Rampagoe adalah alat untuk membelah atau memotong buah pinang . Terbuat dari besi, bentuknya menyerupai alat pemotong logam masa kini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , rampagoe diartikan sebagai gunting khusus untuk membelah buah pinang. Merupakan salah satu alat tradisional yang sangat dikenal dan merupakan warisan leluhur masyarakat Aceh di masa lalu. [ 1 ]
Sejarah

Nenek moyang orang Aceh gemar mengkonsumsi sirih dengan pinang yang telah dibaluri sedikit kapur, yang dikenal dengan istilah pajoh ranup atau makan sirih. Dalam kegiatan ini, rampagoe memiliki peranan penting karena tanpa alat ini, proses mengupas dan membelah pinang tidak dapat dilakukan. [ 1 ]
Dilihat dari bentuknya, alat yang berasal dari Aceh ini memiliki keunikan tersendiri dan kini termasuk langka. Dengan rampagoe, kulit buah pinang dapat dikupas secara rapi dan melingkar, sesuatu yang sulit dicapai jika hanya menggunakan pisau biasa. [ 2 ]
Cara penggunaan

Buah pinang yang telah dipanen, dikumpulkan ke dalam karung plastik, diangkut ke gudang penyimpanan untuk pengolahan selanjutnya. Biji pinang dapat diproduksi dalam 2 jenis, yaitu biji pinang utuh kering dan biji pinang belah kering. [ 2 ]
Biji pinang utuh kering melewati proses jemur, kupas, dan kemas. Biji pinang utuh kering dihasilkan dari buah pinang segar berwarna oranye yang dipanen langsung dari pohon. Tahap selanjutnya buah dikeringkan di rumah penjemuran atau solar dryer . Penjemuran dilakukan selama 16 - 25 hari. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya jamur atau cendawan lain yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas biji. Setelah kering dikupas kulitnya secara manual atau menggunakan mesin. Proses pengupasan harus dilakukan secara hati-hati mengingat penggunaan alat yang tajam dan adanya gerakan dalam jarak yang cukup dekat. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang cukup berbahaya. Setelah bersih, biji pinang dikemas untuk dijual atau disimpan di dalam gudang. [ 2 ]
Biji pinang belah kering melewati proses belah, jemur, cungkil, jemur kembali, dan kemas). Cara kedua ini dilakukan dengan membelah buah pinang satu per satu. Secara tradisional, proses pembelahan buah pinang biasanya menggunakan alat pemotong pinang, pisau, atau parang sedangkan dengan cara semi modern dapat menggunakan alat pembelah dengan kemampuan belah berkisar antara 20-25 buah per menit. [ 2 ]
Penggunaan rampagoe sebagai pemotong buah pinang memerlukan keahlian dan ketelitian khusus, sehingga hanya bisa digunakan oleh mereka yang berpengalaman.Tanpa keterampilan ini, hasil pengupasan tidak akan sesuai harapan. Buah pinang diletakkan di bagian tengah gunting, lalu ditekan sampai terbelah buah pinangnya.
Proses mengupas pinang dengan alat baja ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati karena tajamnya bilah bisa menyebabkan luka serius pada tangan atau jari. Meskipun ukurannya tidak besar, fungsi rampagoe sebagai alat pengupas dan pembelah pinang sangat sulit tergantikan oleh peralatan lain. [ 1 ]
Referensi
- ^ a b c Zahri, Cut (04 Mei 2024). "Rampagoe, Benda Unik yang Berasal dari Aceh" . www.rri.co.id . Diakses tanggal 14 Juni 2025 .
- ^ a b c d Suheiti, Kiki; Ardi, Husnul; Putri, Ike Wirdani; Medionovianto, Dani. PANEN DAN PASCAPANEN PINANG BETARA (Edisi Desember 2023). WARTA BSIP PERKEBUNAN. ;