Salam Lintas Agama , Salam Pembuka Semua Agama atau Salam Semua Agama adalah sebuah ucapan salam khas dari enam agama resmi Indonesia yang diucapkan secara bersamaan, yakni Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ( Islam ), Salam sejahtera bagi kita semua ( Katolik ), Shalom ( Kristen ), Om Swastyastu ( Hindu ), Namo Buddhaya ( Buddha ), dan Salam Kebajikan ( Konghucu ). [ 1 ] Di Jawa Barat , salam tersebut ditambah dengan kalimat "Sampurasun" yang berasal dari bahasa Sunda . [ 2 ] Di Jawa Barat pula, untuk menanggapi kata sampurasun maka dijawab pula dengan rampes .
Salam tersebut sempat menimbulkan polemik saat Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur mengharamkan salam tersebut dengan alasan kata "assalamualaikum" adalah kata doa . [ 3 ] Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII menyatakan pengucapan salam merupakan doa yang bersifat ubudiah . Karena itu, pengucapan salam harus mengikuti ketentuan syariat Islam dan tidak boleh dicampuradukkan dengan ucapan salam dari agama lain. [ 4 ] Dalam perspektif Islam, salam lintas agama, yang memuat redaksi doa yang ditujukan tidak hanya kepada tuhan selain Allah , mengandung unsur pengakuan terhadap tuhan selain Allah sehingga mengingkari prinsip dasar tauhid dan akidah . [ 5 ] Meskipun demikian, Nahdlatul Ulama Jawa Timur tidak melarang masyarakatnya untuk menggunakan salam tersebut. [ 6 ] [ 7 ] [ 8 ]
Isi salam
Berikut beberapa salam yang sering diucapkan dalam salam semua agama: [ 9 ]
- Islam : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu "semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya terlimpah kepada kalian"
- Kristen Katolik : Salam Sejahtera bagi Kita Semua, Salve
- Kristen Protestan : שָׁלוֹם Shalom "Damai"
- Hindu : ᬒᬁ ᬲ᭄ᬯᬲ᭄ᬢ᭄ᬬᬲ᭄ᬢᬸ Om Swastyastu "semoga dalam keadaan selamat atas karunia dari Hyang Widhi "
- Buddha : Namo Buddhaya "Terpujilah sang Buddha "
- Kong Hu Cu : Salam Kebajikan atau Wei De Dong Tian (惟德動天) "Hanya Kebajikanlah Yang Bisa Menggerakkan Tian (Tuhan)"
Beberapa salam lain yang bersifat kesukuan kadang juga disebutkan setelah salam agama:
- Jawa : ( ngoko ) ꦫꦲꦪꦸ Rahayu , ( krama ) ꦫꦲꦗꦼꦁ Rahajeng (selamat, sejahtera, beruntung, terhindar dari malapetaka atau kesengsaraan) [ 10 ]
- Sunda : ᮞᮙ᮪ᮕᮥᮛᮞᮥᮔ᮪ Sampurasun : sampurna ning ingsun (semoga sempurna diri anda) , kemudian dijawab Rampes: Rampa salira (semoga sempurna juga diri anda) . rampa : raga. salira : kamu
- Batak : ᯂᯬᯒᯘ᯲ Horas [ 11 ]
- Karo: Mejuah Juah
- Lampung-Komering: Tabik Pun
- Bugis-Makassar : Salamaki Tapada Salama [ 12 ]
- Dayak : Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka'Jubata "adil ke sesama, bercermin ke surga, bernafas kepada Tuhan" [ 13 ] [ 14 ]
- Nias : Ya’ahowu [ 15 ]
- Minahasa : Tabea
Luar Indonesia
Di Malaysia , salam untuk tiga ras utama ( Melayu , Tionghoa dan India ) dipopulerkan oleh Syed Saddiq , mantan menteri olahraga dan pemuda Malaysia. Ia sering kali membuka pembicaraannya dengan Assalamualaikum, Da Jia Hao, Eppadi Irukinge Vanekam . Salam khas ini bahkan sempat viral di antara warganet Malaysia. [ 16 ] [ 17 ]
Referensi
- ^ "Salam Lintas Agama Syubhat, Benarkah?" . kemenag.go.id (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2021-08-26 .
