
Buncheong adalah jenis keramik Korea yang berwarna hijau-biru atau abu-abu kehitaman. [ 1 ] [ 2 ] Buncheong dilapisi oleh lapisan putih sebelum di dan dibakar dalam tungku yang di (tingkat oksigen diturunkan). [ 1 ] Buncheong adalah kependekan daripada bunjanhoecheong-sagi atau berarti " keramik yang didekorasi dengan lapisan putih dan glasir hijau-biru pucat". [ 1 ] Mewarisi kejatuhan seni Goryeo Cheongja di akhir periode Goryeo (abad ke-13 dan 14), buncheong yang diproduksi pada abad ke-15 dan 16 (awal Dinasti Joseon ) memiliki bentuk yang penuh dan dinamis. [ 1 ] Dibandingkan dengan keramik hijau , buncheong memiliki warna yang lebih cerah dan hijau-biru pucat yang lebih tipis. [ 1 ] Hanya sedikit buncheong yang diproduksi setelah Perang Imjin pada tahun 1592. [ 1 ] Pada masa setelah itu, industri keramik Buncheong hampir mati karena banyak pengrajin yang diculik serta tungku pembakaran hancur. [ 3 ] Buncheong pada masa Dinasti Joseon dikenal sebagai jenis keramik yang biasa, tetapi dihargai Jepang . [ 2 ]
Sejarah
Buncheong bermula di awal Dinasti Joseon (abad ke-14) dan sepanjang 200 tahun diproduksi secara besar-besaran. [ 2 ] Hal ini bermula sejak Invasi Mongol dan serangan pada masa akhir Dinasti Goryeo , banyak warga yang pindah dari daerah pesisir ke pedalaman dan wilayah-wilayah lain di seluruh negeri. [ 2 ] Akibatnya tungku-tungku produksi keramik hijau yang berada di dekat pesisir seperti dan Gangjin ditelantarkan. [ 2 ] Keramik hijau yang merupakan kerajinan utama di Goryeo mulai menghilang seiring redupnya kekuasaan penguasa. [ 2 ]
Di waktu yang sama, Jendral Yi Seong-gye mendirikan dinasti baru bernama Joseon (1392-1910) dan para pengrajin keramik yang terpencar kembali lagi untuk membuat keramik hijau. [ 2 ] Namun kualitas yang diproduksi pada masa kacau ini tidak bisa menyamai kecantikan asli keramik hijau Goryeo. [ 2 ] Warna yang tercipta bukan lagi hijau giok melainkan abu-abu kekuningan. [ 2 ] Dalam kondisi inilah keramik buncheong tercipta. [ 2 ] Metode pembuatannya adalah melapisi secara sebagian atau keseluruhan keramik dengan lapisan putih seperti keramik hijau dengan teknik sanggam . [ 2 ] Walaupun tanah liat kedua jenis keramik ini sama namun buncheong menggunakan jenis tanah liat kasar. [ 2 ] Ironisnya, suasana politik yang kurang mendukung membuat para pengrajin dapat secara bebas bereksperimen dengan gaya yang baru sehingga polanya bervariasi dan segar. [ 2 ] Pola buncheong dibuat sederhana dan bebas dengan menggambarkan ikan , burung , kembang peoni , tanaman merambat , dan desain abstrak yang menghiasi permukaannya. [ 2 ]
Jenis
Bergantung pada metode dekorasi, terdapat jenis buncheong-sanggam , (buncheong corak tatahan), buncheong inhwa (buncheong corak dicetak), buncheong bakji (buncheong yang diberi pola ), buncheong yingak (buncheong ukiran), buncheong cheolhwa (buncheong dengan pola yang dilukis dalam glasir-besi), buncheong-gwiyal (buncheong yang disapukan dengan lapisan putih), buncheong damgeum (buncheong lapisan putih). [ 1 ] Teknik membuat buncheong menunjukkan proses transisi dari menjadi keramik putih . [ 1 ]
Refernsi
- ^ a b c d e f g h (Inggris) (2006). Pottery, Korean Traditional Handicrafts . Ewha Woman University Press, Seoul. hlm. 11 -29. ISBN 89-7300-682-7 -04630.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Fifty Wonders of Korea, Volume 1 - Culture and Art (PDF) (Edisi 1). Korean Spirit & Culture Promotion Project. 2007. hlm. 119– 126.
- ^ (Inggris) The Korean Pottery [ pranala nonaktif permanen ] , koreafolkart . Diakses pada 24 April 2010.
Pranala luar
- (Inggris) Gimhae Buncheong [ pranala nonaktif permanen ]