Stasiun Karees
|
||
---|---|---|
![]()
Stasiun Karees semasa aktif
|
||
Lokasi |
|
|
Koordinat | 6°55′20.83181″S 107°37′15.13978″E / 6.9224532806°S 107.6208721611°E | |
Operator | ||
Letak |
|
|
Layanan | - | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
|
|
Klasifikasi | III/kecil [ 2 ] | |
Sejarah | ||
Dibuka | 13 Februari 1921 | |
Ditutup | 1976 | |
Lokasi pada peta | ||
![]() |
||
Stasiun Karees (KAR)
adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di
Malabar, Lengkong, Bandung
. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset II Bandung.
Sejarah

Stasiun ini merupakan stasiun pertama di lintas Bandung–Ciwidey yang dibuka pada 13 Februari 1921. [ 3 ] Keberadaan stasiun ini didasari oleh terlalu padatnya jalur utama Preangerlijn di Bandung yang membuat trem tidak dapat memulai perjalanan dari Stasiun Bandung . Di sisi lain, Kota Bandung saat itu juga tidak memiliki rencana perkeretaapian dalam kota sehingga Staatsspoorwegen (SS) kesulitan dalam menentukan titik awal jalur menuju Ciwidey. [ 4 ]
Pada akhirnya, SS memutuskan untuk membangun stasiun baru yang dinamai Karees. [ 5 ] Letak stasiun ini tidak diketahui banyak orang. Stasiun Karees juga hanya hanya berstatus sebagai stasiun sementara, sembari menunggu keputusan koneksi permanen dari jalur Bandung–Ciwidey ke jalur utama. [ 4 ] Meskipun layanan angkutan penumpang dari stasiun ini terpisah dengan jalur utama, layanan angkutan barang tetap tersambung ke jalur utama melalui jalur penghubung ke Stasiun Kiaracondong . [ 6 ] Barang yang diangkut berasal dari pabrik senjata dan pergudangan Karees.
Pada akhir Februari 1921, SS memutuskan untuk tidak membangun stasiun yang lebih besar di Karees dan memilih untuk membangun jalur ganda di jalur utama. [ 7 ] Per Februari 1922, penerimaan dan pengiriman barang di Karees dipindahkan ke gudang di Ciroyom. [ 8 ]
Pada 15 Februari 1925, jalur penghubung dari jalur cabang Ciwidey dan Majalaya menuju Stasiun Bandung resmi dioperasikan. Jalur ini memungkinkan kereta api penumpang dari jalur cabang untuk bergabung ke lintas utama dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Bandung. Dengan demikian, kereta api penumpang tidak lagi berhenti di Karees, melainkan di Cikudapateuh . [ 9 ]
Terdapat juga rel menuju Depot Pertamina Samoja di jalur ini, dimana jalur ini sendiri sudah dinonaktifkan sejak tahun 1976 seiring dengan penutupan jalur percabangan ke Karees.
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian . Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF) . Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932 . Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. Pemeliharaan CS1: Format tanggal ( link )
- ^ a b "Opening van nieuwe Tramlijnen" . Bataviaasch nieuwsblad . 1921-02-14 . Diakses tanggal 2025-05-21 .
- ^ "Opening tramlijnen" . De Preanger-bode . 1921-02-12 . Diakses tanggal 2025-05-21 .
- ^ NISM (Batavia) (1921). Opening van de lijn Bandoeng-Kopo op 12 Februari 1921 (dalam bahasa Nederlands). Albrecht. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui ( link )
- ^ "Het Spoorwegplan Van Eelde" . Bataviaasch nieuwsblad . 1921-03-01 . Diakses tanggal 2025-05-21 .
- ^ "S.S. Verzinsels" . De expres . 1922-02-14 . Diakses tanggal 2025-05-20 .
- ^ "Een belangrijke verkeers-verbetering" . Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië . 1925-02-07 . Diakses tanggal 2025-05-21 .
Stasiun sebelumnya |
![]() |
Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Terminus |
Bogor–Padalarang–Kasugihan
Percabangan menuju Karees
|
Cibangkonglor
menuju
Kiaracondong
|