Mangkeng (dalam bahasa Betawi) adalah suatu upacara menjaga adat leluhur yang telah turun temurun dalam wujud menangkal hujan yang dilakukan oleh masyarakat Betawi pesisir. [ 1 ] Istilah Mangkeng berasal dari kata Pangkeng . [ 2 ] Pangkeng adalah kamar atau ruangan di dalam rumah. [ 2 ] Dalam satu bangunan rumah biasanya terdapat beberapa pangkeng, dan untuk membedakannya sering diberi keterangan tambahan. [ 2 ] Pangkeng tamu adalah ruangan untuk menerima tamu. [ 2 ] Pangkeng tengah adalah ruangan yang berada di bagian tengah rumah, digunakan untuk bermacam keperluan. [ 2 ] Pangkeng tidur adalah kamar tidur. [ 2 ] Pangkeng pandaringan adalah tempat menyimpan pendaringan atau tempat beras. [ 2 ] Oleh karena itu, pangkeng pendaringan disebut juga pangkeng pemberasan. [ 2 ] Maksud upacara mangkeng ialah sebagai usaha untuk menangkal hujan . [ 2 ] Oleh karena itu, banyak digunakan untuk berbagai upacara lain yang bersifat pribadi, maupun umum, seperti kenduri , perayaan massal dan sebagainya. Upacara ini dilaksanakan saat upacara akad nikah atau resepsi akad nikah, dan upacara penanaman padi yang melibatkan publik dan berdurasi panjang [ 3 ] Di dalam upacara ini, hujan akan sangat mengganggu jalannya upacara-upacara tersebut. [ 4 ] [ 2 ] Pemimpin di dalam upacara ini disebut dengan Tukang Pangkeng atau dukun Rangkeng atau Pawang Hujan. [ 5 ]
Peranan Tukang Pangkeng
Kegiatan pemimpin upacara mangkeng lebih banyak dilakukan di dalam pangkeng yaitu di pangkeng pendaringan. [ 2 ] Selama kenduri berlangsung, ia tetap berada di dalam pangkeng sambil berpuasa . [ 2 ] Hanya sekali-sekali saja keluar bila perlu, misalnya buang air atau sebentar pulang ke rumahnya. [ 2 ] Tukang pangkeng tidak boleh mandi sepanjang ia menjalankan tugasnya. [ 2 ] Puasa tukang pangkeng agak lain dengan puasa orang Islam . [ 2 ] Ia harus berpuasa di tempat orang kenduri akan tetapi boleh makan minum di rumahnya sendiri, biasanya pada waktu tertentu sekitar jam dua belas malam hari. [ 2 ] Pekerjaan Tukang pangkeng di dalam upacara Mangkeng lebih banyak dilakukan sambil duduk, tetapi ia tidak semata-mata duduk sambil berdiam diri. [ 4 ] Tukang pangkeng diserahi pula pekerjaan mengatur makanan dan minuman untuk keperluan para tamu yang datang. [ 4 ] Ia pun menjadi pusat penerima barang bingkisan atau hadiah yang dibawa oleh para tetangga maupun undangan. [ 4 ] Ia juga yang mengatur mulangin, yaitu mengisi kue-kue dan sebagainya ke tempat bekas bingkisan yang akan dibawa kembali pulang oleh para tetangga dan undangan. [ 4 ] Dengan kemampuan spiritualnya, tukang pangkeng, akan berupaya menarik minat dan hati undangan untuk berduyun-duyun datang ke rumah orang yang punya . [ 4 ] Selain itu, undangan dibuat sangat ingin menikmati santapan yang disediakan tuan rumah, tetapi apa yang dimakan sang tamu alakadarnya saja. [ 4 ] Dengan kata lain, nafsu makan undangan dapat dikendalikan oleh kemampuan spiritual yang dimiliki oleh tukang pangkeng. [ 4 ] Karena peran dan fungsinya, tukang pangkeng, sebenanarnya paling mengetahui kondisi kampungnya dan rahasia masyarakat kampungnya. [ 4 ] Namun begitu, sebagai seorang yang dpercaya masyarakat, tentu saja ia menutup erat rahasia yang dimilikinya dari konsumsi publik. [ 4 ] Sebab sekali saja ia membuka aib warga, maka integritasnya sudah tecemar, sehingga ia tak lagi dipercaya. [ 4 ]
Referensi
- ^ "Seni Budaya Upacara Lain" .
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Wanganea, Yopie dan Abdurachman. 1985. Upacara Tradisional Yang Berkaitan Dengan Peristiwa Alam Dan Kepercayaan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Jakarta. Hal. 61-71.
- ^ "Mangkeng" . Diarsipkan dari asli tanggal 2016-03-04 . Diakses tanggal 2014-05-09 .
- ^ a b c d e f g h i j k "Upacara Mangkeng" . Diarsipkan dari asli tanggal 2014-05-13 . Diakses tanggal 2014-05-09 .
- ^ "Dukun Rangkeng Hujan dan Kitab Mujarobat" . Tempo.co . Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-03 . Diakses tanggal 2014-05-13 .