P. F. Dahler
|
|
---|---|
![]() |
|
Direktur Kantor Urusan Peranakan | |
Masa jabatan
Juli 1943 – Maret 1944 |
|
![]()
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Tidak ada, jabatan dihapuskan ![]() |
|
Informasi pribadi | |
Lahir |
Pieter Friederich Dahler
21 Februari 1883 Semarang , Hindia Belanda |
Meninggal |
07 Juni 1948
Yogyakarta , Indonesia |
Profesi | Aktivis, guru, politisi |
![]() ![]() |
Pieter Frederik "Frits" Dahler (21 Februari 1883 – 7 Juni 1948) merupakan salah satu politikus dan aktivis Indo (Eurasia) yang berusaha menjalin kerjasama antara komunitas Indo-Eropa dengan masyarakat pribumi Hindia Belanda (sekarang: Indonesia). Setelah Perang Dunia II, namanya diganti menjadi Amir Dachlan .
Bersama dengan E.F.E. Douwes Dekker , ia merupakan politikus kuat pendukung ikatan antara Indo-Eropa dan Indonesia di kolonial Hindia Belanda dan pada masa awal pascakolonial Indonesia . P.F. Dahler adalah anggota BPUPKI .
Kehidupan pribadi

Keluarga
Ia menikahi Eleonora Helena Emilie Maijer (3 November 1884 – 5 Maret 1916), putri dari Wilhelm Friedrich Maijer dan Wilhelmina Adriana Noordhoorn. Mereka memiliki setidaknya satu putra yang bernama Rudolf Antoine Dahler, (16 Juli 1914 – 3 Juni 1992). Setelah kematian istri pertamanya, ia menikahi istri keduanya Pauline Françoise Wattiez dan memiliki setidaknya satu putri, Sophie Faubel-Dahler, yang menikah dengan Frederik Faubel, dan seorang putra bernama L.A. (Loet) Dahler.
Kehidupan beragama
Setelah kemerdekaan Indonesia, Dahler berpindah agama dari Kristen ke Islam dan mengubah namanya menjadi Amir Dachlan. Meski demikian, menjelang kematiannya, ia meminta secara pribadi untuk dikuburkan di pemakaman Kristen di kawasan Mrican. Max Rooyackers, seorang mahasiswa Universitas Sanata Dharma , menyimpulkan bahwa keislaman Dahler hanya simbolis semata dan dimaksudkan sebagai wujud asimilasi dan ungkapan rasa nasionalisme. Menurut Max, hingga akhir hayatnya, Dahler tetap memeluk agama Kristen. [ 1 ]
Referensi
- ^ Rooyackers, Max (2022). . Bandar Maulana: Jurnal Sejarah Kebudayaan . 27 (1): 1– 11. doi : 10.24071/jbm.v27i1.5802 . ISSN 3024-8671 .
Daftar pustaka
- Meijer, Hans In Indië geworteld. De 20ste eeuw. (Publisher: Bert Bakker, Amsterdam, 2004) P.67, 180, 217-218, 220, 222, 225, 227-228, 232-235, 242, 265, 380 ISBN 90-351-2617-3
- Touwen-Bouwsma, E. “Japanese minority policy; The Eurasians on Java and the dilemma of ethnic loyalty.” in Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 152, no.4. ‘Japan, Indonesia and the WarMyths and realities.’ (Publisher: KITLV, Leiden, 1996)