain font tahun 2014 yang di pakai Nike sebelumnya.
Pada 31 Mei 2018, Nike kembali merilis seragam baru kandang dan tandang untuk timnas Indonesia. Jersey kandang tetap merah namun logo Nike-nya berwarna emas terinspirasi Lambang Garuda Pancasila , dalam format warna merah-putih-merah. Sementara seragam tandang putih kini memiliki logo Nike hijau, dengan padu padan warna putih-hijau-putih. [ 60 ]
Sejak 2020, timnas Indonesia beralih menggunakan seragam anyar buatan merek lokal Mills . Seragam kandang tetap merah-putih-merah namun bertambah ilustrasi siluet di bagian depan. Sementara kostum tandang putih-hijau-putih dilengkapi garis horizontal warna hijau di bagian depan disertai garis putih lebih kecil. Selain itu terdapat pula kostum ketiga hitam dengan strip emas dan siluet serupa. [ 61 ] [ 62 ]
Untuk kejuaraan olahraga internasional seperti Pesta Olahraga Asia dan Pesta Olahraga Asia Tenggara , timnas tetap memakai perlengkapan merek Li-Ning alih-alih Nike atau Mills karena seluruh kontingen Indonesia berada di bawah naungan Komite Olimpiade Nasional Indonesia. [ 63 ]
Mulai 2024 (setelah gelaran Piala Asia AFC 2023 di Qatar ), timnas Indonesia akan menggunakan seragam baru dari merek lokal Erigo.
Merek | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|
![]() |
![]() |
1970–1995
1998–2000 2004–2006 |
|
![]() |
![]() |
1996 | |
![]() |
![]() |
1996–1997 | |
![]() |
![]() |
1997 | |
![]() |
![]() |
1997 | |
![]() |
![]() |
2000–2003
2007–2019 |
|
![]() |
2004 | ||
![]() |
![]() |
2020–2024 | [ 64 ] |
![]() |
2024– |
Stadion

Tim nasional sepak bola Indonesia telah banyak memanfaatkan Stadion Gelora Bung Karno di Gelanggang Olahraga Bung Karno , Gelora , Tanah Abang , Jakarta Pusat - Indonesia , sebagai kandang utama. Stadion dengan kapasitas tempat duduk lebih dari 77.193 penonton ini lebih sering dipakai untuk pertandingan sepak bola , meski mampu menampung jumlah yang lebih banyak lagi pada pertandingan tertentu. Stadion kebanggaan warga ibu kota ini sempat menjadi lokasi penyelenggaraan Final Piala Asia AFC 2007 dan saat ini menempati peringkat ke-42 sebagai stadion sepak bola terbesar di dunia .
Selain itu, Stadion Internasional Jakarta , yang telah berdiri di Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak 2023 turut disepakati menjadi kandang alternatif bagi timnas Indonesia. Berdasarkan kesepakatan antara PSSI dan PT JAKPRO selaku pengembang, [ 65 ] stadion bertaraf internasional dengan kapasitas 82.000 penonton ini kelak akan menjadi stadion terbesar di Indonesia. [ 66 ] [ 67 ]
Jadwal dan hasil
Pertandingan dalam 12 bulan terakhir, dan jadwal pertandingan mendatang
Menang Seri Kalah
2024
5 September Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Arab Saudi
![]() |
1–1 |
![]() |
Jeddah , Arab Saudi |
---|---|---|---|---|
21.00 UTC+3 |
|
Laporan |
|
Stadion:
Stadion King Abdullah Sport City
Penonton: 42.385 Wasit: Adham Makhadmeh ( Yordania ) |
10 September Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Indonesia
![]() |
0–0 |
![]() |
Jakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+7 | Laporan |
Stadion:
Stadion Utama Gelora Bung Karno
Penonton: 70.059 Wasit: Salman Falahi ( Qatar ) |
10 Oktober Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Bahrain
![]() |
2–2 |
![]() |
Riffa , Bahrain |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+3 |
|
Laporan |
|
Stadion:
Stadion Nasional Bahrain
Penonton: 10.731 Wasit: Ahmed Al-Kaf ( Oman ) |
15 Oktober Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Tiongkok
![]() |
2–1 |
![]() |
Qingdao , Tiongkok |
---|---|---|---|---|
20.00 UTC+8 |
|
Laporan |
|
Stadion:
Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao
Penonton: 37.133 Wasit: Omar Al-Ali ( Uni Emirat Arab ) |
15 November Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Indonesia
![]() |
0–4 |
![]() |
Jakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+7 | Laporan |
Stadion:
Stadion Gelora Bung Karno
Penonton: 60.304 Wasit: ( Iran ) |
19 November Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Indonesia
![]() |
2–0 |
![]() |
Jakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+7 |
|
Laporan |
Stadion:
Stadion Utama Gelora Bung Karno
Penonton: 55.970 Wasit: Rustam Lutfullin ( Uzbekistan ) |
9 Desember Kejuaraan ASEAN 2024 |
Myanmar
![]() |
0–1 |
![]() |
Yangon , Myanmar |
---|---|---|---|---|
19.00 UTC+6:30 | Laporan |
|
Stadion:
Stadion Thuwunna
Penonton: 12.500 Wasit: Wong Wai Lun ( Hong Kong ) |
12 Desember Kejuaraan ASEAN 2024 |
Indonesia
![]() |
3–3 |
![]() |
Surakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
20.00 UTC+7 | Laporan |
|
Stadion:
Stadion Manahan
Penonton: 14.455 Wasit: Hiroki Kasahara ( Jepang ) |
15 Desember Kejuaraan ASEAN 2024 |
Vietnam
![]() |
1–0 |
![]() |
Phú Thọ , Vietnam |
---|---|---|---|---|
20.00 UTC+7 |
|
Laporan |
Stadion:
Stadion Việt Trì
Penonton: 16.669 Wasit: Abdullah Dhafer Al-Shehri ( Arab Saudi ) |
21 Desember Kejuaraan ASEAN 2024 |
Indonesia
![]() |
0–1 |
![]() |
Surakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
20.00 UTC+7 | Laporan |
|
Stadion:
Stadion Manahan
Penonton: 17.390 Wasit: Koji Takasaki { Jepang ) |
2025
20 Maret Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Australia
![]() |
5–1 |
![]() |
Sydney , Australia |
---|---|---|---|---|
20.10 UTC+11 | Laporan |
|
Stadion:
Stadion Sepak Bola Sydney
Penonton: 35.241 Wasit: Adham Makhadmeh ( Yordania ) |
25 Maret Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Indonesia
![]() |
1–0 |
![]() |
Jakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
20.45 UTC+7 |
Romeny
![]() |
Laporan |
Stadion:
Stadion Utama Gelora Bung Karno
Penonton: 69.599 Wasit: Sadullo Gulmurodi Tajikistan |
5 Juni Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Indonesia
![]() |
1–0 |
![]() |
Jakarta , Indonesia |
---|---|---|---|---|
20.45 UTC+7 |
Romeny
![]() |
Laporan |
Stadion:
Stadion Utama Gelora Bung Karno
Penonton: 69.661 Wasit: Rustam Lutfullin ( Uzbekistan ) |
10 Juni Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B3 |
Jepang
![]() |
6–0 |
![]() |
Suita , Jepang |
---|---|---|---|---|
19.35 UTC+9 | Laporan |
Stadion:
Stadion Kota Suita
Penonton: 33.661 Wasit: Kim Jong-hyeok ( Korea Selatan ) |
September Persahabatan |
Indonesia
![]() |
v |
![]() |
Indonesia |
---|---|---|---|---|
September Persahabatan |
Indonesia
![]() |
v |
![]() |
Indonesia |
---|---|---|---|---|
8 Oktober Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B4 |
Indonesia
![]() |
v |
![]() |
Arab Saudi |
---|---|---|---|---|
11 Oktober Kualifikasi Piala Dunia 2026 – B4 |
Irak
![]() |
v |
![]() |
Arab Saudi |
---|---|---|---|---|
Staf kepelatihan
- Per 15 Maret 2025. [ 68 ]
Posisi | Nama |
---|---|
Direktur teknis | Akan ditentukan |
Penasihat teknis |
![]() |
Pelatih kepala |
![]() |
Asisten pelatih |
![]() ![]() |
Asisten teknis |
![]() |
Pelatih penjaga gawang |
![]() ![]() |
Pelatih kebugaran |
![]() ![]() |
Analis pertandingan |
![]() |
Dokter tim |
![]() |
Fisioterapis |
![]() ![]() ![]() |
Manajer tim |
![]() |
Ketua pencari bakat |
![]() |
Pengembangan tim |
![]() ![]() |
Kitman |
![]() |
Juru kamera |
![]() |
Riwayat kepelatihan
- Pelatih sementara dicantumkan dengan huruf miring .
