Artikel ini membutuhkan
rujukan tambahan
agar kualitasnya
dapat
dipastikan
.
(
Juli 2024
)
|
Keuskupan Banjarmasin
Dioecesis Bangiarmasina
|
|
---|---|
Katolik | |
![]() |
|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | Kalimantan Selatan |
Samarinda | |
Dekanat |
|
Kantor pusat
|
Jl. Brigjen H. Hasan Basri No. 48 Kayutangi , Kel. Alalak Utara , Kec. Banjarmasin Utara , Kota Banjarmasin 70125 |
Koordinat | 3°19′28″S 114°35′27″E / 3.324492°S 114.590733°E |
Statistik | |
Luas | 38.744 km 2 (14.959 sq mi) [ 1 ] |
Populasi
- Total - Katolik |
(per 2021)
4.087.894 20.171 (0,5%) |
Paroki | 14 |
Imam | 40 (9 imam Diosesan, 2 Diakon Diosesan) |
Informasi | |
Denominasi | Gereja Katolik |
Gereja
sui iuris
|
Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 3 Januari 1961 |
Katedral | Keluarga Kudus , Banjarmasin |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Leo XIV |
Uskup | Victorius Dwiardy , O.F.M.Cap. |
Vikaris jenderal
|
R.P. Albertus Jamlean, M.S.C. |
Sekretaris jenderal
|
R.P. Managamtua Hery Berthus Simbolon, S.J. |
Ekonom | R.D. Simon Edy Kabul Teguh Santoso |
Peta | |
Situs web | |
keuskupanbanjarmasin
|
Keuskupan Banjarmasin adalah adalah salah satu keuskupan Gereja Katolik di Indonesia , serta menjadi keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang juga dalam kesatuan dengan Keuskupan Agung Samarinda , Keuskupan Palangka Raya , dan Keuskupan Tanjung Selor . [ 2 ] Keuskupan ini meliputi seluruh wilayah Kalimantan Selatan seluas 37.530 km², dengan pusat di Kota Banjarmasin .
Umat Keuskupan Banjarmasin berjumlah kurang lebih 20 ribu orang dan tersebar di 14 paroki , serta dilayani oleh 40 imam.
Sejarah

Yurisdiksi yang kelak menjadi Keuskupan Banjarmasin ini pada mulanya merupakan bagian dari Vikariat Apostolik Borneo Olandese yang kemudian dipisahkan menjadi Prefektur Apostolik Banjarmasin pada 21 Mei 1938. Pembinaannya kemudian diserahkan oleh ( Propaganda Fide ) kepada tarekat Misionaris Keluarga Kudus (MSF). Pada tanggal 10 Maret 1949, yurisdiksi tersebut ditingkatkan statusnya menjadi Vikariat Apostolik Banjarmasin. Karena perkembangannya kemudian dipecah dengan berdirinya Prefektur Apostolik Samarinda pada 21 Februari 1955. Bersamaan dengan berdirinya hierarki Gereja Katolik mandiri di Indonesia pada 3 Januari 1961 meningkat statusnya menjadi diosis atau keuskupan .
Garis waktu
- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Bandjarmasin pada tanggal 21 Mei 1938, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Borneo Belanda
- Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandjarmasin pada tanggal 10 Maret 1949
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Bandjarmasin pada tanggal 3 Januari 1961
- Berganti nama menjadi Keuskupan Banjarmasin pada tanggal 22 Agustus 1973
- Perpindahan metropolit dari Keuskupan Agung Pontianak ke Keuskupan Agung Samarinda pada tanggal 29 Januari 2003
Waligereja
Ordinaris
- Prefek Apostolik Bandjarmasin
- Giacomo Giovanni M. Kuster, M.S.F. (21 Mei 1938 s.d. 10 Maret 1949, mengundurkan diri)
- Vikaris Apostolik Bandjarmasin
- Giovanni Groen, M.S.F. (10 Maret 1949 s.d. 18 April 1953, wafat)
- Wilhelmus Joannes Demarteau , M.S.F. (6 Januari 1954 s.d. 3 Januari 1961, naik tingkat)
- Uskup Bandjarmasin
- Wilhelmus Joannes Demarteau, M.S.F. (3 Januari 1961 s.d. 22 Agustus 1973, berubah nama)
- Uskup Banjarmasin
- Wilhelmus Joannes Demarteau, M.S.F. (22 Agustus 1973 s.d. 6 Juni 1983, mengundurkan diri)
- Fransiskus Xaverius Rocharjanta Prajasuta , M.S.F. (6 Juni 1983 s.d. 14 Juni 2008, pensiun)
- Petrus Boddeng Timang (14 Juni 2008 s.d. 8 Juli 2023, pensiun)
- Victorius Dwiardy , O.F.M. Cap. (sejak 8 Juli 2023)
Paroki
Dekanat Banjarmasin
|
Dekanat Banjarbaru
|
Dekanat Tanjung
|
Dekanat Batulicin
|
Referensi
- ^ "Diocese of Banjarmasin, Indonesia" . GCatholic . Diakses tanggal 2024-01-18 .
- ^ "Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org" . Diarsipkan dari asli tanggal 2012-10-19 . Diakses tanggal 2012-10-08 .