
Bintang dan Bulan Sabit merupakan lambang yang sering ditemui pada dunia dan digunakan oleh berbagai bangsa dan peradaban untuk dijadikan lambang mereka. Representasi gabungan bintang dan bulan sabit digunakan dalam berbagai konteks sejarah, termasuk sebagai simbol penting Kekaisaran Ottoman , dan pada masa kini, sebagai simbol nasional oleh beberapa negara, dan oleh beberapa Muslim sebagai simbol Islam , sementara beberapa Muslim lain menolaknya sebagai simbol Islam. Itu dikembangkan di koloni Yunani Byzantium sekitar 300 SM, meskipun itu menjadi lebih banyak digunakan sebagai lambang kerajaan raja Pontic Mithridates VI Eupator setelah ia memasukkan Byzantium ke dalam kerajaannya untuk waktu yang singkat. Selama abad ke-5, itu hadir dalam koin yang dicetak oleh Kekaisaran Sassania Persia; simbol itu diwakili dalam koin yang dicetak di seluruh kekaisaran di seluruh Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun dari abad ke-3 hingga jatuhnya Sassania setelah penaklukan Muslim atas Persia pada abad ke-7. Para penguasa Muslim yang menaklukkan mempertahankan simbol itu dalam koin mereka selama tahun-tahun awal kekhalifahan, karena koin-koin itu adalah replika persis dari koin-koin Sassania.
Penggunaan kontemporer
Saat ini, bendera tersebut juga digunakan oleh negara yang menyoritas Muslim. Umat muslim mengenal simbol bulan bintang dimulai pada masa Utsmani , dan sebelum era Utsmani umat muslim tidak mengenal ataupun menggunakan simbol tersebut. Hingga saat ini umat muslim di seluruh dunia menjadikan simbol tersebut sebagai salah satu dari simbol islam dan dapat kita jumpai di kubah-kubah masjid di negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim. Bendera Tunisia (1831) adalah bendera pertama kali yang menggunakan desain bintang dan bulan sabit pada tahun 1831. Bendera ini tetap menjadi bendera nasional Tunisia pascakemerdekaan. Satu dekade kemudian, bendera Ottoman tahun 1844 dengan "ay-yıldız" ( bahasa Turki untuk "bintang bulan sabit") berwarna putih pada latar belakang merah tetap digunakan sebagai bendera Republik Turki dengan sedikit modifikasi.
Bendera negara yang mayoritas Muslim
Bendera nasional (digunakan oleh negara berdaulat ) yang mengandung simbol bintang dan bulan sabit:
Bendera dengan varian simbol yang melibatkan bulan sabit dan beberapa bintang:
-
Bendera Uni Arab Maghrib
Bendera lainnya dengan simbol tersebut yang digunakan oleh separatis dan gerakan politik, wilayah dependensi , wilayah otonomi atau negara dengan pengakuan terbatas :
-
Bendera Gerakan Aceh Merdeka
-
-
Bendera Komoro Besar
-
Negara Hyderabad (wilayah kerajaan) (1724-1948)
-
Bendera kepangeranan
-
Bendera Kashmir
-
-
Bendera Nation of Islam
-
Bendera Kerajaan Mesir dan Republik Mesir (1923 – 1958)
-
-
Bendera yang digunakan oleh nasionalis Tatarstan
-
Lambang negara yang mayoritas Muslim
-
(1954-1968)
-
-
Bendera negara yang mayoritas non-Muslim
Beberapa desain bintang dan bulan sabit ditampilkan dalam konteks lainnya, beberapa diantaranya tidak berhubungan dengan Ottoman atau Islam dan yang lainnya dipengaruhi olehnya.
Lambang negara/teritorial yang mayoritas non-Muslim
-
, Kroasia .
-
Lambang , Republik Ceko .
-
Lambang , Jerman .
-
Lambang Halle an der Saale , Jerman .
-
Lambang , Jerman .
-
Lambang , Polandia .
-
Lambang , Polandia .
-
Lambang , Polandia .
-
Bendera Tanah Székely , Rumania .
-
Lambang , Swedia .
-
Lambang , Swedia .
-
Lambang , Ukraina .
-
Lambang , Skotlandia , Britania Raya .
-
Lambang , Skotlandia , Britania Raya .
Referensi
Pranala luar
- Charles Boutell. "Device of Star (or Sun) and Crescent". In: The Gentleman's Magazine , Volume XXXVI (New Series). London: John Nicols & Son, London, 1851, pp. 514–515. http://books.google.com/books/pdf/The_Gentleman_s_Magazine.pdf?id=ffMMN_clKR4C&output=pdf&sig=0SnjgHBVzek_Y7Hk4Ing5nJyH6I