|
||||
---|---|---|---|---|
Kardinal | satu | |||
Ordinal |
ke-1
(kesatu; pertama) |
|||
Sistem bilangan | ||||
Faktorisasi | 1 | |||
Pembagi | 1 | |||
Romawi | I | |||
Romawi ( unicode ) | Ⅰ, ⅰ | |||
awalan Yunani | mono- / haplo- | |||
awalan Latin | uni- | |||
Biner | 1 2 | |||
Ternari | 1 3 | |||
Kuaternari | 1 4 | |||
Quinary | 1 5 | |||
Senary | 1 6 | |||
Oktal | 1 8 | |||
Duodesimal | 1 12 | |||
Heksadesimal | 1 16 | |||
Vigesimal | 1 20 | |||
Basis 36 | 1 36 | |||
Yunani | α' | |||
Persia | ١ - یک | |||
Arab | ١ | |||
Urdu |
![]() |
|||
Ge'ez | ፩ | |||
Bengali & Assam | ১ | |||
Tionghoa | 一,弌,壹 | |||
Korea | 일, 하나 | |||
Dewanagari | १ (ek) | |||
Telugu | ೧ | |||
Tamil | ௧ | |||
Kannada | ೧ | |||
Ibrani | א ( alef ) | |||
Khmer | ១ | |||
Thai | ๑ | |||
Malayalam | ൧ |
1 ( satu ) adalah sebuah angka , numeralia , dan nama dari glif yang mewakili angka tersebut. Angka ini merupakan bilangan positif pertama dan terkecil dari barisan bilangan asli . Sifat mendasar ini membuat 1 umum digunakan untuk menyatakan hal yang pertama, terdepan, atau teratas dalam suatu kelompok. Selain itu, 1 digunakan sebagai dalam pencacahan dan juga pengukuran. Berdasarkan latar belakangnya, lambangnya berevolusi dari lambang milik bangsa Sumeria dan bangsa Babilonia hingga menuju ke lambang sistem bilangan Arab modern.
Dalam matematika, 1 merupakan , yang berarti setiap bilangan yang dikalikan oleh 1 hasilnya tetap sama. Bilangan 1 tidak dianggap sebagai bilangan prima berdasarkan konvensi. Angka 1 digunakan untuk menyatakan keadaan hidup ("on") dalam kode biner . Konsep 1 juga digunakan dilambangkan sebagai sumber utama atau sumber keberadaan menurut berbagai .
Matematika
Bilangan 1 adalah bilangan asli pertama setelah 0 . Setiap bilangan asli (termasuk 1) dibangun oleh , yang berarti dengan menambahkan 1 ke bilangan asli sebelumnya. Bilangan 1 merupakan dari bilangan bulat , bilangan real , dan bilangan kompleks . Sifat ini mengartikan bahwa perkalian sembarang bilangan dengan 1 tidak akan mengubah hasil ( ). Akibatnya, hasil dari kuadrat ( ), akar kuadrat ( ), dan sembarang perpangkatan lainnya dari 1, adalah 1. [ 1 ] Bilangan 1 juga merupakan faktorial dari dirinya ( ), dan 0! sama saja bernilai 1. Hasil tersebut merupakan kasus spesial dari . [ 2 ] Walaupun memenuhi definisi bilangan prima (bilangan yang dapat dibagi oleh 1 dan dirinya sendiri, dalam hal ini 1), 1 tidak dianggap sebagai bilangan prima maupun bilangan komposit berdasarkan konvensi modern. [ 3 ]
Konstruksi-konstruksi matematis dari bilangan asli merepresentasikan 1 dengan cara yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam formulasi asli aksioma-aksioma Peano oleh Giuseppe Peano , yang mendefinisikan bilangan asli dengan cara yang akurat dan logis, 1 diperlakukan sebagai pangkal dari barisan bilangan asli. [ 4 ] [ 5 ] Peano kemudian merevisi aksioma-aksiomanya sehingga barisan bilangan asli dimulai dari 0. [ 4 ] [ 6 ] Sedangkan dalam bilangan asli, setiap bilangan didefinisikan sebagai himpunan yang berisi semua bilangan sebelum dirinya; bilangan 1 dinyatakan sebagai , sebuah himpunan yang anggotanya hanya berisi 0. [ 7 ] merupakan salah satu contoh umum dari , karena hanya mengandalkan satu simbol, yakni turus itu sendiri. Meskipun cara ini sangat mudah untuk menyatakan bilangan asli, sistem bilangan basis-1 jarang digunakan sebagai basis dalam berhitung karena keterbacaannya yang rendah. [ 8 ] [ 9 ]