-
Jan Mastenbroek (1934–1938)
-
&
Tony Wen (1951–1953)
-
Antun Pogačnik (1954–1963)
-
(1966–1970)
-
Endang Witarsa (1970)
-
Djamiat Dalhar (1970–1972)
-
(1972–1974)
-
Aang Witarsa (1974–1975)
-
Wiel Coerver (1975–1976)
-
(1976–1978)
-
Frans van Balkom (1978–1979)
-
Marek Janota (1979–1980)
-
(1980–1981)
-
(1981–1982)
-
Sinyo Aliandoe (1982–1983)
-
Muhammad Basri , Iswadi Idris , & Abdul Kadir (1983–1984)
-
Bertje Matulapelwa (1985–1987)
-
Anatoli Polosin (1987–1991)
-
Ivan Toplak (1991–1993)
-
(1993–1996)
-
(1996)
-
Danurwindo (1996)
-
Henk Wullems (1996–1997)
-
Rusdy Bahalwan (1998)
-
(1999)
-
Nandar Iskandar (1999–2000)
-
Benny Dollo (2000–2001)
-
Ivan Venkov Kolev (2002–2004)
-
Peter Withe (2004–2007)
-
Bambang Nurdiansyah (2005)
-
Ivan Venkov Kolev (2007)
-
Benny Dollo (2008–2010)
-
Alfred Riedl (2010–2011)
-
Wim Rijsbergen (2011–2012)
-
Aji Santoso (2012)
-
Nil Maizar (2012–2013)
-
Luis Manuel Blanco (2013)
-
Rahmad Darmawan (2013)
-
Jacksen F. Tiago (2013)
-
Alfred Riedl (2013–2014)
-
Benny Dollo (2015)
-
Pieter Huistra (2015)
-
Alfred Riedl (2016)
-
Luis Milla (2017–2018)
-
Danurwindo (2018)
-
Bima Sakti (2018)
-
Simon McMenemy (2019)
-
Yeyen Tumena (2019)
-
Shin Tae-yong (2020–2025)
-
Patrick Kluivert (2025–)
Pemain
Skuad saat ini
23 pemain berikut dipanggil untuk pertandingan terakhir
babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026
melawan
Jepang
pada 10 Juni 2025.
[
69
]
[
70
]
Penampilan dan gol akurat per 10 Juni 2025, setelah pertandingan melawan Jepang .
Pemain yang pernah dipanggil
Para pemain berikut juga telah dipanggil ke dalam skuad dalam 12 bulan terakhir.
Rekor individu
- Per 21 Desember 2024. [ 71 ]
- Pemain yang dicetak tebal masih aktif bermain di tim nasional Indonesia.
Penampilan terbanyak

Prk. | Pemain | Tampil | Gol | Karier |
---|---|---|---|---|
1 | Abdul Kadir | 111 | 70 | 1965–1979 |
2 | Iswadi Idris | 97 | 55 | 1968–1980 |
3 | Bambang Pamungkas | 86 | 38 | 1999–2012 |
4 | 80 | 31 | 1967–1977 | |
5 | Jacob Sihasale | 70 | 23 | 1966–1974 |
6 | Firman Utina | 66 | 5 | 2001–2014 |
7 | Ponaryo Astaman | 61 | 2 | 2003–2013 |
Soetjipto Soentoro | 61 | 37 | 1965–1970 | |
9 | Hendro Kartiko | 60 | 0 | 1996–2011 |
10 | Kurniawan Dwi Yulianto | 59 | 33 | 1995–2005 |
Risdianto | 59 | 27 | 1971–1981 |
Pencetak gol terbanyak
Prk. | Pemain | Gol | Tampil | Rasio | Karier |
---|---|---|---|---|---|
1 | Abdul Kadir ( ) | 70 | 111 | 0.63 | 1965–1979 |
2 | Iswadi Idris ( ) | 55 | 97 | 0.57 | 1968–1980 |
3 | Bambang Pamungkas | 38 | 86 | 0.44 | 1999–2012 |
4 | Soetjipto Soentoro | 37 | 61 | 0.61 | 1965–1970 |
5 | Kurniawan Dwi Yulianto | 33 | 59 | 0.56 | 1995–2005 |
6 | 31 | 80 | 0.39 | 1967–1977 | |
7 | Risdianto | 27 | 59 | 0.45 | 1971–1981 |
8 | 23 | 55 | 0.42 | 1958–1962 | |
Jacob Sihasale | 23 | 70 | 0.33 | 1966–1974 | |
10 | 19 | 31 | 0.61 | 1957–1962 |
Daftar kapten

|
|
Rekor kompetisi
Piala Dunia FIFA
Rekor Piala Dunia FIFA | Rekor kualifikasi | ||||||||||||||||
Tahun | Hasil | Posisi | Mn. | M | S | K | MG | KG | Skuad | Mn. | M | S | K | MG | KG | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
sebagai
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
Tidak masuk | Undangan ditolak | |||||||||||||||
![]() |
Tidak masuk | ||||||||||||||||
![]() |
Babak 16 besar | Ke-15 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 | Skuad | Lolos otomatis | |||||||
sebagai
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
Mengundurkan diri | Mengundurkan diri | |||||||||||||||
![]() |
Tidak masuk | Tidak masuk | |||||||||||||||
![]() |
Mengundurkan diri selama kualifikasi | 3 | 1 | 1 | 1 | 5 | 4 | ||||||||||
![]() |
Mengundurkan diri | Mengundurkan diri | |||||||||||||||
![]() |
Tidak masuk | Tidak masuk | |||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
Tidak lolos | 6 | 1 | 2 | 3 | 6 | 13 | ||||||||||
![]() |
4 | 1 | 1 | 2 | 7 | 7 | |||||||||||
![]() |
8 | 2 | 2 | 4 | 5 | 14 | |||||||||||
![]() |
8 | 4 | 1 | 3 | 9 | 10 | |||||||||||
![]() |
6 | 1 | 3 | 2 | 5 | 10 | |||||||||||
![]() |
8 | 1 | 0 | 7 | 6 | 19 | |||||||||||
![]() |
6 | 1 | 4 | 1 | 11 | 6 | |||||||||||
![]() ![]() |
6 | 4 | 0 | 2 | 16 | 7 | |||||||||||
![]() |
6 | 2 | 1 | 3 | 8 | 12 | |||||||||||
![]() |
2 | 0 | 0 | 2 | 1 | 11 | |||||||||||
![]() |
8 | 1 | 1 | 6 | 8 | 30 | |||||||||||
