Pecco Bagnaia Akui Bohong Soal Performa Mesin Ducati 2024 vs 2025
Pembalap Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia, secara mengejutkan mengakui telah memberikan informasi yang tidak sepenuhnya akurat kepada media mengenai performa mesin Ducati Desmosedici. Ia mengaku sejak awal tes pramusim MotoGP di Malaysia dan Thailand, ia yakin mesin 2024 lebih unggul daripada versi 2025. Pengakuan ini bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya yang menyebut mesin 2025 cukup kompetitif.
Bagnaia, yang finis kelima di tes pramusim Buriram, Thailand, awalnya menyatakan bahwa mesin 2025 kompetitif, namun kurang optimal dalam pengereman. Namun, setelah tes berakhir, ia mengakui telah “sedikit berbohong” dan menyatakan keyakinannya pada superioritas mesin 2024. Menurutnya, meningkatkan performa mesin 2024 ke level yang lebih baik memang sulit, namun ia yakin sejak awal bahwa pilihan tersebut adalah yang terbaik.
“Jujur saja, untuk menjadi lebih baik dari mesin 2024 itu sulit, dan saya pikir yang lain mungkin bisa membayar untuk memiliki sesuatu seperti ini,” ungkap Bagnaia. “Tapi, dari sudut pandang saya, saya cukup yakin. Saya harus mengatakan bahwa saya sedikit berbohong akhir-akhir ini, tetapi saya tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Saya cukup yakin sejak awal bahwa mesin 2024 lebih baik. Kemudian kami bekerja, kami mencoba untuk meningkatkannya,” tambahnya.
Pilihan mesin Ducati untuk musim 2025 dan 2026 memang menjadi sorotan utama. Setelah homologasi di Buriram, Ducati memastikan akan menggunakan mesin 2024 untuk dua musim ke depan, sesuai dengan aturan engine freeze. Bagnaia juga membocorkan bahwa selama tes di Thailand, fokus pengembangan bersama rekan setimnya, Marc Marquez, tertuju pada mesin 2024.
Keputusan Ducati ini, dan pengakuan jujur (meski terlambat) dari Bagnaia, menarik perhatian dunia balap motor. Pertanyaan tentang strategi jangka panjang Ducati dan kemampuan mesin 2024 untuk bersaing di puncak klasemen MotoGP 2025 pun semakin menarik untuk disimak.