Bambang Sumitra adalah nama tokoh pewayangan Jawa . Tokoh ini merupakan ciptaan dalang Jawa, dan disisipkan ke dalam cerita Mahabharata , suatu wiracarita karya Krishna Dwaipayana Wyasa dari India . Tokoh Bambang Sumitra tidak ditemukan dalam naskah asli Mahabharata ber bahasa Sanskerta (terutama naskah terjemahan Kisari Mohan Ganguli , atau versi ringkas oleh C. Rajagopalachari ).
Dalam kisah pewayangan, ia dikisahkan sebagai salah seorang putra Arjuna dari perkawinannya dengan Dewi Larasati . [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] .Bambang Sumitra mempunyai 13 (tiga belas) orang saudara lain ibu, yaitu; Abimanyu, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wilugangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijarnaka, Antakadewa dan Bambang Sumbada. [ 4 ] Istrinya bernama Dewi Asmarawati, Putri dari Prabu Suryasmara dari . [ 1 ] Perkawinan antara Bambang Sumitra dengan Dewi Asmarawati tidak mendapat perhatian yang semestinaya dari Arjuna. [ 1 ] Karenanya, Semar dan anak-anaknya lalu mengambil alih pnyelenggaraan perkawinan itu. [ 1 ]
Kisah Pernikahan
Perkawinan antara Bambang Sumantri dan Dewi Asmarawati merupakan perayaan pernikahan yang paling mewah dan dan paling meriah yang pernah ada di dunia pewayangan. [ 1 ] Dalam kapasitasnya sebagai Batara Ismaya, Semar minta bantuan beberapa orang dewa sebagai panitia pernikahan. [ 1 ] Semar juga memboyong puluhan bidadari untuk diitugasi sebagai pelayan para tamu undangan. [ 1 ] Makanan serta minuman yang disajikan semuanya didatangkan dari Kahyangan . [ 1 ] Dengan cara itu, Semar dapat menginsyafkan Arjuna bahwa seorang ayah tidak selayaknya membedakan anak anaknya dalam hal kasih sayang. [ 1 ]
Perang Bharatayuddha
Di dunia pewayangan, nama Bambang Sumitra tidak terlalu menonjol seperti putra-putra Arjuna lainnya. [ 1 ] Bambang Sumitra ikut pula terjun ke medan perang Bharatayuda. [ 2 ] Bersama-sama dengan Prabakusuma, Wilungangga, Wijanarka dan Antakadewa, gugur di medan peperangan melawan Resi Bisma. [ 2 ] Versi lain menyebutkan Sumitra gugur ditangan Karna, ini dilakukan oleh Karna supaya Abimanyu yg bersama Sumitra menjadi takut dan pergi dari medan pertempuran. [ 2 ] Bambang Sumitra bertugas sebagai pengemudi kereta Abimanyu. [ 1 ] Sumitra gugur terkena panah musuh. [ 1 ] Sumitra tewas terkena panah Lesmana Mandrakumara. [ 1 ] Dengan tewasnya Bambang Sumitra, menjadikan kereta perang Abimanyu,tidak terkendali dan keretapun terguling. [ 1 ] Sementara itu, Abimanyu behasil meloncat dari kereta perang dan melepaskan anak panah terhadap Lesmana Mandrakumara yang telah membunuh Bambang Sumitra, kakaknya. [ 1 ] Ini terjadi pada hari ketigabelas Baratayuda. [ 1 ] Kematian Bambang Sumitra dan dua saudaranya yang lain membuat amarah Abimanyu membara. [ 1 ] Putra kesayangan Arjuna itu lalu mengamuk hendak memburu Begawan Drona. [ 1 ] Namun, ia kurang waspada sehingga terjebak dalam kepungan berisan prajurit Kurawa . [ 1 ]
Sebagian buku wayang mengatakan, Bambang Sumitra bukan menjadi pengemudi kereta Abimanyu tetapi bekerja sebagai perawat kudanya. [ 1 ] Sedangkan buku wayang lainnya menyebutkan yang menjadai perawat kuda adalah Brantalaras. [ 1 ] Selain itu, sebagian buku juga menyebutkan, istri Bambang Sumitra bukan Dewi Asmarawati melainkan Dewi Wisnuwati, salah seorang putri Prabu Kresna . [ 1 ]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v Tim Penulis SENA WANGI (1999). Ensiklopedi Wayang Indonesia . Yogyakarta: SENA WANGI. hlm. 212.
- ^ a b c d "Prabakusuma" . Blueframe. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-05-17 . Diakses tanggal 14 April 2014 .
- ^ "Prabakusuma" . Joglosemar. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-11-16 . Diakses tanggal 14 April 2014 .
- ^ a b . Ki Demang Sokowaten. Diarsipkan dari tanggal 2014-04-28 . Diakses tanggal 14 April 2014 .
- ^ "Prabakusuma" . Sekar Budaya Nusantara . Diakses tanggal 14 April 2014 .