Dalam banyak permasalahan matematika dan rekayasa, nilai-nilai numerik biasanya ke dalam ; angka 1 di sini menyatakan nilai maksimum yang mungkin. Sebagai contoh, 1 didefinisikan sebagai nilai peluang dari kejadian yang pasti atau hampir pasti terjadi. [ 10 ] Contoh lainnya adalah vektor-vektor yang acapkali dinormalisasikan menjadi vektor satuan (vektor dengan magnitudo satu), sebab vektor-vektor tersebut memiliki sifat-sifat yang lebih mudah dipahami. Fungsi-fungsi juga sering kali dinormalisasikan agar mereka memiliki integral bernilai satu, memiliki nilai maksimum satu, atau memiliki bernilai satu, tergantung penerapannya. [ 11 ]
1 merupakan nilai dari , sebuah konstanta yang diperkenalkan oleh Adrien-Marie Legendre pada tahun 1808 untuk menyatakan dari . [ 12 ] berbunyi bahwa (suatu pengukuran geometris dari suatu linear terhubung atas global) bernilai 1 untuk semua grup terhubung sederhana (grup yang tanpa ). [ 13 ] [ 14 ]
Angka 1 sering muncul dalam banyak kumpulan data numerik di kehidupan nyata. Hal ini disebabkan hukum Benford yang menyatakan bahwa peluang digit terdepan untuk muncul dalam suatu himpunan bilangan adalah . Kecenderungan bilangan-bilangan di kehidupan nyata untuk memiliki pertumbuhan eksponensial atau logaritmik, menyebabkan bias dalam distribusi ke angka-angka dengan digit terdepan yang kecil; dengan 1 muncul kira-kira 30%. [ 15 ]
Simbol dan representasi
Latar belakang
Bangsa Sumeria
tercatat sebagai bangsa yang menggunakan sistem bilangan untuk pertama kali. Berawal kira-kira dari abad ketiga SM, sistem bilangan yang digunakan bangsa Sumeria berupa
seksagesimal
yang tercetak
lauh tanah liat
.
[
16
]
Bangsa Sumeria kuno menggunakan angka 1 dan 60 yang sama-sama terdiri dari aksara-aksara setengah melingkar yang dijajarkan secara mendatar.
[
17
]
Kira-kira pada 2350 SM, aksara-aksara melengkung yang digunakan bangsa Sumeria yang kuno itu digantikan dengan
aksara-aksara berbentuk paku
, dengan angka 1 dan 60 dilambangkan dengan simbol yang sama
. Sistem aksara paku tersebut merupakan penerus langsung sistem
desimal
semasa adanya
bahasa Ebla
dan
bahasa semitik Assiro-Babilon
.
[
18
]
Hampir semua tulisan-tulisan yang masih ada berasal dari zaman bangsa Babilonia kuno (kira-kira 1500 SM) dan Seleucid (kira 300 SM).
[
16
]
Lambang untuk menyatakan angka atau bilangan yang berbentuk aksara paku seperti bangsa Babilonia, memakai lambang yang sama seperti bangsa Babilonia menyatakan 1 dan 60.
[
19
]
Negara-negara Barat di zaman modern sering menggunakan bilangan Arab untuk menyatakan glif angka 1: sebuah garis vertikal yang memiliki serif di atasnya pada umumnya, dan terkadang ada garis mendatar yang pendek di bawahnya. Penulisan angka 1 ini dapat dilihat kembali pada dari India kuno, yang dilambangkan oleh Ashoka dengan menggambarkan garis vertikal sederhana dalam maklumatnya kira-kira 250 SM. [ 20 ] Bentuk tulisan angka tersebut kemudian ditransmisikan ke Eropa di daerah Maghreb dan Al-Andalus pada masa Abad Pertengahan. [ 21 ] Sistem bilangan Arab dan beberapa glif lainnya digunakan untuk melambangkan angka satu, seperti bilangan Romawi ( I ) dan bilangan Mandarin ( 一 ), yang merupakan logogram . Simbol-simbol ini sering kali secara langsung melambangkan konsep angka 'satu' tanpa mematah-matahkannya menjadi komponen fonetik. [ 22 ]
Rupa bentuk simbol di zaman modern
Bentuk karakter untuk angka 1 di dalam
rupa huruf
modern biasanya dibuat ukuran tinggi dan lebarnya yang sama besarnya dengan
huruf kapital
. Akan tetapi, ada juga rupa huruf dengan glifnya yang mengikuti ukuran
, yang didesain mengikuti irama hurur-huruf kecil, seperti
.
