Negara Indonesia Timur | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negara bagian RIS | |||||||||
1946–1950 | |||||||||
![]() Wilayah N.I.T ditunjukkan pada warna merah |
|||||||||
Ibu kota | Makassar | ||||||||
Luas | |||||||||
• 1946
|
349.088 km 2 (134.784 sq mi) | ||||||||
Populasi | |||||||||
• 1946
|
10.290.000 | ||||||||
Sejarah | |||||||||
Pemerintahan | |||||||||
• Jenis | Negara bagian | ||||||||
Presiden | |||||||||
• 1946–1950
|
Tjokorda Gde Raka Soekawati | ||||||||
Perdana Menteri | |||||||||
• 1947
|
Nadjamuddin Daeng Malewa | ||||||||
• 1947
|
Semuel Jusof Warouw | ||||||||
• 1947–1949
|
Ida Anak Agung Gde Agung | ||||||||
• 1949–1950
|
J.E. Tatengkeng | ||||||||
• 1950
|
D.P. Diapari | ||||||||
• 1950
|
Martinus Putuhena | ||||||||
Legislatur | Parlemen Indonesia Timur | ||||||||
Era sejarah | Perang Dingin | ||||||||
• Didirikan
|
24 Desember 1946 | ||||||||
• Dibubarkan
|
17 Agustus 1950 | ||||||||
|
Negara Indonesia Timur adalah negara bagian RIS yang meliputi wilayah Sulawesi , Sunda Kecil (Bali & Nusa Tenggara) dan Kepulauan Maluku , ibu kotanya Makassar . Negara ini dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Malino pada tanggal 16-22 Juli 1946 dan Konferensi Denpasar dari tanggal 7-24 Desember 1946 yang bertujuan untuk membahas gagasan berdirinya negara bagian tersendiri di wilayah Indonesia bagian timur oleh Belanda . Pada akhir Konferensi Denpasar 24 Desember 1946, negara baru ini dinamakan Negara Timur Raya , tetapi kemudian diganti menjadi Negara Indonesia Timur pada tanggal 27 Desember 1946. [ 1 ]
Pendirian
Negara Indonesia Timur didirikan untuk menyaingi dan memaksa Republik Indonesia untuk menerima bentuk negara federasi; dengan tujuan mengecilkan wilayah Republik Indonesia sehingga hanya menjadi salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat .
Pembagian wilayah
Negara Indonesia Timur terbagi menjadi 13 daerah otonomi:
Menurut hasil Konferensi Denpasar , wilayah Negara Indonesia Timur terdiri dari daerah keresidan yang tercantum dalam Staatsblad 1938 Nomor 68 jo Staatsblad Nomor 264 kecuali daerah irian barat yang akan ditetapkan kemudian hari. [ 2 ]
Pembubaran
Negara Indonesia Timur dibubarkan pada tanggal 19 Mei 1950. [ 3 ] Semua wilayah Negara Indonesia Timur melebur ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
Presiden

Presiden | Periode | |
---|---|---|
Dari | Sampai | |
Tjokorda Gde Raka Soekawati |
|
|
Perdana Menteri dan Kabinet
No | Perdana Menteri | Kabinet | Periode | |
---|---|---|---|---|
Dari | Sampai | |||
|
Nadjamuddin Daeng Malewa |
|
|
|
|
|
|
||
|
Semuel Jusof Warouw |
|
|
|
|
Ida Anak Agung Gde Agung |
|
|
|
|
|
|
||
|
J.E. Tatengkeng |
|
|
|
|
D.P. Diapari |
|
|
|
|
Martinus Putuhena |
|
|
|
Peristiwa
Tanggal | Peristiwa [ 4 ] |
---|---|
27 Mei 1947 | Pengunduran diri ketua DPRS Tadjoeddin Noer |
3 Desember 1947 | DPRS mengirim misi persaudaraan ke Republik Indonesia di Yogyakarta |
30 Desember 1947 | Pihak oposisi mendirikan Gabungan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (GAPKI) di Makassar, dipimpin oleh A. Mononutu |
22 Januari 1948 | RI mengakui NIT sebagai negara bagian dari RIS yang akan dibentuk |
18 Februari 1948 | Misi persaudaraan dari GAPKI tiba di Yogyakarta |
Oktober 1948 | RI mengirim misi persaudaraan ke NIT yang diketuai Mr. Sartono |
Desember 1948 | Kabinet NIT memprotes keras Agresi Militer II ke wilayah RI |
6 Februari 1949 | PM Ide Anak Agung Gde Agung selaku penghubung BFO menemui Wapres Bung Hatta yang ditawan Belanda di Bangka |
Orang-orang terkenal
- Tjokorda Gde Raka Soekawati , presiden
- Nadjamuddin Daeng Malewa , perdana menteri pertama
- Semuel Jusof Warouw , perdana menteri kedua
- Ide Anak Agung Gde Agung , perdana menteri ketiga
- Jan Engelbert Tatengkeng , perdana menteri keempat
- , perdana menteri kelima
- Martinus Putuhena , perdana menteri keenam
- Eliza Urbanus Pupella , perwakilan dari Maluku Selatan
- Muhammad Kaharuddin III anggota
- Tadjuddin Noor ketua Badan Legislatif NIT , kemudian menjadi anggota Senat
- Melkias Agustinus Pellaupessy , Ketua Senat
- Arnold Mononutu , anggota parlemen sementara
- Julius Tahija , perwakilan Indonesia Serikat di Batavia.
- Gabriel Manek , anggota parlemen sementara
Catatan kaki
- ^ Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Jurnal sejarah: pemikiran, rekonstruksi, persepsi, Yayasan Obor Indonesia, ISSN 1858-2117 (Indonesia)
- ^ Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Edisi Kedua dengan EYD, 1977, hal.586, ISBN 978-979-413-522-8
- ^ Sururoh, L., dkk. (2020). Sururoh, Lien, ed. Sulawesi Tengah: Memori dan Pengetahuan Lokal tentang Bencana (PDF) . Jakarta Selatan: Perkumpulan Skala Indonesia. hlm. 6.
- ^ Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Edisi Kedua dengan EYD, 1977, hal.587, ISBN 978-979-413-522-8