
Imperialisme Baru (atau Neo-imperialisme ) adalah gelombang imperialisme dan penjajahan yang terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 . Bangsa-bangsa yang terlibat dalam perluasan wilayah pada masa ini adalah bangsa-bangsa Eropa (seperti Britania , Prancis , Spanyol , Portugis , Belanda dan Jerman ), serta Amerika Serikat dan Kekaisaran Jepang . Dalam periode ini, bangsa-bangsa tersebut mencoba menambah wilayah jajahan mereka dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Negara-negara ini membangun imperium dengan menggunakan teknologi dan perkembangan terbaru, dan dengan menggunakan sumber daya yang ada di daerah jajahan mereka.
Imperialisme pada masa ini disebut imperialisme baru , untuk membedakan dengan gelombang kolonialisme dan imperialisme yang terjadi sebelumnya, khususnya gelombang penjajahan yang terjadi di antara abad ke-15 hingga awal abad ke-19. Salah satu hal yang membedakannya adalah ideologi bahwa penjajahan ini dilakukan untuk membantu bangsa-bangsa yang tertinggal. Selain itu, motivasi ekonomi pada masa ini dipengaruhi oleh perkembangan setelah revolusi industri . Bangsa-bangsa yang telah mengalami revolusi industri mencoba meningkatkan keuntungan dengan mencari daerah-daerah dengan bahan mentah , tenaga kerja yang murah, dan kompetisi yang lemah.
Perluasan wilayah terjadi di India , Asia Tenggara (termasuk Indonesia dan Indocina ), Tiongkok , Asia Tengah , Polinesia maupun Afrika . Contoh peristiwa atau kebijakan yang lahir pada masa ini diantaranya politik etis di Indonesia. Permainan Besar di Asia Tengah, dan Perebutan Afrika di Afrika.