Ensiklopedia

Museum Asta Gangga
Didirikan	15 Desember 2024
Lokasi	Jl. Abang, Karangasem - Bali
Koordinat	8°24′43″S 115°35′14″E / 8.412041291428206°S 115.5873217324067°E
Situs web	tirtaganggabali .com

Museum Asta Gangga adalah sebuah museum budaya yang terletak di dalam kompleks , ^{[

1

]} Karangasem , Bali , Indonesia . Museum ini diresmikan pada 15 Desember 2024 dan didedikasikan untuk melestarikan warisan sejarah dan budaya Kerajaan Karangasem, khususnya peninggalan Raja Karangasem ke-14, Ida Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem yang membangun Taman Tirta Gangga pada tahun 1948. Selain menyimpan berbagai peninggalan sejarah, museum ini juga dirancang sebagai sumber edukasi, pengetahuan sejarah, dan pelestarian budaya yang dapat dinikmati masyarakat umum.

Sejarah

Museum Asta Gangga diresmikan ^{[

2

]} bersamaan dengan dan pada 15 Desember 2024, bertepatan dengan hari suci Purnama Kanem dalam kalender Bali. Peresmian ini ditandai dengan upacara adat Melaspas, Rsi Gana, dan Pasupati yang dipimpin oleh Puri Agung Karangasem dan Badan Pengelola Taman Tirta Gangga. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari Puri se-Bali, Kasunanan Solo, pejabat pemerintah, serta pemerhati budaya dan pendidikan.

Dalam kesempatan tersebut, dua keris pusaka diserahkan oleh Kasunanan Solo kepada Puri Agung Karangasem sebagai simbol kebangkitan kembali hubungan erat antara Kerajaan Karangasem dan Kasunanan Solo yang telah terjalin sejak masa lampau.

Ketua Badan Pengelola Taman Tirta Gangga, Anak Agung Made Kosalia mengatakan museum ini bertujuan melestarikan sejarah dan memberikan edukasi bagi generasi mendatang. “Museum ini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur. Kami ingin menjadikannya daya tarik wisata sekaligus pusat pengetahuan budaya dan sejarah” ^{[

3

]} ungkapnya.

Arsitektur dan Fasilitas

Bangunan Museum Asta Gangga memiliki bentuk segi delapan yang terinspirasi dari arsitektur Bale Lunjuk di Taman Ujung, Karangasem. Nama "Asta Gangga" berasal dari kata "asta" yang berarti delapan dan "Gangga" yang merujuk pada Taman Tirta Gangga. Desain ini mencerminkan filosofi spiritual dan estetika tradisional Bali.

Museum ini dilengkapi dengan Bale Lunjuk sebagai ruang pameran dan Art Shop yang menjual berbagai kerajinan lokal. Selain itu, terdapat Monumen Patung Raja Karangasem ke-14 setinggi 3,20 meter yang terbuat dari tembaga dan dipajang di lantai dua Bale Lunjuk. Patung ini menghadap ke arah timur laut, mengarah ke Pura Bukit dan Pura Lempuyang, yang dianggap sebagai pusat spiritual leluhur Raja Karangasem.

Koleksi

Museum Asta Gangga menyimpan berbagai artefak budaya dan sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Karangasem, antara lain:

Kain skordi
Kain songket Raja Singa
Sepuluh keris pusaka peninggalan Raja Karangasem

Dengan kehadiran museum ini, diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi Taman Tirta Gangga dan memperkaya pengalaman mereka dengan pengetahuan sejarah dan budaya Bali.

Lihat pula

Referensi

^ "Beranda" . Taman Tirtagangga . Diakses tanggal 2025-05-26 .
^ NusaBali. "Museum Asta Gangga Diresmikan, Warisan Raja Karangasem ke-14 Dilestarikan" . www.nusabali.com (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-05-26 .
^ "Peresmian Museum Asta Gangga, Bale Lunjuk dan Monumen Patung Raja Karangasem ke-14: Menjaga Warisan Budaya, Menghidupkan Sejarah" . MetroBali . 2024-12-15 . Diakses tanggal 2025-05-27 .

Pranala luar

[1] "Beranda" . Taman Tirtagangga . Diakses tanggal 2025-05-26 .

[2] NusaBali. "Museum Asta Gangga Diresmikan, Warisan Raja Karangasem ke-14 Dilestarikan" . www.nusabali.com (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-05-26 .

[3] "Peresmian Museum Asta Gangga, Bale Lunjuk dan Monumen Patung Raja Karangasem ke-14: Menjaga Warisan Budaya, Menghidupkan Sejarah" . MetroBali . 2024-12-15 . Diakses tanggal 2025-05-27 .

[ 1 ]

[ 2 ]

[ 3 ]