Pujut
|
|||||
---|---|---|---|---|---|
Negara |
![]() |
||||
Provinsi | Nusa Tenggara Barat | ||||
Kabupaten | Lombok Tengah | ||||
Pemerintahan
|
|||||
• Camat | Lalu Sungkul, S.Pd (2O19) | ||||
Populasi
|
|||||
• Total | 9,6302 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri |
52.02.04
![]() |
||||
Kode BPS |
5202020
![]() |
||||
Luas | 233,55km² | ||||
Kepadatan | 412 jiwa/km² | ||||
|
Pujut
adalah sebuah
kecamatan
di
kabupaten Lombok Tengah
,
Nusa Tenggara Barat
,
Indonesia
. Pusat pemerintahannya berada di Desa
Desa Sengkol
yang berjarak sekitar 15 Km tenggara ibu kota
Kabupaten Lombok Tengah
. Kecamatan Pujut lebih dikenal sebagai wilayah Lombok Selatan. Karena berbatasan langsung dengan
Samudra Hindia
, kecamatan ini terkenal memiliki banyak
pantai
yang indah. Komunitas pemuda terbesar bernama BLOK PUJUT.
Sejarah
Sejarah Desa Pujut tidak dapat dilepaskan dari kedatangan seorang bangsawan Jawa asal Tuban bernama Sri Meraje Mulya . Ia merupakan seorang bangsawan pengembara yang datang bersama 17 keluarga. Sekitar abad ke-15, rombongan ini singgah di Bali dan Sri Meraje Mulya menyampaikan penghormatan kepada Sri Dalem Alit, yang kemungkinan merujuk pada Sri Dalem Anom Segening ( Anom juga berarti Alit ), putra bungsu Raja Dalem Waturenggong dari seorang permaisuri. [ 1 ]
Selama di Bali , ia mengabdi kepada raja, dan kemudian meminang seorang putri kerajaan bernama Dewa Ayu Windi Wating Pura. Mahar pernikahan tersebut berupa dua pusaka: keris Ki Pak Ling dan tombak Ki Bulu Ratna. [ 2 ] Setelah pernikahan tersebut, Sri Meraje Mulya meminta izin untuk kembali melanjutkan pengembaraan. Dalam tradisi lisan disebutkan bahwa ia dibantu oleh seekor rusa dan ikan raksasa bernama Raja Mina
Atas saran mertuanya, ia melanjutkan perjalanan ke arah timur dan akhirnya berlabuh di selatan Pulau Lombok , yang kala itu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gelgel . Di sana ia menemukan tempat yang cocok sebagai hunian dan menamainya Gunung Pujut . Ia lalu kembali ke Bali untuk meminta izin agar istrinya dapat menetap bersamanya di Lombok. [ 3 ]
Permintaannya dikabulkan dengan syarat bahwa hubungan kekeluargaan antara Pujut dan Gelgel tidak boleh terputus. Hal ini ditafsirkan sebagai bentuk kesetiaan politik Kedatuan Pujut sebagai vassal kepada Kerajaan Gelgel . Sebagai bentuk pengesahan, Sri Meraje Mulya diberi sejumlah keluarga dari Bali beserta beberapa pusaka untuk menetap di Pujut.
Dari pernikahannya lahirlah seorang putra bernama Meraje Maspati, yang kemudian menikah dengan Putri Mayang Sari. Dari pasangan ini lahir empat orang anak, salah satunya adalah Meraje Olem, yang kelak mendirikan Masjid Kuno Pujut pada abad ke-17.
Sri Meraje Mulya dan keluarga keturunan Bali dari Gelgel inilah yang dipercaya sebagai leluhur masyarakat Pujut hingga masa kini.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Praya Tengah |
Timur | Kecamatan Praya Timur dan ( Samudra Hindia ) |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kecamatan Praya Barat |
Geografi
Kecamatan Pujut terletak di bagain tengah hingga selatan Pulau Lombok . Wilayahnya berupa pantai , dataran rendah dan perbukitan bergelombang dengan ketingggian wilayah antara 0-210 meter di atas permukaan air laut. Kondisi alamnya lebih kering dibandingkan dengan wilayah lainnya di Pulau Lombok . Sebagai wilayah dengan kondisi alam yang kering, satu sistem bertani yang dikembangkan di wilayah ini adalah sistem "Gogo Rancah" atau disingkat GoRa. Dengan sistem ini, petani harus mengolah sawahnya pada waktu musim kemarau dengan tujuan, pada waktu musim hujan, tanah yang sudah diolah tersebut sudah siap tanam dan musim hujan yang pendek akan memberi cukup air dibandingkan jika sawah diolah pada waktu musim hujan. Memang sistem tersebut menuntut petani untuk bekerja lebih keras. Tapi, tampaknya sistem pertanian tersebut cukup berhasil dan hingga saat ini hanya sistem tersebut yang ada.
