Badudus adalah ritual mandi untuk mensucikan diri calon pengantin dalam masyarakat Banjar , Kalimantan Selatan , Indonesia . [ 1 ] Ritual Badudus biasanya dilangsungkan saat pernikahan, penobatan terhadap seseorang, dan juga saat hamil tujuh bulan ( tian mandaring ). [ 2 ] Secara umum, makna ritual Badudus adalah pembersihan diri, baik lahir maupun batin. [ 2 ] Tradisi Badudus bertujuan untuk membentengi diri dari berbagai masalah kejiwaan yang datang dari luar dan dalam diri seseorang. [ 2 ]
Latar Belakang
Ada tiga jenis peristiwa yang melatarbelakangi pelaksanaan ritual badudus, Antara lain: [ 3 ]
Pertama , pada rangkaian upacara perkawinan adat Banjar, yakni mandi pengantin. [ 3 ] Maksudnya supaya nanti kedua mempelai tidak kesurupan saat bersanding di pelaminan dan rumah tangga mereka kelak tidak goyah. [ 3 ] Sebab, siapa tahu ada pihak tertentu yang tak suka pasangan itu hidup rukun, lalu melancarkan gangguan sejenis sihir atau guna-guna . [ 3 ]
Kedua , saat kehamilan pertama menginjak usia tujuh bulan. [ 3 ] Acara badudus ini sering pula disebut dengan istilah Mandi Tiang Mandaring . Biasanya calon ibu didudukkan di atas kuali yang diletakkan secara terbalik. [ 3 ] Adapun yang bertugas memandikan dipilih 5-7 perempuan yang telah berusia lanjut. [ 3 ] Mereka ini secara bergiliran menyiram kepala calon ibu dengan air bunga-bungaan yang disediakan. Khusus untuk memandikan ditunjuk orang yang paling dituakan. [ 3 ] Dialah yang dipercaya memegang upung mayang yang masih terkatup dan memukul keras-keras dengan telapak. [ 3 ] Apabila upung itu pecah sekali pukul, dianggap sebagai pertanda baik, bahwa si calon ibu akan melahirkan tanpa hambatan. [ 3 ] Selanjutnya, dalam segera dikeluarkan kemudian disiramkan dengan air ke kepala sebanyak tiga kali. [ 3 ] Perempuan yang dimandikan tadi juga disiram pakai air yang sudah didoakan. Baru setelah itu ia boleh keluar dari . [ 3 ] Namun sebelum itu ia harus menginjak kuali dan telur ayam dulu yang diletakkan di dekat pintu keluar. [ 3 ]
Ketiga , ketika penobatan raja atau pemberian gelar kebangsawanan. [ 3 ] Menjelang badudus dimulai, terlebih dulu seorang tokoh spiritual kerajaan atau ulama yang ditunjuk membaca doa selamat. [ 3 ] Usai itu, hadirin pun dipersilakan menikmati penganan khas Banjar seperti wajik , , , yang disediakan. [ 3 ] Kemudian disusul dengan pemasangan mahkota kepada calon raja yang hendak dinobatkan. [ 3 ] Setelah itu, calon raja beserta kerabat menuju tempat pagar mayang. Di situ telah dipersiapkan berbagai kelengkapan untuk badudus, termasuk piduduk. [ 3 ] Pelaksanaan ritual badudus pun dimulai, dari luluran, keramas, disiram air bunga, diguyur banyu doa, menepuk , lalu tadi dicampur air dan disiramkan ke atas kepala, baru dibilas dengan air bersih. [ 3 ] Prosesi siraman tersebut diawali oleh ibunda calon raja, sesepuh agama, hingga para kerabat kerajaan. [ 3 ]
Pelaksanaan
Di setiap pelaksanaan Badudus, biasanya selalu disiapkan sesaji atau piduduk berupa 41 aneka kue , bubur merah, bubur putih, kopi dan lain sebagainya. [ 2 ] Perlengkapan yang diperlukan untuk Badudus antara lain:
- mayang pinang yang masih dalam pembungkusnya
- tempat air (mangkuk, tajau/ tempayan )
- nyiur anum ( kelapa muda) yang bagian tangkai dan bawah telah dipangkas
- minyak likat baboreh (minyak khas Banjar)
- sasanggan (baskom dari kuningan)
- tapih balipat (sarung yang ditumpuk dengan bentuk khusus untuk tempat duduk mempelai)
- kasai kuning (bedak yang dicampur dengan kunyit dan air )
- piduduk
- cermin dan lilin . [ 4 ]
Pengantin yang akan dimandikan duduk bertolak-belakang, diatas sasanggan yang dibalik. [ 4 ] Selanjutnya pengantin dimandikan dengan air yang ada dalam tempayan atau baskom yang telah dimasukkan mayang pinang ke dalamnya. [ 4 ] Pada air terakhir yang akan disiram, dicurahkan banyu bagantung (air kelapa muda) kepada kedua mempelai. [ 4 ] Setelah mandi Badudus, kedua mempelai duduk di tapih balipat , kemudian kaki mereka diberi batutungkal (kaki diberi coretan cacak burung dengan kunyit yang dicampur kapur ) supaya jangan kapidaraan (diganggu roh atau makhluk halus). [ 4 ] Kedua mempelai dikelilingi lilin dan cermin hingga tiga kali. [ 4 ] Setelah itu kedua mempelai dilumuri kasai kuning (bedak yang dicampur dengan kunyit dan air) atau pacar kuning. [ 4 ] Tujuan pemberian kasai kuning adalah agar seluruh bagian tubuh kedua pengantin terlihat kuning dan berseri. [ 4 ]
Referensi
- ^ " mandi badudus " . kabarbanjarmasin.com . Diakses tanggal 18 Maret 2015.15.05 .
- ^ a b c d " Badudus Ritual Tradisi Masyarakat Banjar " . Bangka.tribunnews.com . Diakses tanggal 27 mei 2014.18.00 .
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t " tradisi badudus tolak bala masyarakat banjar " . khasanah.clickborneo.co.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-02-06 . Diakses tanggal 18 Maret 2015.15.10 . ;
- ^ a b c d e f g h " Badudus " . kerajaanbanjar.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-05-27 . Diakses tanggal 27 Mei 2014.20.00 . ;