Fatis adalah kelas kata yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan pendengar dan biasanya terdapat dalam konteks dialog. Konsep phatic communion diperkenalkan pada awal abad ke-20 oleh Bronisław Malinowski , seorang antropolog Polandia , dan diambil dari bahasa Yunani phanein (muncul).
Dalam bahasa Indonesia , kelas kata fatis diusulkan oleh Harimurti Kridalaksana (2008). Menurutnya, bentuk fatis biasanya terdapat dalam bahasa lisan yang umumnya merupakan ragam non-standar. Bentuk fatis dapat terdapat di awal, tengah, maupun di akhir kalimat. Contoh bentuk fatis dalam bahasa Indonesia adalah kok , deh , dan selamat . Bentuk ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kelas kata interjeksi karena interjeksi bersifat emotif sedangkan fatis bersifat komunikatif.
Lihat pula
Rujukan
- Kridalaksana, Harimurti (2008). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.