Artikel ini perlu
diterjemahkan
dari
bahasa Inggris
ke bahasa Indonesia.
|

Pada pertengahan abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk menggantikan teori kalorik . Teori ini bedasarkan pada anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Bunyi teori Kinetik adalah sebagai berikut:
- Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas ) berupaya menjelaskan sifat-sifat gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan . Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut statis di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton , melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau atau Teori Kinetik pada Gas .
Postulat
Teori untuk gas ideal memiliki asumsi-asumsi berikut ini:
- Gas terdiri dari partikel-partikel sangat kecil, dengan massa tidak nol.
- Banyaknya molekul sangatlah banyak, sehingga perlakuan statistika dapat diterapkan.
- Molekul-molekul ini bergerak secara sekaligus . Partikel-partike yang bergerak sangat cepat itu secara konstan bertumbukan dengan dinding-dinding wadah.
- Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding wadah bersifat lenting (elastis) sempurna.
- Interaksi antarmolekul dapat diabaikan ( negligible ). Mereka tidak mengeluarkan gaya satu sama lain, kecuali saat tumbukan terjadi.
- Keseluruhan volume molekul-molekul gas individual dapat diabaikan bila dibandingkan dengan volume wadah. Ini setara dengan menyatakan bahwa jarak rata-rata antarpartikel gas cukuplah besar bila dibandingkan dengan ukuran mereka.
- Molekul-molekul berbentuk bulat (bola) sempurna, dan bersifat lentur ( elastic ).
- Energi kinetik rata-rata partikel-partikel gas hanya bergantung kepada suhu sistem .
- Efek-efek relativistik dapat diabaikan.
- Efek-efek Mekanika kuantum dapat diabaikan. Artinya bahwa jarak antarpartikel lebih besar daripada dan molekul-molekul dapat diperlakukan sebagai klasik .
- Waktu selama terjadinya tumbukan molekul dengan dinding wadah dapat diabaikan karena berbanding lurus terhadap waktu selang antartumbukan.
- Persamaan-persamaan gerak molekul berbanding terbalik terhadap waktu.
Lebih banyak pengembangan menenangkan asumsi-asumsi ini dan didasarkan pada Persamaan Boltzmann . Ini dapat secara akurat menjelaskan sifat-sifat gas padat, sebab mereka menyertakan volume molekul. Asumsi-asumsi penting adalah ketiadaan efek-efek quantum, dan gradien kecil di dalam sifat-sifat banyaknya. Perluasan terhadap orde yang lebih tinggi dalam kepadatan dikenal sebagai . Karya definitif adalah buku tulisan Chapman dan Enskog, tetepi terdapat pengembangan yang lebih modern dan terdapat pendekatan alternatif yang dikembangkan oleh Grad, didasarkan pada perluasan momentum. [ butuh rujukan ] Di dalam batasan lainnya, untuk gas yang diperjarang, gradien-gradien di dalam sifat-sifat besarnya tidaklah kecil bila dibandingkan dengan lintasan-lintasan bebas rata-ratanya. Ini dikenal sebagai rezim Knudsen regime dan perluasan-perluasannya dapat dinyatakan dengan .
Teori Kinetik juga telah diperluas untuk memasukkan tumbukan tidak lenting di dalam oleh Jenkins dan kawan-kawan. [ butuh rujukan ]
Faktor
Tekanan
Tekanan dapat dijelaskan oleh teori kinetik sebagai kemunculan dari gaya yang dihasilkan oleh molekul-molekul gas yang menabrak dinding wadah. Misalkan suatu gas dengan N molekul, masing-masing bermassa m , terisolasi di dalam wadah yang mirip kubus bervolume V . Ketika sebuah molekul gas menumbuk dinding wadah yang tegak lurus terhadap sumbu koordinat x dan memantul dengan arah berlawanan pada laju yang sama (suatu ), maka momentum yang dilepaskan oleh partikel dan diraih oleh dinding adalah:
di mana v x adalah komponen- x dari kecepatan awal partikel.
Partikel ini memberi tumbukan kepada dinding sekali setiap 2 l/v x satuan waktu (di mana l adalah panjang wadah). Kendati partikel menumbuk sebuah dinding sekali setiap 1 l/v x satuan waktu, hanya perubahan momentum pada dinding yang dianggap, sehingga partikel menghasilkan perubahan momentum pada dinding tertentu sekali setiap 2 l/v x satuan waktu.
gaya yang dimunculkan partikel ini adalah:
Keseluruhan gaya yang menumbuk dinding adalah:
di mana hasil jumlahnya adalah semua molekul gas di dalam wadah.
