Panton Luas
|
|
---|---|
Negara |
![]() |
Provinsi | Aceh |
Kabupaten | Aceh Selatan |
Kecamatan | Tapak Tuan |
Kode Kemendagri |
11.01.08.2009
![]() |
Luas | 39,41 km² |
Jumlah penduduk | 375 jiwa |
Kepadatan | 9,5 jiwa/km² |
Panton Luas merupakan salah satu gampong yang ada di kecamatan Tapak Tuan , Kabupaten Aceh Selatan , provinsi Aceh , Indonesia , terletak pada koordinat 3°18'06"N 97°13'08"E.
Sejarah Gampong Panton Luas
Sejarah terbentuknya Gampong Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan, diawali dengan hadirnya beberapa penduduk di kaki bukit untuk bercocok tanam. Seiring waktu, jumlah penduduk semakin banyak di lokasi tersebut karena kondisi tanah yang subur untuk pertanian. Di kemudian hari, masyarakat yang tingggal di permukiman menamakannya Panton Luas yang artinya dataran yang luas.
Demografi
Berdasarkan monografi desa (2015), Panton Luas memiliki luas wilayah 1534,5 hektar yang terdiri dari tanah permukiman 11 hektar, hutan lindung 250 hektar, hutan produksi 670 hektar, perkebunan 50 hektar, sisanya adalah permukiman dan penggunaan lainnya. Jumlah penduduk Gampong Panton Luas sebanyak 278 Jiwa dengan 107 kepala keluarga. Mata pencaharian utama penduduknya adalah petani (88 orang), pedagang (7 orang), lainnya wirasawsta, pegawai negeri sipil, buruh, tenaga kontrak, dan montir.
Gampong Panton Luas memiliki area yang berbukit dengan akses jalan yang terbatas. Letaknya sekitar 6 km dari pusat Kecamatan Tapak Tuan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut;
- Sebelah utara berbatasan dengan Gampong Lubuk Layu Kecamatan Samadua,
- Sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Jambo Apha
- Sebelah timur berbatasan dengan Gampong Lhok Bengkuang
- Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Air Berudang, Kecamatan Tapaktuan.
Kearifan Lokal
Gampong Panton Luas memiliki kearifan lokal agar tetap hidup berdampingan dengan satwa liar, terutama harimau dengan cara melakukan tradisi memberi makan harimau pada tradisi tolak bala yang di pimpin oleh pawang harimau (Apa Ruu) di desa tersebut yang juga merangkap sebagai panglima Uteun Kabupaten Aceh Selatan. Tolak bala merupakan salah satu tradisi yang ada pada masyarakat Aceh, Tradisi tolak bala pada masyarakat Gampong Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan dimaksudkan untuk menghindari (menghilangkan) bala atau penyakit yang datang pada bulan tertentu yaitu di hari Rabu terakhir pada bulan Shafar atau biasa juga disebut dengan rabu abeh dalam masyarakat Aceh bagian Barat- Selatan. Tradisi tolak bala ini dilaksanakan atas dasar pandangan bahwa bulan Shafar adalah bulan panas dan banyak naasnya yang bisa membawa bahaya. Tradisi ini kerap dilakukan oleh masyarakat Aceh bagian Barat-Selatan khususnya masyarakat Aceh Selatan setiap satu tahun sekali.
Lain lagi dengan kearifan lokal Khanduri Bungong Kayee. Dalam kalender masyarakat Aceh, setiap tahun pada Jumadil Akhir mereka mengenal satu tradisi yang disebut khanduri bungong kayèe (kenduri bunga kayu). Tradisi ini bertujuan mendoakan pohon atau kayu agar dapat menghasilkan bunga yang tidak gugur, jatuh ke tanah, dan bunga tadi tidak diserang hama. Kemudian kayu tersebut dapat memberikan manfaat dan rezeki untuk manusia.
Potensi Desa
1. Pertanian
Di sektor pertanian, masyarakat gampong mengandalkan tanaman produktif seperti cabe merah, cabe rawit, bawang merah, dan palawija sebagai sumber penghidupan utama. Keberadaan komoditi ini bukan hanya memberi penghasilan bagi para pemilik lahan, tetapi juga mendukung perekonomian lokal secara keseluruhan. Dalam hal pemasaran, hasil pertanian ini tidak menemui kendala berarti, berkat tingginya permintaan dari pasar lokal yang menjanjikan, serta potensi pemasaran di luar gampong yang cukup luas.
2. Perkebunan
Sementara itu, di sektor perkebunan, tanaman seperti kopi, nilam, Serei wangi, pinang, jengkol, durian, pala, coklat dan palawija menjadi andalan masyarakat gampong dalam menggerakkan roda ekonomi. Hasil dari perkebunan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan warga, baik pemilik lahan maupun masyarakat sekitar. Namun, berbeda dengan sektor pertanian, pemasaran hasil perkebunan menghadapi tantangan tersendiri, terutama karena akses yang cukup jauh dari pusat-pusat kota, sehingga distribusi menjadi lebih sulit
3. Ekowisata
Jasa sektor pariwisata secara terpadu belum ada, namun Potensi wisata sangat tepat kedepan karena letak Geografis dan Bentangan alam yang sangat mendukung.
Potensi Wisata di desa panton luas yang dapat dikembangkan adalah Gua, Sungai, Orang Utan, Burung Rangkong, Bunga Anggrek dan masih banyak lain yang dapat dikelola dan dikembang secara terpadu.
Wisata yang pernah sempat dikenal di panton luas di akhir tahun 2020 saat Pandemi Covid-19 yaitu puncak Grapela singkatan dari Gerakan Perubahan Lahan. Mulanya tempat ini merupakan area yang gersang dan tandus. Kemudian olehmasyarakat setempat ditanam dengan batang serai wangi sehingga ketika serai initumbubh subur terlihat seperti padang sabana yang begitu indah dan memesona.
Pranala luar
- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan