![]() |
Artikel ini
tidak memiliki
pranala
ke artikel lain.
(
April 2025
)
|
Narasi Sejarah adalah cerita atau penyampaian kisah tentang peristiwa-peristiwa masa lalu. Dalam narasi sejarah, fakta-fakta sejarah disusun secara berurutan, terstruktur, dan biasanya mengandung unsur waktu, sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami jalannya peristiwa dari awal, tengah, hingga akhir.
Penjelasan lebih rinci: Ciri-ciri Narasi Sejarah: Bersifat faktual: Narasi sejarah berdasarkan kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan fiksi atau khayalan.
Menggunakan urutan waktu: Peristiwa dijelaskan dari yang paling awal hingga yang paling akhir (kronologis).
Mengandung tokoh dan latar: Biasanya ada tokoh-tokoh sejarah (seperti pahlawan, raja, atau rakyat) dan latar tempat serta waktu yang jelas.
Bertujuan informatif: Narasi sejarah ingin memberikan pemahaman kepada pembaca tentang suatu peristiwa penting di masa lalu.
Contoh Narasi Sejarah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945: Diceritakan tentang suasana menjelang kemerdekaan, peristiwa pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno, dan reaksi masyarakat.
Perang Dunia II: Diceritakan bagaimana perang terjadi, siapa saja yang terlibat, jalannya pertempuran, dan akhirnya dampaknya terhadap dunia.
Struktur Narasi Sejarah: Pendahuluan: Memperkenalkan latar belakang peristiwa (apa, siapa, di mana, kapan).
Isi: Mengisahkan rangkaian peristiwa utama secara runtut.
Penutup: Memberikan akhir cerita dan dampak atau akibat dari peristiwa itu.
Kesimpulan: Narasi sejarah adalah cara bercerita tentang sejarah yang memperjelas perjalanan sebuah peristiwa nyata dari awal sampai akhir. Tujuannya agar kita bisa memahami, mengambil pelajaran, dan menghargai masa lalu.