- ^ "Sejarah Ucapan Salam dari Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi" . kumparan . Diakses tanggal 2021-08-26 .
- ^ Meilisa, Hilda. "MUI Jatim Imbau Pejabat Tak Gunakan Salam Pembuka Semua Agama" . detiknews . Diakses tanggal 2021-08-26 .
- ^ Rizqo, Kanavino Ahmad. "Ijtima Ulama Fatwa: Pengucapan Salam Berbagai Agama Bukan Toleransi yang Benar" . detiknews . Diakses tanggal 2024-06-03 .
- ^ Meilisa, Hilda. "Ini Imbauan MUI Jatim Soal Pejabat Tak Gunakan Salam Pembuka Semua Agama" . detiknews . Diakses tanggal 2024-07-31 .
- ^ Ibnu Nawawi (13 November 2019). Aryudi AR, ed. "NU Jatim Tidak Melarang Pengucapan Salam Lintas Agama" . NU Online . Diakses tanggal 24 Januari 2021 .
- ^ "Mendes Ucapkan Salam Lintas Agama: Saya NU, Bukan MUI" . CNN Indonesia . 13 November 2019 . Diakses tanggal 24 Januari 2021 .
- ^ Reza Gunadha (11 November 2019). Chyntia Sami Bhayangkara, ed. "SBY hingga Jokowi, 4 Pejabat Publik yang Sering Ucapkan Salam Semua Agama" . Suara.com . Diakses tanggal 4 November 2021 .
- ^ Permana, Rakhmad Hidayatulloh. "Jadi Polemik, Ini Arti Salam-salam Agama yang Biasa Dipakai Pejabat RI" . detiknews . Diakses tanggal 2019-11-23 .
-
^
Poerwadarminta, W.J.S (1939).
Bausastra Jawa
[
Kamus bahasa Jawa
] (dalam bahasa Jawa). Batavia: J.B. Wolters. hlm. 517.
rahayu: n. rahajêng k slamêt, bêgja, luput ing kacilakan ut. kasangsaran.
- ^ Indonesia.go.id, Redaksi. "Horas, Bukan Hanya Milik Orang Batak" . Indonesia.go.id (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2020-05-01 .
- ^ "102,3 Maros FM, Spirit Butta Salewangang: UCAPAN SALAM " SALAMA'KI TAPADA SALAMA' " HARUS DIMASYARAKATKAN DI MAROS" . 102,3 Maros FM, Spirit Butta Salewangang . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-03 . Diakses tanggal 2020-05-01 .
- ^ Kurnia Irawan, Yohanes (18 Maret 2017). "Ketika Jokowi Ucapkan Salam Khas Dayak..." KOMPAS.com . Diakses tanggal 2020-05-01 .
- ^ Prihatini, Dina (2017-12-28). "Ke Pontianak, Jokowi Ucapkan Salam Khas Dayak" . Okezone News . Diakses tanggal 2020-05-01 .
- ^ "Ya'ahowu. Yuk, Belajar Bahasa Nias" . pesona indonesia . Diakses tanggal 2020-05-01 . [ pranala nonaktif permanen ]
- ^ Rahman, Azwa (7 Oktober 2019). " " Assalamualaikum, Vanakam, Da Jia Hao" – Sering Buat Video Jarak Dekat, Netizen Sahut #SyedSaddiqChallenge | Artikel | Gempak" . gempak.com (dalam bahasa Melayu) . Diakses tanggal 2020-09-01 .
- ^ Syok (7 November 2019). " " Assalamualaikum, Da Jia Hao, Eppadi Irukinge Vanekam " " . Syok . Diakses tanggal 2020-09-01 . [ pranala nonaktif permanen ]