[
23
]
Contoh rupa huruf yang kedua tadi tersebut ialah
, yang menggambarkan angka 1 sebagai huruf
I
dengan ukuran yang lebih kecilː tampilannya adalah serif yang saling sejajar baik di atas maupun di bawah, sembari mempertahankan tinggi ukuran huruf kapital
I
. Bentuk karakter tersebut malah terlihat seperti
sistem bilangan Romawi
yang menggunakan huruf tersebut melambangkan angka 1.
[
24
]
Banyak mesin tik lainnya yang tidak memberikan tombol untuk angka 1, melainkan menggantikannya dengan huruf kecil
l
atau huruf kapital
I
.
[
25
]
[
26
]
[
27
]
[
28
]

Huruf kecil " j " dapat dipandang sebagai variasi dari sistem bilangan Romawi " i " berhuruf kecil, dan seringkali digunakan sebagai i terakhir dari sistem bilangan Romawi berhuruf kecil. Beberapa contoh-contoh bersejarah lainnya yang menampilkan huruf j atau J sebagai pengganti sistem bilangan Arab untuk angka 1. [ 29 ] [ 30 ] [ 31 ] [ 32 ] Di Jerman, serif di bagian atas dapat diperluas menjadi upstroke yang panjang, yang ukurannya sama seperti garis vertikal. Variasi ini malah menimbulkan kebingungan di berbagai negara sebagaimana menyerupai glif angka 7 . Supaya menyajikan perbedaan visual, angka 7 dapat ditambahkan garis stroke mendatar yang melalui garis vertikalnya. [ 33 ]
Bidang lain
Dalam bidang sastra, satu merupakan bilangan kardinal yang digunakan untuk mencacah dan mengekpresikan jumlah suatu benda dalam di suatu kumpulan tertentu. [ 34 ] Satu juga dapat digunakan untuk awalan bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu yang tunggal dan keseluruhan dari sesuatu, yang diawali dengan imbuhan awal kosakata se- , seperti "semalam", "serumpun", dan "sedunia". [ 35 ] Beberapa imbuhan lainnya yang menyatakan satu dalam beberapa bahasa serapan ialah uni- (seperti unifikasi) dalam bahasa Latin, atau mono- (seperti monogami atau monopoli) dalam bahasa Yunani. [ 36 ] [ 37 ]
Dalam teknologi digital, data dinyatakan dengan menggunakan kode biner , yaitu sistem bilangan basis-2 yang terdiri dari barisan digit 1 dan 0. Data-data yang terdigitisasi itu direpresentasikan dalam perangkat fisik seperti komputer sebagai denyut arus listrik melalui perangkat switch ( sakelar ) seperti transistor atau gerbang logika , dengan "1" mewakili nilai untuk "menyala". Demikian pula banyak bahasa pemrograman menggunakan 1 untuk menyatakan nilai true . [ 38 ] [ 39 ] Dalam dan , bilangan asli dinyatakan dengan yang dipandang sebagai fungsi; nilai Church untuk 1 dinyatakan dengan fungsi yang diaplikasikan ke suatu argumen sekali saja (1 ) . [ 40 ]
Dalam fisika , konstanta fisika tertentu ditetapkan bernilai 1 dalam sistem supaya menyederhanakan ekspresi rumus-rumus. Contohnya, dalam satuan Planck nilai kecepatan cahaya adalah 1. [ 41 ] Kuantitas tak berdimensi juga dikenal sebagai 'kuantitas berdimensi satu'. [ 42 ] Dalam mekanika kuantum , kondisi normalisasi untuk fungsi gelombang mensyaratkan integral dari modulus kuadrat fungsi gelombang bernilai 1. [ 43 ] Dalam kimia, hidrogen selaku elemen pertama di dalam tabel periodik dan unsur yang paling berlimpah di alam semesta memiliki nomor atom 1. Golongan 1 dari tabel periodik tersusun atas hidrogen dan logam alkali . [ 44 ]
Dalam filosofi , konsep 1 juga acapkali dipandang sebagai simbol kesatuan, yang merepresentasikan Tuhan atau alam semesta dalam tradisi monoteisme . [ 45 ] Pengikut-pengikut Pythagoras menganggap bilangan harus menjadi plural, dan karena itu tidak menggolongkan 1 sebagai suatu angka atau bilangan, melainkan sebagai asal semua angka atau bilangan. Dalam pemahaman filosofis mereka, yang menganggap bahwa bilangan ganjil sebagai jantan dan bilangan genap sebagai betina, 1 dipandang sebagai sesuatu yang netral karena dapat mengubah bilangan genap menjadi bilangan ganjil, dan sebaliknya, melalui operasi penambahan. [ 45 ] Nicomachus dari Gerasa , seorang filsuf Neopythagoreanisme , memiliki karya berjudul Arithmetike eisagoge , yang kemudian diperbaiki oleh Boethius dalam terjemahan bahasa Latin. Di dalam karyanya Nicomachus menyetujui bahwa satu bukanlah sebuah angka atau bilangan, tetapi sebagai sumber bilangan. [ 46 ] Dalam pemahaman Plotinus dan beberapa pengikut neoplatonisme , 'Yang Satu' berarti sumber utama sekaligus sumber dari segala keberadaan. [ 47 ] Filo dari Alexandria memandang bilangan satu sebagai bilangan Tuhan, dan basis untuk semua angka atau bilangan. [ 48 ]
Lihat pula
Referensi
- ^ Colman 1912 , hlm. 9–10, chapt.2.