Besaran kecepatan untuk tiap-tiap partikel mengikuti persamaan ini:
Kini perhatikan gaya keseluruhan yang menumbuk keenam-enam dinding, dengan menambahkan sumbangan dari tiap-tiap arah, kita punya:
di mana faktor dua muncul sejak saat ini, dengan memperhatikan kedua-dua dinding menurut arah yang diberikan.
Misalkan ada sejumlah besar partikel yang bergerak cukup acak, gaay pada tiap-tiap dinding akan hampir sama dan kini perhatikanlah gaya pada satu dinding saja, kita punya:
Kuantitas dapat dituliskan sebagai , di mana garis atas menunjukkan rata-rata, pada kasus ini rata-rata semua partikel. Kuantitas ini juga dinyatakan dengan di mana dalah kecepatan semua partikel.
Jadi, gaya dapat dituliskan sebagai:
Tekanan, yakni gaya per satuan luas, dari gas dapat dituliskan sebagai:
di mana A adalah luas dinding sasaran gaya.
Jadi, karena luas bagian yang berseberangan dikali dengan panjang sama dengan volume, kita punya pernyataan berikut untuk tekanan
di mana V adalah volume. Maka kita punya
Karena Nm adalah masa keseluruhan gas, maka kepadatan adalah massa dibagi oleh volume .
Maka tekanan adalah
Hasil ini menarik dan penting, sebab ia menghubungkan tekanan, sifat , terhadap energi kinetik translasional rata-rata per molekul yakni suatu sifat . Ketahuilah bahwa hasil kali tekanan dan volume adalah sepertiga dari keseluruhan energi kinetik.
Suhu dan energi kinetik
Dari hukum gas ideal
-
- (1)
dimana B adalah konstanta Boltzmann dan T adalah . Dan dari rumus diatas, dihasilkan Derivat:
-
- (2)
yang menuju ke fungsi energi kinetik dari sebuah molekul
Energi kinetik dari sistem adalah N kali lipat dari molekul
Suhunya menjadi
-
- (3)
Persamaan 3 ini adalah salah satu hasil penting dari teori kinetik
Rerata energi kinetik molekuler adalah sebanding dengan suhu absolut.
Dari persamaan 1 dan 3 didapat:
-
- (4)
Dengan demikian, hasil dari tekanan dan volume tiap mol sebanding dengan rerata energi kinetik molekuler. Persamaan 1 dan 4 disebut dengan hasil klasik, yang juga dapat diturunkan dari mekanika statistik . [ 1 ]
Karena 3N adalah derajat kebebasan (DK) dalam sebuah sistem gas monoatomik dengan N partikel, energi kinetik tiap DK adalah:
-
- (5)
Dalam energi kinetik tiap DK, konstanta kesetaraan suhu adalah setengah dari konstanta Boltzmann. Hasil ini berhubungan dengan teorema ekuipartisi . Seperti yang dijelaskan pada artikel , gas diatomik seharusnya mempunyai 7 derajat kebebasan, tetapi gas yang lebih ringan berlaku sebagai gas yang hanya mempunyai 5. Dengan demikian, energi kinetik tiap kelvin (gas ideal monoatomik) adalah:
- Tiap mole: 12.47 J
- Tiap molekul: 20.7 yJ = 129 μeV
Pada STP (273,15 K , 1 atm), didapat:
- Tiap mole: 3406 J
- Tiap molekul: 5.65 zJ = 35.2 meV
Banyaknya tumbukan dengan dinding
Jumlah tumbukan atom dengan dinding wadah tiap satuan luar tiap satuan waktu dapat diketahui. Asumsikan pada gas ideal, derivasi dari [ 2 ] menghasilkan persamaan untuk jumlah seluruh tumbukan tiap satuan waktu tiap satuan luas:
Laju RMS molekul
Dari persamaan energi kinetik dapat ditunjukkan bahwa:
dengan v pada m/s, T pada kelvin, dan R adalah konstanta gas . Massa molar diberikan sebagai kg/mol. Kelajuan paling mungkin adalah 81.6% dari kelajuan RMS, dan rerata kelajuannya 92.1% ( ).