Iklim
Kecamatan Pujut memiliki iklim sabana tropis (Aw). Rata-rata, curah hujan tertinggi ada di bulan Januari, dengan curah hujan 348 mm; dan curah hujan terendah ada di bulan Agustus, dengan curah hujan 14 mm.
Data iklim Kecamatan Pujut | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) |
28.8
(83.8) |
28.9
(84) |
29.2
(84.6) |
29.4
(84.9) |
29.4
(84.9) |
29
(84) |
28.8
(83.8) |
29.3
(84.7) |
30.1
(86.2) |
30.8
(87.4) |
30.4
(86.7) |
29.2
(84.6) |
29.44
(84.97) |
Rata-rata harian °C (°F) |
26
(79) |
26
(79) |
26.1
(79) |
26.2
(79.2) |
26.1
(79) |
25.5
(77.9) |
24.9
(76.8) |
24.9
(76.8) |
25.7
(78.3) |
26.6
(79.9) |
26.8
(80.2) |
26.3
(79.3) |
25.93
(78.7) |
Rata-rata terendah °C (°F) |
24.1
(75.4) |
24.1
(75.4) |
24.1
(75.4) |
24
(75) |
23.5
(74.3) |
22.8
(73) |
22.1
(71.8) |
21.9
(71.4) |
22.5
(72.5) |
23.6
(74.5) |
24.4
(75.9) |
24.4
(75.9) |
23.46
(74.21) |
Curah hujan mm (inci) |
348
(13.7) |
292
(11.5) |
310
(12.2) |
227
(8.94) |
80
(3.15) |
47
(1.85) |
30
(1.18) |
14
(0.55) |
33
(1.3) |
84
(3.31) |
229
(9.02) |
342
(13.46) |
2.036
(80,16) |
Sumber: Climate-Data.org [ 4 ] |
Pariwisata

Kecamatan Pujut memiliki banyak pantai dengan panorama alam yang indah, diantaranya yaitu Pantai Kute atau Pantai Mandalika. Di Pantai Kute, pantai Seger dan sekitarnya, setiap tahun (biasanya pada bulan Februari) terdapat tradisi tahunan yang juga menjadi annual Tourist event, yaitu "Bau Nyale" (menangkap Nyale). Bau Nyale juga dapat di temui di seputaran pesisir Pantai Selatan Pulau Lombok, tetapi pemerintah Kabupaten Lombok Tengah memusatkan kegiatan tersebut di Pantai Kuta dan Seger. Selain Kuta, terdapat juga destinasi wisata terlengkap berbasis masyarakat dibawah binaan praktisi wisata yaitu Taman Wisata Alam Gunung Tunak yang berlokasi sekitar 20 menit dari Pantai Kuta ke arah timur, tepatnya di Desa Mertak Kecamatan Pujut. Kelompok masyarakat "Tunak Besopoq" diberikan ijin oleh pemerintah (BKSDA NTB) untuk mengelola sarana pariwisata yang ada dalam kawasan TWA.
- ^ Almaidata, Isromi. Identifikasi Masjid Kuno Gunung Pujut di Desa Sengkol, Pujut, Lombok Tengah, NTB sebagai Bahan Pengembangan Sumber Belajar Sejarah Lokal . Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah , Vol. 1 No. 3, 2013.
- ^ Dimensi Indonesia. Sejarah Masjid Kuno Gunung Pujut, Peninggalan Abad ke-17 . [2]
- ^ Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Masjid Kuno Gunung Pujut . [3]
- ^ "Pujut climate: Temperature Pujut & Weather By Month - Climate-Data.org" . en.climate-data.org . Diakses tanggal 2023-03-26 .