- ^ Graham, Knuth & Patashnik 1994 , hlm. 111.
- ^ Caldwell & Xiong 2012 , hlm. 8–9.
- ^ a b Kennedy 1974 , hlm. 389.
- ^ Peano 1889 , hlm. 1.
- ^ Peano 1908 , hlm. 27.
- ^ Halmos 1974 , hlm. 32.
- ^ Hodges 2009 , hlm. 14.
- ^ Hext 1990 .
- ^ Graham, Knuth & Patashnik 1994 , hlm. 381.
- ^ Blokhintsev 2012 , hlm. 35.
- ^ Pintz 1980 , hlm. 733-735.
- ^ Gaitsgory & Lurie 2019 , hlm. 204–307.
- ^ Kottwitz 1988 .
- ^ Miller 2015 , hlm. 3-4.
- ^ a b Conway & Guy 1996 , hlm. 17.
- ^ Chrisomalis 2010 , hlm. 241.
- ^ Chrisomalis 2010 , hlm. 244.
- ^ Chrisomalis 2010 , hlm. 249.
-
^
Acharya, Eka Ratna (2018). "Evidences of Hierarchy of Brahmi Numeral System".
Journal of the Institute of Engineering
.
14
: 136–142.
doi
:
10.3126/jie.v14i1.20077
.
- ^ Schubring 2008 , hlm. 147.
- ^ Crystal 2008 , hlm. 289.
- ^ Cullen 2007 , hlm. 93.
- ^ "Fonts by Hoefler&Co" . www.typography.com . Diakses tanggal November 21, 2023 .
- ^ "Why Old Typewriters Lack A "1" Key". Post Haste Telegraph Company . April 2, 2017.
- ^ Polt 2015 , hlm. 203.
- ^ Chicago 1993 , hlm. 52.
- ^ Guastello 2023 , hlm. 453.
- ^ Köhler, Christian (November 23, 1693). "Der allzeitfertige Rechenmeister" . hlm. 70 – via Google Books.
- ^ "Naeuw-keurig reys-boek: bysonderlijk dienstig voor kooplieden, en reysende persoonen, sijnde een trysoor voor den koophandel, in sigh begrijpende alle maate, en gewighte, Boekhouden, Wissel, Asseurantie ... : vorders hoe men ... kan reysen ... door Neederlandt, Duytschlandt, Vrankryk, Spanjen, Portugael en Italiën ..." by Jan ten Hoorn. November 23, 1679. hlm. 341 – via Google Books.
- ^ "Articvli Defensionales Peremptoriales & Elisivi, Bvrgermaister vnd Raths zu Nürmberg, Contra Brandenburg, In causa die Fraiszlich Obrigkait [et]c: Produ. 7. Feb. Anno [et]c. 33" . Heußler. November 23, 1586. hlm. 3 – via Google Books.
- ^ August (Herzog), Braunschweig-Lüneburg (November 23, 1624). "Gustavi Seleni Cryptomenytices Et Cryptographiae Libri IX.: In quibus & planißima Steganographiae a Johanne Trithemio ... magice & aenigmatice olim conscriptae, Enodatio traditur; Inspersis ubique Authoris ac Aliorum, non contemnendis inventis" . Johann & Heinrich Stern. hlm. 285 – via Google Books.
