Artikel ini
sebatang kara
, artinya tidak ada artikel lain yang
. Bantulah
menambah pranala
ke artikel ini dari
atau coba
peralatan pencari pranala
.
|
Ela-ela adalah sebuah tradisi Ramadan di Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara , dalam menyambut turunnya malam Lailatul Qadar , yang biasanya dilaksanakan pada malam 27 Ramadhan dengan cara membakar obor atau lampion di depan rumah warga. [ 1 ] Tradisi ela-ela dengan cara membakar obor dan lampion itu merupakan simbol kegembiraan masyarakat atas turunnya Lailatul Qadar serta mengharapkan setiap warga di daerah ini bisa mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar. [ 2 ]
Ela-ela dalam bahasa setempat berarti obor. Hampir di setiap rumah warga di masing-masing kelurahan, terdapat ela-ela. Masing-masing rumah menyediakan tiga sampai empat ela-ela, baik yang terbuat dari bambu ataupun botol bekas minuman. Ela-ela yang disiapkan warga ini untuk dinyalakan usai salat Tarawih . [ 3 ] Seluruh warga di Ternate memasang obor di halaman rumah sampai pagi, ada pula warga yang sekaligus membakar damar sehingga hampir seluruh wilayah Ternate tercium aroma harum bau damar , yang umumnya merupakan damar kualitas terbaik dari wilayah Halmahera . [ 4 ]
Referensi
- ^ "Tradisi Gendang Sahur dan Ela-Ela Dilestarikan" . Harian Nasional Online. 2 Juni 2017 . Diakses tanggal 3 Juni 2017 . [ pranala nonaktif permanen ]
- ^ Aminuddin, La Ode (1 Juni 2017). Radja, Aditia Maruli (ed.). "Gendang sahur dan ela-ela; tradisi terkait Ramadhan di Ternate" . ANTARA News . antaranews.com . Diakses tanggal 3 Juni 2017 .
- ^ "Malam Lailatul Qadar di Ternate, Bakar Ela-Ela hingga Meriam" . Liputan6.com . liputan6.com. 3 Juli 2016. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-06-16 . Diakses tanggal 3 Juni 2017 .
- ^ "Festival Ela - Ela Gambarkan Tradisi Islam Ternate" . Republika Online. 9 Juli 2015 . Diakses tanggal 3 Juni 2017 .