![]() |
Didiskualifikasi dari babak kualifikasi | Didiskualifikasi karena FIFA | |||||||||||||||
![]() |
Tidak lolos | 8 | 0 | 1 | 7 | 5 | 27 | ||||||||||
![]() ![]() ![]() |
Kualifikasi sedang berlangsung | 18 | 8 | 4 | 6 | 29 | 28 | ||||||||||
![]() ![]() ![]() |
Akan ditentukan | Akan ditentukan | |||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
Total | Babak 16 besar | 1/22 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 | — | 97 | 27 | 21 | 49 | 121 | 198 |
Catatan Piala Dunia FIFA | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pertandingan pertama |
![]() ![]() (5 Juni 1938; Reims , Prancis ) |
||||
Kemenangan terbesar | — | ||||
Kekalahan terbesar |
![]() ![]() (5 Juni 1938; Reims, Prancis) |
||||
Hasil terbaik | Babak 16 besar ( 1938 ) | ||||
Hasil terburuk | — |
Piala Asia AFC
Rekor Piala Asia AFC | Rekor | |||||||||||||||
Tahun | Hasil | Posisi | Mn. | M | S | K | MG | KG | Skuad | Mn. | M | S | K | MG | KG | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() |
Mengundurkan diri | Mengundurkan diri sebelum memainkan pertandingan satupun | ||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||
![]() |
Tidak lolos | 4 | 1 | 1 | 2 | 10 | 6 | |||||||||
![]() |
5 | 3 | 0 | 2 | 12 | 6 | ||||||||||
![]() |
4 | 1 | 1 | 2 | 3 | 5 | ||||||||||
![]() |
3 | 0 | 0 | 3 | 3 | 10 | ||||||||||
![]() |
5 | 3 | 0 | 2 | 6 | 5 | ||||||||||
![]() |
3 | 1 | 1 | 1 | 1 | 4 | ||||||||||
![]() |
3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 4 | ||||||||||
![]() |
Babak grup | Ke-11 | 3 | 0 | 1 | 2 | 4 | 8 | 2 | 1 | 1 | 0 | 7 | 1 | ||
![]() |
Ke-11 | 3 | 0 | 1 | 2 | 0 | 7 | 4 | 3 | 1 | 0 | 18 | 5 | |||
![]() |
Ke-11 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 9 | 6 | 3 | 1 | 2 | 9 | 13 | |||
![]() ![]() ![]() ![]() |
Ke-11 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 4 | Skuad | Lolos sebagai tuan rumah bersama | |||||||
![]() |
Tidak lolos | 6 | 0 | 3 | 3 | 3 | 6 | |||||||||
![]() |
6 | 0 | 1 | 5 | 2 | 8 | ||||||||||
![]() |
Didiskualifikasi dari babak kualifikasi | 'Didiskualifikasi karena penangguhan FIFA | ||||||||||||||
![]() |
Babak 16 besar | Ke-16 | 4 | 1 | 0 | 3 | 3 | 10 | Skuad | 13 | 4 | 1 | 8 | 19 | 30 | |
![]() |
Lolos | 8 | 5 | 1 | 2 | 20 | 8 | |||||||||
Total | Babak 16 besar | 6/19 | 16 | 3 | 2 | 11 | 13 | 38 | — | 72 | 26 | 13 | 33 | 116 | 111 |
Catatan Piala Asia AFC | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pertandingan pertama |
![]() ![]() (4 Desember 1996; Abu Dhabi , Uni Emirat Arab ) |
||||
Kemenangan terbesar |
![]() ![]() (18 Juli 2004; Beijing , Tiongkok ) ![]() ![]() (10 Juli 2007; Jakarta , Indonesia ) ![]() ![]() (19 Januari 2024; Doha , Qatar ) |
||||
Kekalahan terbesar |
![]() ![]() (21 Juli 2004; Beijing, Tiongkok) |
||||
Hasil terbaik | Babak 16 besar ( 2023 ) | ||||
Hasil terburuk | Babak gugur ( 1996 , 2000 , 2004 , 2007 ) |
Kejuaraan Perbara
Rekor Kejuaraan Perbara | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Hasil | Posisi | Mn. | M | S | K | MG | KG |
![]() |
Tempat keempat | Ke-4 | 6 | 3 | 1 | 2 | 18 | 9 |
![]() |
Tempat ketiga | Ke-3 | 5 | 2 | 1 | 2 | 15 | 10 |
![]() |
Juara kedua | Ke-2 | 5 | 3 | 0 | 2 | 13 | 10 |
![]() ![]() |
Juara kedua | Ke-2 | 6 | 3 | 3 | 0 | 22 | 7 |
![]() ![]() |
Juara kedua | Ke-2 | 8 | 4 | 1 | 3 | 24 | 8 |
![]() ![]() |
Babak grup | Ke-5 | 3 | 1 | 2 | 0 | 6 | 4 |
![]() ![]() |
Semifinal | Ke-4 | 5 | 2 | 0 | 3 | 8 | 5 |
![]() ![]() |
Juara kedua | Ke-2 | 7 | 6 | 0 | 1 | 17 | 6 |
![]() ![]() |
Babak grup | Ke-5 | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 4 |
![]() ![]() |
Babak grup | Ke-5 | 3 | 1 | 1 | 1 | 7 | 7 |
![]() ![]() |
Juara kedua | Ke-2 | 7 | 3 | 2 | 2 | 12 | 13 |
![]() |
Babak grup | Ke-7 | 4 | 1 | 1 | 2 | 5 | 6 |
![]() |
Juara kedua | Ke-2 | 8 | 4 | 3 | 1 | 20 | 13 |
![]() |
Semifinal | Ke-4 | 6 | 3 | 2 | 1 | 12 | 5 |
![]() |
Babak grup | Ke-7 | 4 | 1 | 1 | 2 | 4 | 5 |
Total | Juara kedua | 15/15 | 80 | 38 | 19 | 23 | 186 | 112 |
Catatan Kejuaraan ASEAN | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pertandingan pertama |
![]() ![]() (2 September 1996; Jurong , Singapura ) |
||||
Kemenangan terbesar |
![]() ![]() (23 Desember 2002; Jakarta , Indonesia ) |
||||
Kekalahan terbesar |
![]() ![]() (25 November 2014; Hanoi , Vietnam ) ![]() ![]() (29 Desember 2021; Kallang , Singapura) |
