![]() ![]() |
|
Nama dalam bahasa asli |
(fr)
Charles Henri Anthing
(nl) Carl Heinrich Wilhelm Anthing ![]() |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran |
11 November 1766
![]() Gotha ![]() |
Kematian |
7 Februari 1823
![]() Gotha ![]() |
Kegiatan | |
Pekerjaan |
politikus
,
perwira militer
![]() |
Cabang militer |
Koninklijk Nederlands-Indische Leger
![]() |
Pangkat militer |
Letnan Jenderal
![]() |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
|
|
Lain-lain | |
Gelar bangsawan |
Baron
Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
![]() |
Penghargaan
|
Carl Heinrich Wilhelm Anthing
(11 November 1766 – 7 Februari 1823) adalah seorang perwira militer
Jerman
-
Belanda
yang menjadi komandan KNIL pertama di
Batavia
(sekarang
Jakarta
). Ia menduduki jabatan tersebut antara tahun
1815
-
1819
.
CHW. Anthing adalah putera Johann Philip Anthing dan Dorothea Amilia Schierschmidt. Ia mengawali karier sebagai taruna pada tahun 1782 . Pada tahun 1786 , ia ditempatkan di Resimen Sachsen-Gotha. Setelah penyerahan diri kadipaten tersebut, resimen itu berdinas di bawah Republik Belanda . Bersama resimen tersebut, ia diikutsertakan dalam pengepungan Willemstad dan kemudian Heusden, yang pada tahun 1793 diambil alih oleh Herman Willem Daendels .
Pada tahun 1795 , ia berdinas bersama Republik Batavia dan diposisikan di tempat utama dalam garnisun karesidenan itu. 4 tahun kemudian, ia ikut serta dalam , yang dimenangkan oleh pihak gabungan Belanda-Prancis. Dalam musim dingin tahun 1800 , ia ikut serta dalam pasukan yang dipimpin oleh berperang di .
Pada tahun 1810 , Anthing diangkat sebagai gubernur Breda . Ia terpaksa bersilang pendapat dengan Mars. Oudinot, namun kalah sehingga harus mundur. Beberapa bulan kemudian, Belanda dianeksasi oleh Kekaisaran Prancis Pertama dan Anthing berdinas di . Ia terlibat dalam berbagai pertempuran dan terluka pada tahun 1814 .
Pada tanggal 19 Juni 1814, pangkatnya dinaikkan ke letnan jenderal oleh Louis XVIII dan pada tahun 6 Agustus , ia minta mundur dari dinas. Di bulan ia juga, ia ditempatkan di , dan pada akhir tahun diangkat sebagai komandan pasukan yang baru di Hindia Belanda (kini Indonesia ), meskipun harus tertunda karena kekalahan Napoleon .
Brigade Hindia
Setelah takluknya Belanda ke tangan Prancis , Britania Raya telah menaklukkan Nusantara pada tahun 1811 . Setelah dipulihkannya kedaulatan Belanda, Inggris harus mengembalikan koloninya tersebut. Untuk mempersiapkannya, elemen pasukan khusus harus dibentuk. Pasukan tersebut dipimpin oleh Komandan Anthing dan terdiri atas 1 resimen infanteri Eropa, terdiri atas 2 batalyon , bersama dengan 1.646 serdadu , 2 batalyon garnisun setempat yang masing-masing berkekuatan 915 prajurit, dan 6 batalyon medan setempat, masing-masing beranggotakan 814 prajurit.
Setelah Napoleon kembali dari Elba , untuk pertama kalinya pasukan Inggris-Belanda merasa perlu melawannya. Di dalamnya terlibat pula Anthing ada dalam Brigade Hindia. Dengan brigade tersebut, ia turut dalam pertempuran di Belanda Selatan , di bawah pimpinan . Setelah Pertempuran Waterloo , yang Anthing tidak ikut, mereka menaklukkan Le Quesnoy pada tanggal 28 Juni . Anthing kehilangan 4 prajurit dan kembali ke Valenciennes dan , di mana pada tanggal 1 Juli , mereka mencegah Prancis menerobos bendungan di Schelde Barat . Kemudian, dengan cepat Brigade Hindia kembali ke Belanda dan mengambil alih jajahannya di Nusantara yang telah diduduki Inggris.
Pada tanggal 29 Oktober 1815 , Anthing dan 600 orang lainnya pergi ke Batavia dari Texel menumpang De Ruyter , diikuti oleh kapal -kapal Evertsen , Amsterdam , Braband , fregat Maria Reigersbergen , korvet Iris dan kapal layar Spion . Armada tersebut dipimpin oleh AA. Buyskens. Selama perjalanan, 48 orang meninggal dalam kapal. Pada pertengahan bulan Mei , saat berhenti di Bengkulu , Anthing memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan bersama De Ruyter . Ia membeli sekunar dan membawa keluarganya beserta beberapa perwira dan anak buah kapal . Mereka mendarat di Anyer , Banten dan meneruskan berjalan kaki ke Batavia, dan tiba pada tanggal 10 Juni . Para prajurit ditempatkan di Meester Cornelis (kini Jatinegara, Jakarta Timur ).
Pada tanggal 19 Agustus 1816 , kekuasaan diserahkan oleh Inggris ke tangan Belanda dan Belanda kembali menjajah Nusantara. Anthing menjadi komandan KNIL hingga tanggal 23 Januari 1818 dan digantikan oleh G.A.G.Ph. van der Capellen . Pada tahun 1819, ia kembali ke Belanda dan pensiun setahun kemudian.
Kehidupan pribadi
Ia menikah dengan Anna Maria Brascamp pada tahun 1792 . Putera mereka Johan Philip Anthing juga menjadi perwira militer dan turut ke Hindia-Blanda. Kemudian Johan berperang di Zeeland ( 1806 ), Rusia ( 1812 ), Belanda Selatan dan Prancis (1815) dan juga selama ( 1831 ). Puterinya Dorothea Jeannette Amalia Anthing menikahdengan Jan David van Schelle pada tanggal 3 Maret 1817 di Batavia, dan dianugerahi 2 putera, Pieter dan . Pieter menjadi makelar jagung di Rotterdam , sementara Carel menetap di Hindia Belanda dan menjadi di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Tinggi Militer. Carel sendiri tidak pernah menikah.
Pranala luar
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh:
Jabatan baru |
Komandan
KNIL
1815-1819 |
Diteruskan oleh:
G.A.G.Ph. van der Capellen |