Kerajaan Tolinggula
Pohala'a Tolinggula
|
|||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Ibu kota | Tolinggula | ||||||
Bahasa yang umum digunakan | Gorontalo , Buol , Jawa [ a ] | ||||||
Agama
|
Islam ; sebelumnya kepercayaan tradisional | ||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||
Raja ( Jogugu ) | |||||||
|
|||||||
Sekarang bagian dari |
![]() |
||||||
Kerajaan Tolinggula adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di Kecamatan Tolinggula , Kabupaten Gorontalo Utara saat ini, dekat perbatasan dengan Kabupaten Buol , Sulawesi Tengah . Tidak diketahui sejak kapan kerajaan ini berdiri, namun diketahui Kerajaan Tolinggula merupakan bawahan/vasal dari Kesultanan Gorontalo , dimana penguasanya disebut sebagai jogugu yang memerintah di bawah Sultan Gorontalo.
Sejarah
Menurut cerita rakyat, Kerajaan Tolinggula didirikan oleh seorang keturunan dari Kesultanan Gorontalo . Namun, tahun pasti berdirinya kerajaan ini tidak diketahui. Pada masa penyebaran Islam di Semenanjung Gorontalo , tepatnya pada abad ke-16, kerajaan ini awalnya merupakan sebuah wilayah yang diperintah langsung oleh Kesultanan Gorontalo. Kerajaan Buol di sebelah baratnya yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Tolinggula, diketahui juga memiliki pengaruh terhadap Kerajaan Tolinggula. [ 2 ]
Setelah masuknya penjajah Belanda ke Gorontalo, disusul oleh takluknya Kesultanan Gorontalo, kekuasaan jogugu atas kerajaan ini dihapuskan. Wilayah Tolinggula dilebur ke dalam Afdeeling Gorontalo , hingga pada masa kemerdekaan Indonesia statusnya digantikan menjadi wilayah tingkat kecamatan . Awalnya wilayah Tolinggula berada di bawah pemerintahan Kecamatan Sumalata , sebelum akhirnya dimekarkan menjadi kecamatan tersendiri. [ 3 ]
Wilayah kekuasaan
Kerajaan Tolinggula berkuasa atas wilayah kecamatan Tolinggula saat ini, berbatasan dengan wilayah Kerajaan Buol di bagian barat, serta dengan Kesultanan Gorontalo di bagian timurnya. Melebar dari barat di Bukit Dengilo, Tolinggula hingga ke timur dekat Teluk Kwandang, berbatasan dengan yang juga merupakan bawahan dari Kesultanan Gorontalo. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi , sedangkan di sebelah selatan adalah hutan dan pegunungan. [ 4 ]
Demografi
Masyarakat di Kerajaan Tolinggula umumnya berprofesi sebagai nelayan dan petani. Hal ini tentu didukung oleh kondisi geografisnya yang meliputi perairan dan daratan yang subur. Perekonomian kerajaan ini bergantung pada hasil laut dan pertanian, dengan sebagian dari hasil alam tersebut diberikan sebagai upeti bagi penguasa di Kesultanan Gorontalo.
Secara etnisitas, masyarakat di Kerajaan Tolinggula terutama adalah etnis Gorontalo , Buol , Sangir , dan Jawa . Masyarakat etnis Jawa diketahui telah melacak keberadaannya di Tolinggula sejak abad ke-16, dibuktikan oleh adanya tradisi Tonjoan yang merupakan ciri khas dari masyarakat etnis Jawa di wilayah tersebut. [ 1 ] [ 5 ]
Lihat juga
Referensi
Catatan
Sumber primer
- ^ a b (Indonesia) Di Tolinggula ada Karnaval Budaya Beragam Etnis . www.rri.co.id . Diakses tanggal 26 Februari 2025.
- ^ (Indonesia) Buol Ngotot Gabung Gorontalo . gorontalopost.co.id . Diakses tanggal 26 Februari 2025.
- ^ (Indonesia) Gorontalo Utara - BPS . web-api.bps.go.id . Diakses tanggal 26 Februari 2025.
- ^ (Indonesia) Pemkab - Apresiasi Buku tentang Sejarah Tolinggula . indonesiakini.go.id . Diakses tanggal 26 Februari 2025.
- ^ (Indonesia) Transmigrasi Etnik Jawa di Tolinggula 1996–2012 (PDF). repository.ung.ac.id . Diakses tanggal 26 Februari 2025.