||||
Hasil terbaik | Juara kedua ( 2000 , 2002 , 2004 , 2010 , 2016 , 2020 ) | ||||
Hasil terburuk | Babak grup ( 2007 , 2012 , 2014 , 2018 , 2024 ) |
Olimpiade
Rekor Olimpiade | Rekor kualifikasi | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Hasil | Posisi | Mn. | M | S | K | MG | KG | Skuad | Mn. | M | S | K | MG | KG | |
hingga | Tidak ikut | Tidak Ikut | ||||||||||||||
![]() |
Perempat final | Ke-7 | 2 | 0 | 1 | 1 | 0 | 4 | Lolos Otomatis | |||||||
![]() |
Tidak lolos Kualifikasi | 2 | 0 | 0 | 2 | 2 | 6 | |||||||||
![]() |
Mengundurkan diri | Mengundurkan diri | ||||||||||||||
![]() |
Tidak lolos kualifikasi | 4 | 1 | 1 | 2 | 4 | 5 | |||||||||
![]() |
4 | 2 | 0 | 2 | 8 | 6 | ||||||||||
![]() |
4 | 2 | 1 | 1 | 11 | 5 | ||||||||||
![]() |
5 | 1 | 0 | 4 | 7 | 12 | ||||||||||
![]() |
8 | 0 | 3 | 5 | 3 | 14 | ||||||||||
![]() |
4 | 1 | 0 | 3 | 3 | 8 | ||||||||||
Sejak | Lihat Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia | |||||||||||||||
Total | Perempat final | 1/19 | 2 | 0 | 1 | 1 | 0 | 4 | — | 31 | 7 | 5 | 19 | 38 | 56 |
Catatan Olimpiade | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pertandingan pertama |
![]() ![]() (29 November 1956; Melbourne , Australia ) |
||||
Pertandingan terakhir |
![]() ![]() (1 Desember 1956; Melbourne, Australia) |
||||
Kemenangan terbesar | — | ||||
Kekalahan terbesar |
![]() ![]() (1 Desember 1956; Melbourne, Australia) |
||||
Hasil terbaik | Tempat ketujuh ( 1956 ) | ||||
Hasil terburuk | — |
Pesta Olahraga Asia
Rekor Asian Games | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Hasil | Posisi | Mn. | M | S | K | MG | KG |
![]() |
Perempat final | Ke-6 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 3 |
![]() |
Tempat keempat | Ke-4 | 4 | 2 | 0 | 2 | 15 | 12 |
![]() |
Medali Perunggu | Ke-3 | 5 | 4 | 0 | 1 | 15 | 7 |
![]() |
Babak grup | Ke-5 | 3 | 2 | 0 | 1 | 9 | 3 |
![]() |
Perempat final | Ke-5 | 5 | 2 | 2 | 1 | 8 | 4 |
![]() |
Perempat final | Ke-5 | 5 | 1 | 2 | 2 | 4 | 7 |
![]() |
Tidak berpartisipasi | |||||||
![]() |
||||||||
![]() |
||||||||
![]() |
Tempat keempat | Ke-4 | 6 | 1 | 2 | 3 | 4 | 14 |
![]() |
Tidak berpartisipasi | |||||||
![]() |
||||||||
![]() |
||||||||
Sejak | Lihat tim nasional U-23 | |||||||
Total | 1 Medali Perunggu | 7/13 | 29 | 12 | 6 | 11 | 55 | 50 |
Catatan Asian Games | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pertandingan pertama |
![]() ![]() (5 Maret 1951; New Delhi , India ) |
||||
Pertandingan terakhir |
![]() ![]() (4 Oktober 1986; Seoul , Korea Selatan ) |
||||
Kemenangan terbesar |
![]() ![]() (27 Agustus 1962; Jakarta , Indonesia ) |
||||
Kekalahan terbesar |
![]() ![]() (4 Oktober 1986; Seoul, Korea Selatan) |
||||
Hasil terbaik | Medali perunggu ( 1958 ) | ||||
Hasil terburuk | Tempat keenam ( ) |
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Rekor SEA Games | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Hasil | Posisi | Mn. | M | S | K | MG | KG |
- | Tidak berpartisipasi | |||||||
![]() |
Tempat keempat | Ke-4 | 4 | 2 | 2 | 0 | 8 | 3 |
![]() |
Medali perak | Ke-2 | 6 | 2 | 2 | 2 | 6 | 5 |
![]() |
Medali perunggu | Ke-3 | 4 | 3 | 0 | 1 | 5 | 2 |
![]() |
Babak grup | 5th | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 7 |
![]() |
Tempat keempat | Ke-4 | 4 | 0 | 1 | 3 | 1 | 10 |
![]() |
Medali emas | Ke-1 | 4 | 3 | 1 | 0 | 7 | 1 |
![]() |
Medali perunggu | Ke-3 | 5 | 2 | 1 | 2 | 12 | 5 |
![]() |
Medali emas | Ke-1 | 5 | 3 | 2 | 0 | 5 | 1 |
![]() |
Tempat keempat | Ke-4 | 5 | 2 | 1 | 2 | 6 | 6 |
![]() |
Babak grup | Ke-6 | 4 | 2 | 0 | 2 | 14 | 3 |
![]() |
Medali perak | Ke-2 | 6 | 4 | 2 | 0 | 16 | 6 |
![]() |
Medali perunggu | Ke-3 | 6 | 3 | 2 | 1 | 11 | 2 |
Sejak | Lihat tim nasional U-23 | |||||||
Total | 2 Medali Emas | Ke-1 | 56 | 27 | 15 | 14 | 94 | 51 |
Catatan SEA Games | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pertandingan pertama |
![]() ![]() (19 November 1977; Kuala Lumpur , Malaysia ) |
||||
Pertandingan terakhir |
![]() ![]() (14 Agustus 1999; Bandar Seri Begawan , Brunei ) |
||||
Kemenangan terbesar |
![]() ![]() (6 Desember 1995; Thailand ) |
||||
Biggest defeat |
![]() ![]() (15 December 1985; Bangkok , Thailand ) |
||||
Hasil terbaik | Medali emas ( , 1991 ) | ||||
