
Penerbangan angkatan laut adalah cabang dari angkatan laut yang menggunakan kekuatan penerbangan, biasanya dilakukan dengan kapal induk . Serangan penerbangan angkatan laut pertama dilakukan pada September 1914 ketika milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang meluncurkan 4 pesawat tempur di dalam pertempuran Tsingtao . Keempat pesawat tersebut menjatuhkan bom di sasaran darat yang dikuasai Jerman di Tsingtao sampai akhirnya Jerman menyerah. Pada 25 Desember 1914 , 12 pesawat diluncurkan dari HMS Engadine , Riviera , dan Empress untuk menghancurkan pangkalan Zeppelin di Cuxhaven .
Penerbangan angkatan laut memegang peran penting dalam:
- Perang Dunia II
- Perang Teluk I
- Perang Teluk II
- Perang Falklands
- Perang Vietnam
- Krisis Suez
- Perang Korea
Penerbangan angkatan laut memiliki nilai strategis penting karena mereka menyerang lewat udara di mana saja tanpa bergantung kepada pangkalan udara di darat. Selain itu, dalam masa Perang Dingin , NATO mengembangkan kapal carrier dengan kemampuan anti kapal selam, termasuk dengan bantuan helikopter ASW (Anti Submarine Weapon).

Jenis-jenis pesawat yang digunakan dalam penerbangan angkatan laut:
- BAE
- Boeing F/A-18E/F Super Hornet strike fighter
- Boeing F/A-18 C/D Hornet strike fighter
- Lockheed Martin ASW aircraft
- Northrop Grumman aircraft
- Northrop Grumman cargo aircraft
- Northrop Grumman aircraft
- Boeing AV-8B Harrier II Plus strike fighter
- Dassault Rafale (naval version) strike fighter
- Dassault strike fighter
- BAE V/STOL strike aircraft
- Sukhoi Su-33 Flanker strike fighter
- Mikoyan MiG-29K Fulcrum strike fighter
- Aérospatiale
- EH Industries
- Kamov Helix
- NH Industries NH-90
- Sikorsky SH-3 Sea King
- Sikorsky
- Westland Lynx
- Sikorsky Sea Stallion
- Boeing CH-46 Sea Knight
- Eurocopter Super Puma
- NH-90
- Bell Super Cobra
- Bell Zulu Cobra
- Bell Twin Huey
Bibliografi
- , The fast carriers: the forging of an air navy (1968; 1978; 1992)
Lihat pula
Pranala luar
- French Fleet Air Arm , about French naval aviation.