![]() |
Artikel bertopik Islam ini berkualitas rendah karena menggunakan gaya bahasa yang
berlebihan dan hiperbolis
tanpa memberikan informasi yang jelas
.
|
![]() ![]() |
|
Biografi | |
---|---|
Kematian |
635
(Kalender Masehi Gregorius)
![]() |
Data pribadi | |
Agama |
Islam
![]() |
Kegiatan | |
Pekerjaan |
ilmuwan
![]() |
Keluarga | |
Ayah |
Al-Ash bin Wa'il
![]() |
Saudara |
Amr bin al-Ash
![]() |
Hisyam bin al-Ash ( bahasa Arab : هشام بن العاص , translit. Hišām ibn al-ʿĀṣ ) adalah anak dari dan saudara Amru bin al-Ash dan salah satu dari sahabat awal. Ia dikenal karena memeluk Islam sebelum Hijrah dari Mekkah ke Madinah . [ 1 ]
Ketika hendak hijrah ke Madinah, Umar bin Al-Khaththab , Iyash bin Abi Rabi'ah dan Hisyam bin Al-Ash sudah saling berjanji bertemu di suatu tempat esok paginya, setelah itu mereka hijrah berbarengan ke Madinah. Umar dan Iyash dapat tiba di tempat yang dijanjikan, namun Hisyam ditahan orang-orang Quraisy dan ayahnya sendiri yang memusuhi Islam. [ 2 ]
Cukup lama Hisyam dikurung dalam ruang tahanan ayahnya. Setiap hari ia merasakan berbagai tekanan dan siksaan sehingga ia terpaksa mengucapkan kata-kata kekafiran meskipun hatinya tetap kukuh dalam keimanan. la mengaku kafir dan menentang Islam semata-mata agar terbebas dari kurungan penjara.
Nabi yang te!ah menetap di Madinah mengetahui kabar tentang Hisyam langsung dari malaikat Jibril a.s. yang menurunkan firman Allah:
"Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaikbaik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya." QS az-Zumar : 53-55.
Umar ibn al-Khattab menuliskan wahyu itu dan mengirimkannya kepada Hisyam di Makkah melalui orang yang dapat dipercaya. Ketika Hisyam membacanya, ia sama sekali rak memahami maksudnya. Namun, ia terus membacanya dan berusaha memahaminya. Sayang, usahanya tak juga berhasil sehingga ia merasa berduka. la menengadahkan kepala berdoa, “Ya Allah, berilah aku pemahaman.” [ 3 ]
Sebelum turun firman Allah itu, Umar dan para sahabat lain menyangka bahwa tobat orang yang mengaku kafir dalam keadaan terpaksa tidak akan diterima oleh Allah, begitu juga amalnya yang lain, karena mereka kembali kepada kekafiran. Ternyata anggapan mereka itu dibantah oleh firman Allah tersebut, yang menegaskan bahwa Dia menerima tobat dan permohonan Hisyam. Akhirnya, Hisyam dapat memahami maksud ayat tersebut yang ternyata ditujukan untuk dirinya dan para sahabatnya. Hisyam merasa sangat gembira karena ia akan berjumpa dengan Nabi. la segera menyiapkan kendaraannya lalu berangkat menuju Madinah. Tiba di Madinah, ternyata kaum muslim barn saja beristirahat setelah mengusir kaum Musyrik dalam Perang Khandaq . Kebahagiaan meliputi hati Hisyam sehingga ia terus berkeliling di tengah kota Madinah mengungkapkan rasa gembiranya. [ 3 ]
Hisyam terbunuh dalam Perang Yarmuk (riwayat lain pada Pertempuran Ajnadayn ) pada tahun 13 H atau 635 M dimana jasadnya jatuh di parit kecil dan menjadi jembatan pasukan berkuda muslim untuk menyeberang dan menyerang musuh. Saudaranya Amru bin Ash, setelah pertempuran kemudian memungut potongan jasad Hisyam yang hancur akibat hentakan ratusan kuda yang melewati tubuhnya. [ 4 ]
Lihat pula
Referensi
- ^ Ibn Hisham, Volume 1
- ^ Syaikh, Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri (2012). Sirah Nabawiyah . Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. ISBN 978-602-98968-3-1
- ^ a b Muhammad Raji Hassan, Kinas (2012). Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi. Jakarta: Penerbit Zaman, hlm.397-402. ISBN 978-979-024-295-1
- ^ 2012-03-02 di Wayback Machine . By Raeesa Nurani