Banyaknya tumbukan dengan dinding
One can calculate the number of atomic or molecular collisions with a wall of a container per unit area per unit time.
Assuming an ideal gas, a derivation [ 3 ] results in an equation for total number of collisions per unit time per area:
Laju RMS molekul
From the kinetic energy formula it can be shown that
dengan v dalam m/s, T dalam kelvin, dan R adalah konstanta gas . Satuan dari massa molar adalah kg/mol.
Lihat pula
Referensi
- Clausius, R. (1857), "Ueber die Art der Bewegung, welche wir Wärme nennen" , Annalen der Physik , 100 : 353–379, doi : 10.1002/andp.18571760302
- Einstein, A. (1905), "Über die von der molekularkinetischen Theorie der Wärme geforderte Bewegung von in ruhenden Flüssigkeiten suspendierten Teilchen" (PDF) , Annalen der Physik , 17 : 549–560, doi : 10.1002/andp.19053220806 , diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2005-04-10 , diakses tanggal 2009-04-24
- Herapath, J. (1816), "On the physical properties of gases" , Annals of Philosophy : 56–60
- Herapath, J. (1821), "On the Causes, Laws and Phenomena of Heat, Gases, Gravitation" , Annals of Philosophy , 9 : 273–293
- Krönig, A. (1856), "Grundzüge einer Theorie der Gase" , Annalen der Physik , 99 : 315–322, doi : 10.1002/andp.18561751008
- Le Sage, G.-L. (1818), "Physique Mécanique des Georges-Louis Le Sage" , dalam Prévost, Pierre, Deux Traites de Physique Mécanique , Geneva & Paris: J.J. Paschoud, hlm. 1–186
-
Lomonosow, M. (1758/1970), Henry M. Leicester, ed.,
Mikhail Vasil'evich Lomonosov on the Corpuscular Theory
, Cambridge: Harvard University Press: 224–233
Tidak memiliki atau tanpa
|title=
( bantuan ); Parameter|chapter=
akan diabaikan ( bantuan )
- Mahon, Basil (2003), The Man Who Changed Everything – the Life of James Clerk Maxwell , Hoboken, NJ: Wiley, ISBN 0-470-86171-1
- Maxwell, James Clerk (1873), "Molecules" , Nature , 417 , doi : 10.1038/417903a , diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-22 , diakses tanggal 2009-04-24
- Smoluchowski, M. (1906), "Zur kinetischen Theorie der Brownschen Molekularbewegung und der Suspensionen" , Annalen der Physik , 21 : 756–780, doi : 10.1002/andp.19063261405
- Waterston, John James (1843), Thoughts on the Mental Functions (reprinted in his Papers , 3 , 167, 183.)
- Endnotes
- ^ . Diarsipkan dari tanggal 2012-04-28 . Diakses tanggal 2009-04-24 .
- ^ "Collisions With a Surface" . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-28 . Diakses tanggal 2009-04-24 .
- ^ "Collisions With a Surface" . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-28 . Diakses tanggal 2009-04-24 .
The Mathematical Theory of Non-uniform Gases : An Account of the Kinetic Theory of Viscosity, Thermal Conduction and Diffusion in Gases Sydney Chapman, T. G. Cowling
Bacaan lebih lanjut
- Kanginan, Marthen (2007). Fisika 2 untuk SMA Kelas XI . Jakarta: Erlangga. ISBN 978-979-781-731-2 . (Indonesia)
Pranala luar
- Early Theories of Gases
- Thermodynamics Diarsipkan 2017-02-28 di Wayback Machine . - a chapter from an online textbook
- Temperature and Pressure of an Ideal Gas: The Equation of State on Project PHYSNET .
- Introduction Diarsipkan 2014-11-03 di Wayback Machine . to the kinetic molecular theory of gases, from The Upper Canada District School Board
- Java animation Diarsipkan 2016-03-31 di Wayback Machine . illustrating the kinetic theory from University of Arkansas
- Flowchart linking together kinetic theory concepts, from HyperPhysics
- Interactive Java Applets Diarsipkan 2005-04-09 di Wayback Machine . allowing high school students to experiment and discover how various factors affect rates of chemical reactions.
- Molecular kinetic theory fundamentals Diarsipkan 2008-05-11 di Wayback Machine .