- ^ Huber & Headrick 1999 , hlm. 181.
- ^ Hurford 1994 , hlm. 23–24.
- ^ Wiyanto, Sugiyarto & Astuti 2006 , hlm. 144.
- ^ Chrisomalis, Stephen. "Numerical Adjectives, Greek and Latin Number Prefixes" . The Phrontistery . Diarsipkan dari versi asli tanggal January 29, 2022 . Diakses tanggal February 24, 2022 .
- ^ Conway & Guy 1996 , hlm. 4.
- ^ Woodford 2006 , hlm. 9.
- ^ Godbole 2002 , hlm. 34.
- ^ Hindley & Seldin 2008 , hlm. 48.
- ^ Glick, Darby & Marmodoro 2020 , hlm. 99.
- ^ Mills 1995 , hlm. 538-539.
- ^ McWeeny 1972 , hlm. 14.
- ^ Emsley 2001 .
- ^ a b Stewart 2024 .
- ^ British Society for the History of Science (July 1, 1977). "From Abacus to Algorism: Theory and Practice in Medieval Arithmetic" . The British Journal for the History of Science . Cambridge University Press. 10 (2): Abstract. doi : 10.1017/S0007087400015375 . Diarsipkan dari versi asli tanggal May 16, 2021 . Diakses tanggal May 16, 2021 .
- ^ Halfwassen 2014 , hlm. 182–183.
- ^ "De Allegoriis Legum", ii.12 [i.66]
Kumpulan sumber
- Wiyanto, Asul; Sugiyarto; Astuti, Prima K. (2006). Mampu Berbahasa Indonesiaː SMP dan MTS Kelas VII . Grasindo.
- Blokhintsev, D. I. (2012). Quantum Mechanics . Springer Science & Business Media. ISBN 978-9401097116 .
- Caldwell, Chris K.; Xiong, Yeng (2012). "What is the smallest prime?" . Journal of Integer Sequences . Waterloo, CA: . 15 (9, Article 12.9.7): 1–14. MR 3005530 . 1285.11001 .
- Chicago, University of (1993). The Chicago Manual of Style (edisi ke-14th). University of Chicago Press. ISBN 0-226-10389-7 .
- Chrisomalis, Stephen (2010). Numerical Notation: A Comparative History . New York: Cambridge University Press. doi : 10.1017/CBO9780511676062 . ISBN 978-0-521-87818-0 .
- Colman, Samuel (1912). Coan, C. Arthur, ed. Nature's Harmonic Unity: A Treatise on Its Relation to Proportional Form . New York and London: G.P. Putnam's Sons.
- Crystal, D. (2008). A Dictionary of Linguistics and Phonetics (edisi ke-6th). Malden, MA: Wiley-Blackwell. ISBN 978-0631226642 .
- Conway, John H.; Guy, Richard K. (1996). The Book of Numbers . New York: Copernicus Publications. doi : 10.1007/978-1-4612-4072-3 . ISBN 0614971667 .
- Cullen, Kristin (2007). Layout Workbook: A Real-World Guide to Building Pages in Graphic Design . Gloucester, MA: Rockport Publishers. hlm. 1–240. ISBN 978-1-592-533-527 .
- Emsley, John (2001). Nature's Building Blocks: An A-Z Guide to the Elements (edisi ke-illustrated, reprint). Oxford, UK: Oxford University Press. ISBN 0198503415 .
- ; (2019). Weil's Conjecture for Function Fields (Volume I) . Annals of Mathematics Studies. 199 . Princeton: Princeton University Press . hlm. viii, 1–311. doi : 10.2307/j.ctv4v32qc . ISBN 978-0-691-18213-1 . MR 3887650 . 1439.14006 .
- Glick, David; Darby, George; Marmodoro, Anna (2020). The Foundation of Reality: Fundamentality, Space, and Time . Oxford University Press. ISBN 978-0198831501 .
- Guastello, Stephen J. (2023). Human Factors Engineering and Ergonomics: A Systems Approach (edisi ke-3rd). CRC press. ISBN 978-1000822045 .
- Godbole, Achyut S. (2002). Data Comms & Networks . Tata McGraw-Hill Education. ISBN 978-1-259-08223-8 .
- ; Knuth, Donald E. ; (1994). (edisi ke-2). Reading, MA: Addison-Wesley. ISBN 0-201-14236-8 .
