
Abdul Karim Al-Jili bernama lengkap Abdul Karim ibn Ibrahim ibn Abdul Karim ibn Khalifah ibn Ahmad ibn Mahmud al-Jili. [ 1 ] Ia lahir di Baghdad pada awal Muharam 782 H (sekitar 1355/1356 M) dan meninggal dunia di Zabid , Yaman utara . [ 1 ] Namun, ada juga lain yang menyebutkan bahwa ia meninggal pada tahun 826 H (1421/1422 M). [ 1 ] Al Jili masih memiliki pertalian darah dengan Syaikh . [ 1 ] Pe sebutan Jili atau Jilani pada namanya mengandung dua konotasi . [ 1 ] Pertama, karena ia masih mempunyai hubungan darah dengan suku Arab (suku Rabi'ah ), yang bertempat tinggal di Jilan ( ), sebuah provinsi dalam wilayah Persia yang terletak di sebelah selatan Laut Kaspia . [ 1 ] [ 2 ] Kedua, karena dia dilahirkan di distrik Jil yang berada di wilayah kota Baghdad. [ 1 ]
Konsep Ajaran
Al Jili sangat dengan ajaran dan konsep tasawufnya tentang al Insan al Kamil ( Manusia Paripurna). Menurutnya, Insan Kamil ialah manusia ideal yang paripurna, yang menampilkan citra Tuhan secara utuh. [ 1 ] Konsep ini ber akar dari bahwa pada mulanya Tuhan Tuhan berada dalam kesendirian ( -Nya. [ 1 ] Menurut Al Jili, ini disebabkan karena Dia ingin menyaksikan citra diri-Nya, dari sinilah Tuhan menciptakan alam semesta ini. [ 1 ] Konsep ini berkembang di kalangan Syiah . [ 1 ] Bagi mereka, yang dapat mencapai derajat Insan Kamil adalah hanya Imam atau imam yang terjaga dari dosa , yakni kalangan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra . [ 1 ]