Hasil terburuk | Babak grup ( , ) |
Prestasi
Internasional
-
Piala Dunia FIFA
- Babak 16 besar (1) : 1938
-
Olimpiade Musim Panas
- Perempat final (1) : 1956
Kontinental
-
Pesta Olahraga Asia
-
Medali Perunggu (1): 1958
- Tempat keempat (2): 1954, 1986
-
Regional
Turnamen Persahabatan
- Turnamen Merdeka
- Piala Emas Aga Khan
- Piala Kemerdekaan Vietnam Selatan
- Piala Raja Thailand
-
Turnamen HUT Kota Jakarta
-
Juara (1): 1972
-
Tempat kedua (3): 1973, 1974, 1978
-
- Piala Pesta Sukan
- Piala Korea
- Piala Merlion
-
Piala Kemerdekaan
-
Juara (3): 1987 , 2000 , 2008
-
Tempat kedua (2): 1986, 1994
-
- Myanmar Grand Royal Challenge Cup
- Piala SCTV
- Piala Al Nakba
Rekor head-to-head
Lebih banyak menang Imbang Lebih banyak kalah
Rekor pertemuan satu lawan satu tim nasional sepak bola Indonesia | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lawan | Pertama | Terakhir | Mn. | M | S | K | MG | KG | SG | % Menang | Konfederasi |
![]() |
2021 | 2 | 0 | 0 | 2 | 2 | 4 | −2 | 0% | AFC | |
![]() |
1986 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | −1 | 0% | CAF | |
![]() |
1956 | 1983 | 2 | 1 | 1 | 0 | 9 | 7 | 2 | 75% | CONCACAF |
![]() |
2014 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 100% | UEFA | |
![]() |
1983 | 2024 | 16 | 1 | 4 | 11 | 10 | 37 | −27 | 18.75% | AFC |
![]() |
2023 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 2 | −2 | 0% | CONMEBOL | |
![]() |
1967 | 2025 | 18 | 1 | 4 | 13 | 7 | 39 | −32 | 16.67% | AFC |
![]() |
1980 | 2025 | 9 | 3 | 3 | 3 | 10 | 19 | −9 | 50% | |
![]() |
1975 | 2022 | 6 | 4 | 1 | 1 | 11 | 3 | 8 | 75% | AFC |
![]() |
1938 | 2013 | 2 | 0 | 0 | 2 | 2 | 12 | −12 | 0% | UEFA |
![]() |
2003 | 2 | 2 | 0 | 0 | 4 | 0 | 4 | 100% | AFC | |
![]() |
1997 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 2 | −2 | 0% | UEFA | |
![]() |
1971 | 2023 | 13 | 9 | 2 | 2 | 52 | 6 | 46 | 76.92% | AFC |
![]() |
1973 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 4 | −4 | 0% | UEFA | |
![]() |
2023 | 2 | 1 | 1 | 0 | 5 | 3 | 2 | 75% | CAF | |
![]() |
1974 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 1 | 0 | 50% | UEFA | |
![]() |
2022 | 2 | 2 | 0 | 0 | 5 | 3 | 2 | 100% | CONCACAF | |
![]() |
1974 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 9 | −9 | 0% | UEFA | |
![]() |
1996 | 1999 | 2 | 0 | 1 | 1 | 0 | 3 | −3 | 25% | UEFA |
![]() |
1981 | 2017 | 3 | 0 | 3 | 0 | 3 | 3 | 0 | 50% | OFC |
![]() |
1934 | 2024 | 31 | 23 | 5 | 3 | 100 | 21 | 79 | 82.26% | AFC |
![]() |
1966 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 3 | −2 | 0% | CAF | |
![]() |
2017 | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 1 | 1 | 100% | CONCACAF | |
![]() |
1957 | 2018 | 19 | 10 | 4 | 5 | 36 | 27 | 9 | 63.16% | AFC |
![]() |
1938 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 | −6 | 0% | UEFA | |
![]() |
1951 | 2004 | 21 | 10 | 2 | 9 | 41 | 36 | 5 | 54.76% | AFC |
![]() |
1968 | 2024 | 13 | 2 | 3 | 8 | 11 | 27 | −16 | 26.92% | AFC |
![]() |
1956 | 2024 | 6 | 0 | 1 | 5 | 3 | 16 | −13 | 8.33% | AFC |
![]() |
2018 | 2 | 0 | 0 | 2 | 1 | 10 | −9 | 0% | UEFA | |
![]() |
1971 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | −1 | 0% | UEFA | |
![]() |
2007 | 2007 | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 1 | 1 | 100% | CONCACAF |
![]() |
1934 | 2025 | 19 | 4 | 2 | 13 | 24 | 48 | −24 | 26.32% | AFC |
![]() |
1956 | 1959 | 2 | 0 | 1 | 1 | 3 | 5 | −2 | 25% | UEFA |
![]() |
1966 | 2022 | 24 | 19 | 3 | 2 | 91 | 17 | 74 | 89.58% | |
![]() |
2012 | 2015 | 2 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 | −1 | 25% | CAF |
![]() |
2013 | 1 | 1 | 0 | 0 | 4 | 0 | 4 | 100% | AFC | |
![]() |
1953 | 2007 | 37 | 3 | 5 | 29 | 22 | 87 | −65 | 14.86% | AFC |
![]() |
1963 | 2012 | 11 | 0 | 2 | 9 | 5 | 25 | −20 | 9.09% | AFC |
![]() |
1956 | 1 | 0 | 0 | 1 | 2 | 5 | −3 | 0% | UEFA | |
![]() |
2014 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | −1 | 0% | CONCACAF | |
![]() |
1980 | 2022 | 7 | 2 | 3 | 2 | 8 | 12 | −4 | 50% | AFC |
![]() |
1969 | 2024 | 11 | 9 | 2 | 0 | 48 | 12 | 36 | 90.91% | AFC |
![]() |
1984 | 2007 | 2 | 1 | 0 | 1 | 3 | 3 | 0 | 50% | CAF |
![]() |
2024 | 2 | 0 | 0 | 2 | 1 | 6 | −5 | 0% | CAF | |
![]() |
1996 | 1999 | 2 | 0 | 1 | 1 | 2 | 6 | −4 | 25% | UEFA |
![]() |
2001 | 2010 | 3 | 3 | 0 | 0 | 10 | 0 | 10 | 100% | |