- Halfwassen, Jens (2014). "The Metaphysics of the One" . Dalam Remes, Pauliina; Slaveva-Griffin, Svetla. The Routledge Handbook of Neoplatonism . Routledge Handbooks in Philosophy. Abingdon, Oxfordshire and New York : Routledge . ISBN 9781138573963 .
- (1974). Naive Set Theory . Undergraduate Texts in Mathematics . Springer . hlm. vii, 1–104. doi : 10.1007/978-1-4757-1645-0 . ISBN 0-387-90092-6 . MR 0453532 .
- Hext, Jan (1990). Programming Structures: Machines and programs . 1 . Prentice Hall. hlm. 33. ISBN 9780724809400 . .
- ; Seldin, Jonathan P. (2008). Lambda-Calculus and Combinators: An Introduction (edisi ke-2nd). Cambridge, UK: Cambridge University Press . hlm. xi, 1–358. ISBN 978-1-139-473-248 . MR 2435558 .
- (2009). One to Nine: The Inner Life of Numbers . New York, NY: W. W. Norton & Company . hlm. 1–330. ISBN 9780385672665 .
- Huber, Roy A.; Headrick, A. M. (1999). Handwriting Identification: Facts and Fundamentals . CRC Press. ISBN 1420048775 .
- ; ; Reynolds, Brett (2022). A student's Introduction to English Grammar (edisi ke-2nd). Cambridge: Cambridge University Press . hlm. 1–418. ISBN 978-1-316-51464-1 . OCLC 1255524478 .
- Huddleston, Rodney D.; Pullum, Geoffrey K. (2002). The Cambridge grammar of the English language . Cambridge, UK ; New York: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-43146-0 .
- (1994). Grammar: A Student's Guide . Cambridge, UK: Cambridge University Press . hlm. 1–288. ISBN 978-0-521-45627-2 . OCLC 29702087 .
- Kennedy, Hubert C. (1974). "Peano's concept of number" . Historia Mathematica . 1 (4): 387–408. doi : 10.1016/0315-0860(74)90031-7 .
- (1988). "Tamagawa numbers". Annals of Mathematics . 2. Princeton, NJ: Princeton University & the Institute for Advanced Study . 127 (3): 629–646. doi : 10.2307/2007007 . JSTOR 2007007 . MR 0942522 .
- McWeeny, Roy (1972). Quantum Mechanics: Principles and Formalism . Dover Books on Physics (edisi ke-reprint). Courier Corporation, 2012. ISBN 0486143805 .
- , ed. (2015). Benford's law: theory and applications . Princeton, NJ: Princeton University Press . hlm. xxvi, 1–438. ISBN 978-0-691-14761-1 . MR 3408774 .
- Mills, I. M. (1995). "Unity as a Unit". Metrologia . 31 (6): 537–541. Bibcode : 1995Metro..31..537M . doi : 10.1088/0026-1394/31/6/013 .
-
Peano, Giuseppe
(1889).
Arithmetices principia, nova methodo exposita
[ The principles of arithmetic, presented by a new method ]. An excerpt of the treatise where Peano first presented his axioms, and recursively defined arithmetical operations. Turin: Fratres Bocca. hlm. xvi, 1–20. 21.0051.02 .
-
Peano, Giuseppe
(1908).
Formulario Mathematico
[ Mathematical Formulary ] (edisi ke-V). Turin: Fratres Bocca. hlm. xxxvi, 1–463. 39.0084.01 .
- Pintz, Janos (1980). "On Legendre's Prime Number Formula" . The American Mathematical Monthly . 87 (9): 733–735. doi : 10.2307/2321863 . ISSN 0002-9890 . JSTOR 2321863 .
- Polt, Richard (2015). The Typewriter Revolution: A Typist's Companion for the 21st Century . The Countryman Press. ISBN 978-1581575873 .
- Schubring, Gert (2008). "Processes of Algebraization". Semiotics in Mathematics Education: Epistemology, History, Classroom, and Culture . oleh Radford, Luis; Schubring, Gert; Seeger, Falk. Kaiser, Gabriele, ed. Semiotic Perspectives in the Teaching and Learning of Math Series. 1 . Netherlands: Sense Publishers. ISBN 978-9087905972 .
- Stewart, Ian (2024). "Number Symbolism" . Brittanica . Diakses tanggal 2024-08-21 .
- (2006). Digital Technology . Evans Brothers. ISBN 978-0-237-52725-9 . Diakses tanggal 2016-03-24 .