
Parebut seeng ( Sunda : Parebut sééng ) adalah kesenian tradisional Sunda yang berasal dari Desa Cimande , Kecamatan Caringin , Kabupaten Bogor . Dahulu kesenian ini sering ditampilkan dalam acara pernikahan. Dalam parebut seeng, jawara silat Cimande dari pihak putra berusaha merebut seeng yang ada di pihak putri. [ 1 ]
Kesenian parebut seeng merupakan pertunjukan yang bersifat estetik. [ 2 ] Gagasan untuk menggunakannya didukung dengan adanya upacara adat seeng yang merupakan sebuah ritual. [ 2 ]
Prosesi pelaksanaan
Rangkaian prosesi pelaksanaan yang digelar di Lapangan Tanjung Salikur di Kampung Budaya Sindang Barang , Desa Pasireurih , Kecamatan Tamansari , Kabupaten Bogor , pada Minggu, tanggal 22 Mei 2011.
Di awal prosesi parebut seeng, sekelompok pria datang ke tempat para wanita menunggu di ujung alun-alun Tanjung Salikur di selatan. [ 3 ] Usai sarkasme, mempelai laki-laki membawa serah terima hasil panen yang terkumpul di dan domba untuk diserahkan kepada orang tua calon perempuan. [ 3 ]
Tidak lama setelah penyerahan, para jawara berbaris maju ke tengah alun-alun. [ 3 ] Dengan licik, sang jawara yang masih gemuk menjadi yang pertama merebut seeng, perlengkapan untuk memasak nasi yang diikatkan di punggung jawara lain. [ 3 ]
Setelah selesai tarung antar jawara, dilanjutkan dengan sepasang jawara dewasa menggunakan seeng untuk memulai sesi adu jurus, tindakan merebut dan mempertahankan seeng. [ 3 ]
Dalam keunggulannya, mereka saling mengalahkan dan saling menendang untuk melumpuhkan lawan sehingga bisa merebut seeng sang jawara lain. [ 3 ] Waktunya lima menit untuk merebut dan mempertahankan seeng. [ 3 ]
Dalam kesenian itu yang dinilai ada empat macam, yaitu wiraga (gerakan silat), wirasa (pengenalan, pembelajaran), wirahma (gerakan sesuai dengan irama penca gendang), wira cipta (ciptaan yang menangkap jiwa). [ 3 ]
Referensi
- ^ Radar Bogor . Sabtu, 17 Juli 2010.
- ^ a b Parebut seeng
- ^ a b c d e f g h Tempo Interaktif . Minggu, 22 Mei 2011.