![]() |
1957 | 2021 | 79 | 36 | 18 | 25 | 132 | 103 | 29 | 56.96% | |
![]() |
1963 | 1 | 1 | 0 | 0 | 3 | 2 | 1 | 100% | CAF | |
![]() |
2012 | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 0 | 2 | 100% | CAF | |
![]() |
2018 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 100% | CAF | |
![]() |
1963 | 2 | 0 | 1 | 1 | 3 | 5 | −2 | 25% | CAF | |
![]() |
1996 | 2003 | 2 | 1 | 0 | 1 | 5 | 2 | −1 | 50% | UEFA |
![]() |
2017 | 1 | 1 | 0 | 0 | 3 | 2 | 1 | 100% | AFC | |
![]() |
1951 | 2024 | 47 | 21 | 9 | 17 | 86 | 63 | 23 | 54.26% | AFC |
![]() |
2014 | 2022 | 2 | 2 | 0 | 0 | 9 | 0 | 9 | 100% | AFC |
![]() |
1983 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 2 | −1 | 0% | CAF | |
![]() |
2007 | 2021 | 4 | 0 | 1 | 3 | 2 | 6 | −4 | 12.5% | AFC |
![]() |
1960 | 2014 | 5 | 4 | 1 | 0 | 15 | 3 | 12 | 90% | AFC |
![]() |
2011 | 2023 | 3 | 1 | 1 | 1 | 5 | 3 | 2 | 50% | AFC |
![]() |
1975 | 1984 | 2 | 1 | 0 | 1 | 8 | 3 | 5 | 50% | OFC |
![]() |
1986 | 1 | 0 | 0 | 1 | 2 | 3 | −1 | 0% | CONMEBOL | |
![]() |
2017 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 50% | CONCACAF | |
![]() |
2014 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 1 | 0 | 50% | CONCACAF | |
![]() |
1986 | 2014 | 7 | 1 | 2 | 4 | 9 | 18 | −9 | 28.57% | AFC |
![]() |
1956 | 1976 | 3 | 0 | 2 | 1 | 0 | 4 | −4 | 33.33% | UEFA |
![]() |
1972 | 1997 | 9 | 2 | 5 | 2 | 8 | 9 | −1 | 50% | OFC |
![]() |
1982 | 1 | 0 | 1 | 0 | 2 | 2 | 0 | 50% | CAF | |
![]() |
1956 | 2 | 0 | 0 | 2 | 3 | 9 | −6 | 0% | UEFA | |
![]() |
1958 | 2021 | 61 | 33 | 11 | 17 | 117 | 71 | 46 | 63.11% | AFC |
![]() |
1964 | 2004 | 6 | 5 | 1 | 0 | 29 | 6 | 23 | 91.67% | AFC |
![]() |
1978 | 2014 | 5 | 1 | 0 | 4 | 3 | 15 | −12 | 20% | AFC |
![]() |
1997 | 2024 | 2 | 1 | 1 | 0 | 3 | 1 | 2 | 75% | CAF |
![]() |
1957 | 2022 | 97 | 32 | 18 | 47 | 121 | 167 | −46 | 42.27% | AFC |
![]() |
2010 | 2022 | 6 | 6 | 0 | 0 | 21 | 2 | 19 | 100% | AFC |
![]() |
1954 | 2021 | 14 | 10 | 0 | 4 | 31 | 14 | 17 | 71.43% | AFC |
![]() |
1934 | 2025 | 18 | 2 | 3 | 13 | 13 | 38 | −25 | 19.44% | AFC |
![]() |
2004 | 2023 | 5 | 3 | 1 | 1 | 11 | 8 | 3 | 70% | AFC |
![]() |
1981 | 2021 | 5 | 1 | 1 | 3 | 8 | 16 | −8 | 25% | AFC |
![]() |
1974 | 2010 | 3 | 1 | 0 | 2 | 5 | 11 | −6 | 33.33% | CONMEBOL |
![]() |
1997 | 2 | 0 | 1 | 1 | 1 | 4 | −3 | 25% | AFC | |
![]() |
2019 | 1 | 1 | 0 | 0 | 6 | 0 | 6 | 100% | OFC | |
![]() |
1957 | 2024 | 48 | 21 | 12 | 15 | 73 | 61 | 12 | 56.25% | AFC |
![]() |
1987 | 2014 | 7 | 3 | 4 | 0 | 8 | 3 | 5 | 71.43% | AFC |
![]() |
2004 | 2022 | 5 | 0 | 0 | 5 | 2 | 13 | −11 | 0% | AFC |
![]() |
1997 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 50% | CAF | |
85 Negara | 1934 | 2025 | 860 | 328 | 164 | 368 | 1390 | 1416 | –26 | 38.18% | FIFA |
- ^ Tidak termasuk tim B, seleksi, junior, klub, dll.
-
^
Termasuk pertandingan melawan
Cekoslowakia .
-
^
Termasuk pertandingan melawan
Republik Arab Bersatu .
-
^
Termasuk pertandingan melawan
Uni Soviet .
-
^
Termasuk pertandingan melawan
Yugoslavia dan
Serbia dan Montenegro .
-
^
Termasuk pertandingan melawan
Vietnam Selatan .
-
^
Termasuk pertandingan melawan
Yaman Selatan .
Rekor regional
Pertemuan terakhir melawan negara-negara Asia Tenggara | ||||
---|---|---|---|---|
Lawan | Tanggal | Skor | Hasil | Jenis pertandingan |
![]() |
17 Oktober 2023 | 0−6 | Menang | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 |
![]() |
21 Desember 2024 | 0−1 | Kalah | Kejuaraan Perbara 2024 |
![]() |
23 Desember 2022 | 2−1 | Menang | Kejuaraan AFF 2022 |
![]() |
12 Desember 2024 | 3−3 | Seri | Kejuaraan Perbara 2024 |
![]() |
19 Desember 2021 | 1−4 | Menang | Kejuaraan AFF 2020 |
![]() |
9 Desember 2024 | 0−1 | Menang | Kejuaraan Perbara 2024 |
![]() |
25 Desember 2021 | 4−2 ( ) | Menang | Kejuaraan AFF 2020 |
![]() |
29 Desember 2022 | 1−1 | Seri | Kejuaraan AFF 2022 |
![]() |
30 Januari 2022 | 0−3 | Menang | Persahabatan |
![]() |
15 Desember 2024 | 1−0 | Kalah | Kejuaraan Perbara 2024 |
Lihat juga
- Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia
- Tim nasional sepak bola U-20 Indonesia
- Tim nasional sepak bola U-17 Indonesia
- Tim nasional sepak bola wanita Indonesia
- Tim nasional futsal Indonesia
- Tim nasional sepak bola pantai Indonesia
Referensi
- ^ FIFA Century Club - 1 Desember 2021, FIFA.
- ^ a b Abdul Kadir - Century of International Appearances - RSSSF.
- ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking" . FIFA . 10 Juli 2025 . Diakses tanggal 10 Juli 2025 .
- ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu. "World Football Elo Ratings" . eloratings.net . 19 Januari 2024 . Diakses tanggal 19 Januari 2024 .
- ^ "Dutch East Indies International matches" . Diakses tanggal 19 November 2015 .
- ^ Fascinating story of Asia's first World Cup team (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 18 Oktober 2017 . Diakses tanggal 17 Juni 2022 – via YouTube .
- ^ a b "Asia's World Cup Debutants: Dutch East Indies" . the-AFC (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 Juni 2022 . Diakses tanggal 17 Juni 2022 .
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Morrison, Neil. "Indonesian International matches 1921–2001" . RSSSF . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 December 2022 . Diakses tanggal 21 December 2010 .
- ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short" . Straits Times . Singapore. 14 May 1934. Diarsipkan dari asli tanggal 22 October 2012 . Diakses tanggal 21 December 2010 .
- ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia" . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 16 December 2010 . Diakses tanggal 20 December 2010 .
- ^ "Dutch East Indies International Matches" . www.rsssf.org . Diakses tanggal 2025-07-09 .
- ^ "Head to head statistics Kuwait – Indonesia" . WildStat.com . 2007–2012. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 June 2013 . Diakses tanggal 6 December 2012 .
- ^ Adambede1001 (14 Desember 2010). "Best Goal of 1996 AFC Asian Cup (Magnificent Bicycle Kick)" (Video upload) . YouTube . Diakses tanggal 6 Desember 2012 . Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list ( link ) [ pranala mati ]
- ^ themanwhoisktn (8 November 2007). "Thailand v Indonesia 2nd Tiger Cup" (Video upload) . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-12-22 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 – via YouTube.
- ^ "Region's media divided on Tiger Cup draw" . The Football Association of Singapore . 10 Juli 2004. Diarsipkan dari asli tanggal 31 Mei 2016 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ "Indonesia – International Results 1986–1990 – Details" . RSSSF . 1999–2012 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ "Indonesia – International Results 1991–1995 – Details" . RSSSF . 1999–2012 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ TOvicdinho (14 Juli 2011). "Wim Rijsbergen as the new Indonesian National Team manager" . Indonesian Premier League (unofficial site) . Diarsipkan dari asli tanggal 29 Juli 2013 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ "New Indonesia FA boss starts work by firing head coach" . Reuters . 14 Juli 2011 . Diakses tanggal 31 Juli 2025 .
- ^ Somerford, Ben (17 Maret 2012). "PSSI warn against Indonesian government plans to take over embattled body" . Goal.com . Diarsipkan dari asli tanggal 20 Maret 2012 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ Said, Bima; Somerford, Ben (17 Maret 2012). "A timeline of key events as Fifa sanctions await the divided Indonesian Football Association" . Yahoo! News . Malaysia. Diarsipkan dari asli tanggal 5 Maret 2014 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ "FIFA Executive Committee agrees major governance reforms & Ethics structure" . Diarsipkan dari asli tanggal 1 April 2012 . Diakses tanggal 26 Oktober 2016 .
- ^ Adamrah, Mustaqim (1 Desember 2012). "As FIFA deadline approaches, Indonesia soccer no closer to reconciliation" . Yahoo! News . Malaysia. Diarsipkan dari asli tanggal 10 Februari 2013 . Diakses tanggal 6 Desember 2012 .
- ^ "Dua PSSI sepakat perbaiki sepakbola Indonesia" . Bolanews . Diarsipkan dari asli tanggal 22 Februari 2014 . Diakses tanggal 7 Juni 2012 .
- ^ "PSSI Call Up 51 Players for Asian Cup Qualifiers" . AFF . 7 Januari 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 15 Februari 2015 . Diakses tanggal 23 Juni 2014 .
- ^ "Rahmad Back For Indonesia National Squad" . AFF . 20 Maret 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 1 Februari 2014 . Diakses tanggal 23 Juni 2014 .
- ^ "Narrow Defeat for Indonesia" . AFF . 23 Maret 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 23 September 2015 . Diakses tanggal 23 Juni 2014 .
- ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling" . Eurosport . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 30 Mei 2015 . Diakses tanggal 30 Mei 2015 .
- ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed" . FIFA . Diarsipkan dari asli tanggal 16 Mei 2016 . Diakses tanggal 14 Mei 2016 .
- ^ Ganesha, Amal (18 Desember 2016). "Indonesia Tops the Anticlimax as Thailand Wins the 2016 AFF Cup" . Jakarta Globe . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 24 September 2020 . Diakses tanggal 16 Juni 2022 .
- ^ "Bima appointed Indonesia coach" . The New Paper . 23 Oktober 2018.
- ^ "AFF Suzuki Cup 2018: Four instances Indonesia were knocked out in the group stages" . Fox Sports Asia . 22 November 2018. Diarsipkan dari asli tanggal 26 Oktober 2018 . Diakses tanggal 18 Agustus 2022 . ;
- ^ "PSSI appoint former Philippines manager Simon McMenemy as new coach of Indonesian national team" . FOX Sports Asia . 20 Desember 2018. Diarsipkan dari asli tanggal 2 Januari 2020 . Diakses tanggal 18 Agustus 2022 .
- ^ Ramadani Saputra (6 November 2019). "PSSI fires national team coach McMenemy over 'unsatisfactory performance' " . The Jakarta Post . Diakses tanggal 11 November 2019 .
- ^ Akshat Mehrish (19 November 2019). "2022 FIFA World Cup Qualifiers: Malaysia 2-0 Indonesia – Five talking points" . FOX Sports Malaysia . Diarsipkan dari asli tanggal 20 November 2019 . Diakses tanggal 22 November 2019 .
- ^ "Former South Korea boss Shint Tae-yong appointed Indonesia head coach" . 28 Desember 2019. Diarsipkan dari asli tanggal 28 Desember 2019 . Diakses tanggal 28 Desember 2019 .
- ^ "Jadwal dan Prediksi Timnas Indonesia Lawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026" . Liputan6 . 10 Juni 2025 . Diakses tanggal 10 Juni 2025 .
- ^ "Group F: Stalemate eliminates Kyrgyz Republic, Oman" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 25 Januari 2024 .
- ^ a b Bur, Ramdani (2024-01-26). "Klasemen Akhir Peringkat 3 Terbaik Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Resmi Lolos 16 Besar!" . Okezone Bola . Diakses tanggal 25 Januari 2024 .
- ^ Karina Sari, Okdwitya (27 Maret 2024). "Setelah 20 Tahun, Indonesia Akhirnya Menang Lagi di Vietnam" . Sports Detik . Diakses tanggal 27 Maret 2024 .
- ^ Bur, Ramdani (26 Maret 2024). "Breaking News: Timnas Indonesia Resmi Lewati Ranking FIFA Timnas Malaysia Setelah Harimau Malaya Tumbang dari Oman!" . Bola Okezone . Diakses tanggal 27 Maret 2024 .
- ^ "Shin Tae Yong Resmi Perpanjang Kontrak, Latih Indonesia hingga 2027" [Shin Tae-yong officially extends his contract as a head coach until 2027]. CNN Indonesia . 25 April 2024 . Diakses tanggal 25 April 2024 .
- ^ Bagja, Beri (11 Juni 2024). "Timnas Indonesia Lolos Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sah Catat Rekor Kemenangan Terbanyak" . Bolasport .
- ^ "Perbedaan Ranking FIFA Sebelum Duel Timnas Indonesia Lawang Jepang: 99 Negara jadi Pemisah!" . Liputan6 . 1o Juni 2025 . Diakses tanggal 10 Juni 2025 .
- ^ "Group C: Saudi Arabia 1-1 Indonesia" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 30 November 2024 .
- ^ "Group C: Indonesia 0-0 Australia" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 30 November 2024 .
- ^ "AFC Asian Qualifiers - Group C: Bahrain 2-2 Indonesia" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 30 November 2024 .
- ^ "AFC Asian Qualifiers - Group C: China PR 2-1 Indonesia" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 30 November 2024 .
- ^ "#AsianQualifiers - Road To 26 | Group C : Indonesia 0 - 4 Japan" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 30 November 2024 .
- ^ "#AsianQualifiers - Road To 26 | Group C : Indonesia 2 - 0 Saudi Arabia" . the-AFC (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 30 November 2024 .
- ^ "Usia Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Asnawi Paling Tua" . CNN Indonesia . 25 November 2024 . Diakses tanggal 28 November 2024 .
- ^ FW, Kris (2024-11-21). "Jadwal Piala AFF 2024: Timnas Indonesia di Grup B, Main Awal Desember" . detikcom . Diakses tanggal 28 November 2024 .
- ^ "Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia mengumumkan pengakhiran kontrak Shin Tae-yong sebagai Kepala Pelatih Tim Nasional Indonesia Senior dan U-23" . PSSI - Football Association of Indonesia . Diakses tanggal 6 Januari 2025 .
- ^ "Patrick Kluivert Resmi Menjadi Pelatih Timnas Indonesia" . PSSI - Football Association of Indonesia . Diakses tanggal 2025-01-08 .
- ^ "3 Pelapis Timnas Indonesia yang Bisa Dijajal Patrick Kluivert Melawan Jepang: Ada Penyerang Terlupakan" . Liputan6 . 10 Juni 2025 . Diakses tanggal 10 Juni 2025 .
- ^ "Meedoen is belangrijker dan winnen (Dutch)" . Diarsipkan dari asli tanggal 23 Juni 2010 . Diakses tanggal 17 Mei 2010 .
- ^ "FOKUS: Sepuluh Jersey Jadul Terbaik Versi GOAL.com Indonesia" . Goal.com . 10 June 2009. Diarsipkan dari asli tanggal 14 Juni 2009 . Diakses tanggal 6 December 2012 .
- ^ "Indonesia 12/14 Home Nike Football Shirt" . Football Shirt Culture . 12 November 2012. Diarsipkan dari asli tanggal 15 November 2012 . Diakses tanggal 6 December 2012 .
- ^ "Nike Indonesia 2014 Home and Away Kits Released" . 31 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 Mei 2014 . Diakses tanggal 4 June 2018 .
- ^ "Nike Indonesia 2018–19 Home & Away Kits Unveiled" . 31 Mei 2018. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 Juli 2020 . Diakses tanggal 31 Mei 2018 .
- ^ "Indonesia 20–21 Third Kit Released" . Footy Headlines . 26 November 2020. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 18 November 2020 . Diakses tanggal 11 Mei 2022 .
- ^ "Debut Jersey Putih di Osaka, Bisakah Timnas Indonesia Kejutkan Jepang?" . Liputan6 . 10 Juni 2025 . Diakses tanggal 10 Juni 2025 .
- ^ "Mengapa Apparel Timnas U-23 di SEA Games Bukan Mills?" . Kumparan BOLA . Diakses tanggal 11 May 2022 .
- ^ "Pengumuman Pembukaan Tender Sponsorship Kategori Pakaian, Sepatu, dan Aksesoris Tim Nasional Sepak Bola Indonesia untuk Periode 2024-2025" [Announcement of the Opening of the Sponsorship Tender for the Clothing, Shoes and Accessories Category of the Indonesian National Football Team for the 2024-2025 Period]. pssi.org . 2 Agustus 2023 . Diakses tanggal 8 Agustus 2023 .
- ^ Raya, Mercy. "Timnas Indonesia Akan Pakai Jakarta International Stadium" . Detik sport . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 Desember 2021 . Diakses tanggal 2021-10-02 .
- ^ "Jakarta to begin BMW Stadium construction" . The Jakarta Post . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 19 Maret 2014 . Diakses tanggal 28 November 2018 .
- ^ "Ini Fasilitas Stadion BMW yang Akan Dibangun dengan Estimasi Dana Rp 4,7 Triliun" . Kompas . Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 30 September 2020 . Diakses tanggal 28 November 2018 .
- ^ @pssi (15 Maret 2025). "𝐓𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐢𝐚𝐥 @timnasindonesia Senior 📋" . Diakses tanggal 15 Maret 2025 – via Instagram .
- ^ @timnasindonesia (18 Mei 2025). "📣 𝐆𝐚𝐫𝐮𝐝𝐚 𝐂𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧𝐠 🇮🇩 🏆 #AsianQualifiers 𝐑𝐨𝐮𝐧𝐝 𝟑 ⚽️ Matchday 𝟗 and 𝟏𝟎" . Diakses tanggal 18 Mei 2025 – via Instagram .
- ^ Timnas Indonesia [@TimnasIndonesia] (18 Mei 2025). "📣 𝐆𝐚𝐫𝐮𝐝𝐚 𝐂𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧𝐠 🇮🇩 🏆 #AsianQualifiers 𝐑𝐨𝐮𝐧𝐝 𝟑 ⚽️ Matchday 𝟗 and 𝟏𝟎" (Tweet) . Diakses tanggal 18 Mei 2025 – via X .
- ^ Widigdo, Novianto. "Indonesia - Record International Players" . RSSSF .
- ^ "Indonesia - Historical results" . World Football . 27 Desember 2019. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 November 2021 . Diakses tanggal 28 Juni 2021 .
- ^ "Indonesia national football team statistics and records: all-time record" . AFS Enterprises . Diakses tanggal 18 Oktober 2023 .
Pranala luar
- Indonesia pada situs web resmi FIFA .
- Situs web resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia